First Day

1.3K 128 28
                                    

Aku menatap lelaki yang tengah menggerutu di balkon pinggirku dengan muak.

Sial! Dia ternyata anak Raja Bumblebore yang serakah itu! Errr.. Kebetulan macam apa ini?

"Kenapa kau belum bersuara? Aku Rayn! Woi ....Raynnn!" pekiknya sambil melihatiku gemas.

"Lalu?" jawabku singkat dengan tidak peduli lalu berjalan masuk kedalam kamar.

"ARGHH! AKU MEMBENCI KAUM PEREMPUAN!" teriaknya begitu keras.

Aku menghentikan langkahku,lalu berbalik menuju balkon kembali.

"Hei manusia yang suka berteriak. Kita punya kesamaan ya. Aku juga sangat membenci kaum LELAKI!" cibirku mendengus sinis lalu masuk kedalam kamar.

Anak itu membelalak dan semakin menggerutu tidak jelas lalu membantingkan pintu balkonnya dengan keras.

"Cih! Dasar lelaki emosian." gerutuku sambil merebahkan diri di kasur king sizeku yang ada di apartement ini.

Bagaimana keadaan disekolah besok ya? Aku naik apa? Dimana tempatnya? Dan.. Apa kekuatan yang akan aku tunjukan saat seleksi nanti?

Penggandangan tubuh? Atau.. Menghilang? Ah tidak tidak! Kilat petir saja? Ya.. Sepertinya itu bagus. Aku harus menunjukan 2 atau 1 kekuatan saja deh. Jika aku menunjukan kekuatanku yang lain, para manusia pasti akan mencurigaiku. Ya, pasti mereka akan sangat curiga.

Hm.. Lelaki tadi. Dia anak Raja Bumblebore? Tunggu! Ini justru kabar baik! Jadi aku bisa melihat gerak-gerik dan apa yang dia lakukan diapartement ini!

TINGNONG. Suara bell terdengar menggema diseluruh penjuru ruangan.

Buru-buru, aku langsung melesat menuju pintu utama. Mataku terbelalak ketika melihat banyak sekali makanan branded menumpuk disofa ruang tv.

Ibuku memang berlebihan. batinku dalam hati.

Aku membuka pintu dengan cepat,tanpa melihat kelubang terlebih dahulu.

"Ya? Eh.. Kau? Mau apa?" tanyaku heran melihat lelaki yang berembel-embel nama belakang Bumblebore itu sedang berdiri didepan pintu.

"Ini bunga untukmu." ucapnya dengan senyum miring sambil menyodorkan sebuket mawar berwarna merah.

Aku menatap bunga itu dengan jijik."Cih." desisku sambil menutup pintu dengan keras.

Apa maksudnya? Tadi dia bilang, dia membenci kaum wanita? Gila memang.

TINGNONG!

Errrr siapa lagi?

Aku kembali membuka pintu apartemen. "Ck! Ada apa lagi?"

Kali ini wajah si.. Ehm.. Rayn itu sedikit ditekuk dan bibirnya mengerucut. "Mungkin kau suka coklat." ucapnya datar sambil menyodorkan sekotak coklat berbentuk hati.

Hah! Dasar manusia. Manusia memang sangat menjijikan! Apalagi lelakinya!

"Aku punya 3 kardus coklat didalam apartementku!" seruku sambil membanting pintu dengan keras.

Oke satu lagi sikap manusia dan lelaki yang menyamai sikap iblis. Pembohong.

TINGNONG!TINGNONG! Bel kembali dinyalakan dengan tidak sabar.

Aku menggeram marah. Tanpa basa-basi, aku kembali membuka pintu apartemen dengan kasar.

"Pergi kau! Atau aku bunu-- Eh.. Tante Jillia" ringisku menyesal. "Maaf tante, aku pikir--"

Sebelum aku melanjutkan perkataanku, tante Jillia mendorongku masuk kedalam apartement lalu menutup pintu.

"Tadi kau sudah bicara dengan anak Raja Bumblebore? Kyaaa! Kau harus membuatnya menyukaimu Blazze!" pekik tante Jillia dengan girang.

Fioressent School and KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang