episode 2

24 1 0
                                    

Chitoge's POV :

Bel pulang sekolah pun berbunyi,aku membereskan bukuku,Tarou berdiri dari kursinya sambil membawa tasnya. "Oi gorilla,jadi pulang bersama?" "Iya." Jawabku singkat sambil berdiri dan membawa tasku,aku dan Tarou berjalan keluar kelas.

~

Tarou naik ke sepedanya,aku berjalan disebelahnya sambil menunduk. "Hah? Ada apa Chitoge?" Tanya Tarou bingung. "Maafkan aku.. aku banyak salah sama kamu..." kataku sedikit malu. "Ah iya.. aku juga.. mau duduk atau tidak? Biar aku antar kamu sampai tujuan.." aku mengangguk,aku duduk di jok belakang sepedanya. "Ciee.. ciee.. lihat tuh! Si Tarou sama Chitoge pulang bareng dengan naik sepeda!" Tiba-tiba segerombolan murid lain mengejek kami dengan tawa mereka,pipiku dan Tarou memerah,Tarou seketika mempercepat sepedanya,aku kaget dan berpegangan pada tubuhnya. "Hey! Pelan sedikit! Aku kaget tahu!" "Ah maaf.." aku dan Tarou terdiam. "Dimana rumahmu?.." tanyanya memecah keheningan. "Perempatan belok kanan.." kataku singkat. Aku dan Tarou sudah sampai di komplekku. "Lalu,warna cat rumahmu?.." kata Tarou ditengah keheningan. "Coklat.." balasku.

Beberapa menit kemudian

"Baiklah.. sudah sampai.. aku pulang dulu.." kata Tarou dingin. "Baiklah.." saat Tarou mulai menjauh,aku masuk ke rumahku. "Aku pulang.." aku menutup pintu,tiba-tiba adikku,Karen Masuzu datang. "Nii-chan,tadi kau pulang dengan siapa?" Tanyanya. "Ah! Dia... temanku!" Kataku sedikit panik,Karen mengangkat sebelah alisnya. "Benarkah?" Pertanyaan Karen benar-benar membuatku panik. "Iya! Tentu saja!" Kataku sambil jalan ke dekat meja dan meletakkan tasku didekatnya. "Aku akan mengawasimu nii-chan." Kata Karen masuk kedalam kamarnya. Gawat! Dia mulai mengawasiku! "Hah?! Tunggu! Karen! Nii-san! Kau tidak perlu melakukan hal itu!" Kataku mengikutinya. "Kenapa?" Dia mulai berbalik. "Karena..." kataku gugup,Karen menatapku bingung. "Karena itu tidak perlu!" Lanjutku,Karen memasang wajah senyum licik. "Jangan-jangan... itu pacar Nii-chan ya?.." katanya,pipiku memerah. "A-apa?! Kamu jangan nakal ya?!" Kataku menyubit pipi Karen lalu pergi keluar kamarnya. "Nii-chan,kau ingin kemana?" "Ke kamarku!" Kataku sambil menaiki anak tangga. "Aku akan bilang ibu kau pulang dengan Iki iki.." Karen memasang senyum liciknya. "Nii-san!" Aku kembali turun kebawah. "Apa?" Karen mulai berbalik. "Jangan bilang ke ibu,kumohon...~" kataku memohon. "Baiklah.." kata Karen kembali ke kamarnya,aku menghela napas dan kembali naik ke kamarku.

~

"Nii-chan! Aku berangkat denganmu ya?" Kata Karen. "Baiklah." Kataku singkat.

~

Saat ingin sampai gerbang sekolah,Karen melihat Tarou. "Ah! Itu kan cowok yang kemarin!" Kata Karen menunjuk ke Tarou yang berjalan ke gerbang sekolah,aku yang sedang menggigit rotiku dan memakai sepatuku langsung menoleh ke arah Tarou. "Nii-chan! Cepat! Dia lagi didepan gerbang!" "Nii-san! Aku duluan!" Aku berjalan santai ke arah gerbang.

Tarou's POV :

Aku melihat Chitoge berjalan santai kearah gerbang juga. "Ohayou.." sapaku dingin saat dia didekatku,dia sedang memakan roti dengan selai stoberi. "Ohayo(sedikit gak jelas)" "kau kenapa?" Tanyaku heran,dia mengambil rotinya. "Maafkan aku,maksutku Ohayou!" Katanya sambil tersenyum. "Oh.. begitu.. aku duluan.." "Hey! Tunggu!" Sahut Chitoge.

