episode 1

54 2 0
                                    

Tarou's POV :

Namaku Tarou Takahanashi,hari ini adalah hari aku kenaikan kelas ke kelas 8. Aku sedang berjalan menuju mading sekolah,dan disinilah masalah dimulai.

BRUK!

"Hey! Jangan menghalangi jalanku!" Aku menabrak perempuan berpita merah,sekarang perempuan itu berdiri. "Maafkan aku,aku tidak melihat!" "Yasudah,sana pergi! Cewek gorilla!" Perempuan itu kembali ke posisi semula usai dia membungkukkan diri untuk minta maaf. "Hah?! Apa katamu?!" Aku terus memandangnya. "Aku tidak akan memaafkanmu jika kau mengatakan itu! Laki-laki sok pintar!" "Masa bodo!" Perempuan itu pergi dengan kesal.

~

Aku melihat mading sekolah,disana murid-murid juga sedang melihat daftar kelas mereka masing-masing. "Aku kelas 8-A.." aku mulai melihat daftar nama. "KAU KELAS 8-A?!!" Tiba-tiba perempuan tadi itu berteriak sambil menunjukku,semua murid kaget,aku menoleh kearahnya. "Oi kampret! Kau kan cewek sialan yang tadi! Kenapa kita malah dikelas yang sama?! Hidupku pasti akan sial jika ada kau!" Kataku keras. "Hidupku pasti akan menyedihkan san menderita jika aku sekelas denganmu! Gurun es!" Sahut perempuan itu,rasa kesalku mulai menaik. "Apa katamu?! Cewek gorilla!" "GURUN ES!" Dia mulai meninggalkan tempat mading. "Cewek gorilla!" Aku melihat tabel nama. "Absen 19 Chitoge Masuzu absen 20 Tarou Takahanashi.. ck! Aku dekat cewek!"

~

Chitoge's POV :

Aku duduk dibangkuku yang paling pojok. "Aku absen 19.. semoga aku duduk sama cowok yang baik!" Aku melihat ke jendela,tiba-tiba ada suara bangku digeret dan orang duduk,aku menoleh sedikit. "!!" Aku duduk dengan laki-laki tadi!.

Kami berpandangan sebentar. "Woi! Kau kan cewek gorilla tadi! Jadi kau yang namanya toge itu!" "APA?! Jadi kau yang bernama Taro itu?! Gurun es!" "Taro?! Kau kira ultraman Taro?! Lagipula kenapa harus sebangku denganmu sih?!" "Lebih baik aku sendiri daripada sebangku denganmu mengerti?!" Kataku sambil menggedor meja. "Mengerti gorilla." Kata si gurun es yang bernama Tarou itu sambil menyandarkan dagunya dengan telapak tangan kanannya,aku memandangnya kesal. "GURUN ES!" Aku langsung membuang muka ke jendela. Tiba-tiba dia menginjak kakiku. "Aw!" Aku mencoba menahan rasa sakit,aku melirik kearahnya,dia senyum-senyum sendiri. Sialan.. aku menginjak kakinya,aku dan dia akhirnya bertatapan dengan wajah kesal.

"Sensei datang!!" Tiba-tiba salah satu murid berteriak,aku dan Tarou mulai kembali seperti semula namun kita masih kesal satu sama lain. "Yak,sekarang kita absen dulu dari absen satu.........." aku tidak mendengarkan. "Absen 19 Chitoge Masuzu dan absen 20 Tarou Takahanashi,Tarou Takahanashi kau seperti cowok pemalas." Aku mulai memperhatikan saat sensei mulai membicarakan absenku dan si cowok gurun es itu. "Ya,memang dia pemalas.." bisikku jengkel. "Sialan kau gorilla!" Kata Tarou,aku kesal dan menoleh kembali ke wajahnya. "Gurun es!" Balasku. "Hey kalian! Sudahlah!" Kata sensei. "Chitoge,wajahmu seperti gorilla!" Lanjut sensei,aku membuang muka ke arah jendela. "Memang betul sensei!" Tarou mengatakan itu dengan keras. "Wajah Taro seperti gurun es yang akan mencair!" Balasku,aku dan Tarou bertatapan dengan kesal.

"Sepertinya... kalian lumayan akrab." Sensei tersenyum licik pada kami,aku dan Tarou langsung kembali ke posisi semula lalu pipi kami memerah bersamaan,Aku membuang rasa maluku. A-apa yang sensei bicarakan?! Mana mungkin aku akrab dengan si gurun es?!

Tarou's POV :

Sialan kau sensei.. "ciee ciee,muka mereka sama-sama merah!" Murid lain meledek,si cewek gorilla itu menunduk dengan pipinya yang masih memerah,aku menoleh ke arah murid-murid dengan sorotan marah. "Sudahlah! Kita mulai pelajarannya!" Sensei mulai memecahkan tawa mereka.

《Chitoge & Tarou's POV》

Sialan.. mereka bikin malu! (Chitoge)

Masa bodo dengan yang tadi.. (Tarou)

Si gurun es itu juga menyebalkan,menginjak kakiku! Kakiku sakit sekali! (Chitoge)

Tarou's POV :

Beberapa jam kemudian

Tiba-tiba bel berbunyi,pelajaran pun usai. "Baiklah,pelajarannya sampai disini dulu" sensei pergi keluar sementara si cewek gorilla ini melihat ke jendela,aku berdiri dari kursiku.

Chitoge's POV :

Aku pergi ketaman,saat aku sedang berjalan aku menemukan kucing. "Lucu.." kataku jongkok dan tersenyum lalu mengelus-elus kucing oranye itu,tiba-tiba seseorang menendangnya,kucing itu kaget dan lari. "Ah.. membosankan.." aku mendongak,ternyata itu si gurun es! Aku kaget lalu berdiri. "Hey! Kau menyakiti kucingnya! Dasar gurun es!" "Ah,kau si gorilla,maaf aku tidak suka kucing.." kata si gurun es dingin sekali. "Kalau tidak suka,jangan menendangnya juga!" Aku membuang muka. Tiba-tiba si gurun es mengelus kepalaku lalu menempelkan jidatnya kepadaku. "Maafkan aku gorilla." Katanya kalem,aku kaget sebentar dan pipiku memerah,aku melirik ke mata Tarou. "Gu-gurun es?.." sahutku. "Apa yang kau lakukan?" Kataku bingung,kemudian Tarou berhenti. "Maafkan aku.. aku melakukan yang tidak-tidak.." Tarou ingin pergi tapi aku pegang tangannya. "hah? Ada apa?" Baru saja aku ingin membuka mulutku,tiba-tiba temanku Marika Richiyoi menyautku. "Oi!! Chitoge!!" Aku kembali ke posisiku semula dengan cepat. "Ma-marika!" "Ayo ke kelas!" Marika menarik tanganku lalu membawaku ke kelas.

Ting! Tong!

Bel kelas sudah berbunyi,aku duduk dikursiku,kemudian Tarou datang lalu duduk. Padahal aku ingin minta maaf pada Tarou.. aku menghela napas,Tarou masih saja diam dan mengambil buku untuk pelajaran berikutnya. "Hey gurun es.. maksutku Tarou.." "apa?.." jawabnya dingin. "Mau pulang bersama nanti?" "Yasudah,aku bawa sepeda kok." Balasnya dingin. "Baiklah.."

Mungkin nanti aku bisa minta maaf padanya,walaupun dia sedikit menyebalkan,tetapi dia menarik.

-- to be continued --

Watashi wa saikō no mono tsundere o shinjite imasenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang