Matahari terik menggantung di langit, menumpahkan panas ke kota kecil di tengah padang pasir. Debu berterbangan di jalanan, dan suara sepatu bot menghantam tanah terdengar di antara derap langkah kuda.
Clint mengamati kota dari teras saloon, mengisap batang korek api di bibirnya. Dia tahu ada sesuatu yang aneh hari ini. Udara terasa… berbeda.
Dan firasatnya terbukti benar saat seseorang berteriak, "PERAMPOKAN! TOLONG!!!"
Clint langsung bangkit. Tangannya bergerak ke revolvernya, matanya tajam menatap satu sosok di tengah jalan utama.
Seorang pria muda berdiri di depan bank kota dengan senyum miring. Mata emasnya berkilat jahil, dan di bahunya bertengger seekor monyet kecil yang juga terlihat licik.
Claude.
Si bandit kecil yang sering membuat kekacauan di berbagai kota perbatasan.
"Wah.. wah.. sepertinya aku sudah terkenal," kata Claude santai, sambil melempar kantong emas ke udara dan menangkapnya dengan mudah. "Tuan sheriff, apa kau benar-benar berpikir bisa menangkapku?"
Clint mendengus, berjalan mendekat. "Aku tidak berpikir, aku tahu," katanya, jemarinya bersiap di pegangan revolver. "Letakkan emas itu dan pergi sebelum aku menghajarmu, bocah."
Claude tertawa. "Bocah? Wah, sakit sekali, Pak Cowboy." Dia menepuk dadanya seolah-olah tersinggung, lalu mengedip nakal. "Tapi aku tidak akan menyerah semudah itu."
Seketika, Dexter melompat dari bahunya, meraih topi seorang warga, dan melemparkannya ke wajah Clint.
Clint mendesis. "Brengsek."
Saat ia menepis topi itu, Claude sudah melompat ke kudanya dan berlari keluar kota, tawanya menggema di udara.
"KEJAR DIA!"
Clint tidak butuh perintah kedua. Ia segera menaiki kudanya, mengejar bandit kecil yang kini melaju melewati bukit pasir.
_____
Kejar-kejaran berlangsung sengit.
Clint menembak ke arah Claude, sengaja meleset untuk memperingatkan. Tapi bandit itu hanya tertawa, seolah menikmati semua ini.
Namun, di satu tikungan sempit, kuda Claude tergelincir di pasir lembut.
"Brengsek—"
Claude terjatuh. Sebelum sempat bangkit, Clint sudah melompat dari kudanya, menekan tubuh bandit itu ke tanah, kedua tangan mereka beradu di udara.
"Dapat kau sekarang," Clint mendesis, menekan tubuh Claude dengan lututnya.
Claude terkekeh, terengah-engah. "Wah, kau cepat juga, Sheriff."
Mata mereka bertemu.
Dalam sekejap borgol sudah terpasang manis di tangan Claude, sang empunya mendesis pasrah.
"hahhh kembali ke jeruji besi " Ucapnya.
Tapi Clint yang langsung menarik kasar Claude hanya tersenyum miring, dia tidak tau rencana Clint jauh lebih bagus ketimbang menaruh Claude di balik jeruji besi.
.
.
.Claude benar-benar sial kali ini.
Ia sudah terbiasa dikejar, dipukul, bahkan diancam dengan revolver oleh para sheriff kota perbatasan. Tapi yang satu ini… berbeda.
Sheriff Clint menahannya hidup-hidup.
Dan sebagai hukuman, alih-alih dilempar ke dalam sel yang pengap, Claude dipaksa melakukan kerja sosial.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALÉATOIRE [MLBB BL| one-shot]
Short Storybagaimana kalau ini adalah cerita belakang layar para pembuat lore hero land of down ? hahaha sesuai judulnya , isi dalam cerita ini random, hanya satu chapter (bisa lebih bila harus). isinya pasangan yang ku shipperin 👍 semuanya murni pemikiran s...