~

Aku berjalan masuk ke kelas bersama Chitoge,dia menunduk kebawah,aku dan Chitoge duduk dikursi. "Kenapa dari tadi kau melihat kebawah?" Tanyaku. "Ah! Tidak apa-apa!" Dia menoleh kearahku. "Nii-chan,bekalmu ketinggalan." Kata seorang anak perempuan yang mirip sekali dengan Chitoge. "Karen?! Kamu ngapain disini?!" Kata Chitoge sedikit panik,anak perempuan itu mengangkat bahunya. "Memberi bekal." Katanya,Chitoge mengambil bekal yang dipegang anak perempuan itu. "Terima kasih!" Kata Chitoge,anak perempuan itu berbisik pada Chitoge. "A-apa apaan kamu?! Sana pergi!" Pipi Chitoge seketika memerah,anak perempuan itu lari dari kelas. "Tadi itu adikmu?" Tanyaku. "Iya,dia adikku,namanya Karen!" Balasnya. "Mirip sekali denganmu." Kataku. "Terima kasih!" Katanya sambil tersenyum. "Mau pulang bareng lagi?" "Iya,tentu saja"

Chitoge's POV :

Bel berbunyi

Saat bel istirahat berbunyi tiba-tiba ada anak perempuan berkuncir dua panjang dan berwarna hitam,dia sangat cantik. "Tarou-kun!~" anak perempuan itu mendekati Tarou,aku memandang mereka berdua,Tarou keluar dari bangkunya. "Ada apa?" Tanya Tarou. "Aku membuat coklat untukmu!" Kata perempuan itu memberi coklat,aku menatap mereka sambil berdiri dari kursiku. "Chitoge,kau juga mau coklatnya?" "Ah! Tidak terima kasih!" Tiba-tiba,temanku Tsugumi Nakano datang. "Tsugumi! Ayo temani aku ke toilet!" Aku menarik tangan Tsugumi dan pergi ke toilet.

~

Aku dan Tsugumi pergi ke toilet perempuan. "Ojou,ada apa kau membawaku ke toilet?" "Arrrggghh!!.. siapa sih perempuan berkuncir dua itu?!" Tanyaku agak kesal. "Biarku ingat,dia sepertinya cewek populer... Azusa Yuuki dari kelas 8-B.." kata Tsugumi serius. "Dia menyebalkan!! Memasang wajah sinis kepadaku!! Apa maksutnya itu?!!" Aku terus mengomel,Tsugumi memasang senyum licik. "Ojou suka dengan Tarou?" Tanya Tsugumi. "Hah?! Apa?! Ti-tidak! A-aku hanya sebal dengan perempuan konyol itu karena...." aku terdiam. "Ohh.. begitu.." "pokoknya aku tidak suka Tarou!" Kataku panik,pipiku memerah. "Kalau begitu,ayo ke kelas." Kata Tsugumi berjalan keluar. "Tapi..." kataku melihat kebawah. "Apa?" Tanya Tsugumi berhenti. "Tidak apa-apa.. ayo." Kataku berjalan keluar toilet bersama Tsugumi.

~

Saat sampai kelas aku terkejut melihat Azusa sangat dekat dengan wajah Tarou,mungkin hanya sejengkal. "A-azusa.. apa yang kau lakukan?" Tiba-tiba Azusa menoleh kearahku. "Ah,maaf Chitoge,kau tidak boleh dekat dengan Tarou." Katanya sedikit meledek,aku menunduk,menghampiri Azusa lalu menampar Azusa. "Apa-apaan kau Chitoge?!" Kata Azusa sambil meraba pipinya. "Dasar bodoh!"

Tarou's POV :

Chitoge berlari keluar. "Tunggu! Chitoge!" Aku berlari keluar mengikuti Chitoge. Chitoge berlari keluar sekolah,entah kemana dia akan pergi,tiba-tiba ada klakson mobil lalu Chitoge berhenti ditengah jalan. "Chitoge!!"

~~~~~~~~

Chitoge's POV :

Apa yang sedang terjadi sebelumnya? Ada suara klakson mobil,namun sekarang gelap,aku merasa ada kehadiran seseorang disampingku. "Ta-tarou?.." tiba-tiba Tarou menciumku,pipiku memerah,usai dia menciumku,matanya seperti ingin menangis. "Maafkan aku Chitoge.." dia menangis,hmm.. baru kali ini aku melihatnya menangis didepanku,aku tersenyum licik lalu tersenyum biasa lagi,aku menggeleng. "Maafkan aku juga.. terima kasih Tarou.." kami terdiam sebentar. "Chitoge.." sahut Tarou. "Ya?" "Tidak apa-apa.." pipinya memerah,aku tersenyum padanya. Ya,lama-lama kita jadi akrab,entah bagaimana aku akan berterima kasih,yang jelas entah kenapa jarak aku dan Tarou semakin dekat. "Daisuki,Tarou!" Aku terkejut seketika. Hah?! Bodoh! Kenapa aku bicara seperti itu?! "Apa?" Kata Tarou terkejut,pipinya kembali memerah. Bicara apa aku?!!

-- to be continued --

🎉 Kamu telah selesai membaca Watashi wa saikō no mono tsundere o shinjite imasen 🎉
Watashi wa saikō no mono tsundere o shinjite imasenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang