Sleepless Night

612 51 1
                                    

Um, hi.
-a-



Langit terlihat sangat indah malam ini. Gelapnya malam bercampur dengan cahaya bulan berwarna keperakan yang berpendar di awan membuat keadaan mistis semakin jelas. Dicampur lagi dengan bintang yang bertebaran dengan susunan teratur. Tenang rasanya. Mengetahui kalau langit sedang tidak sendiri malam ini.

Aku mendongakkan kepalaku keatas. Menutup mataku. Merasakan sejuknya angin malam yang menyentuh kulit pucatku. Ini sudah lewat tengah malam. Memang, ini adalah jamku untuk bersantai. Oh betapa aku akan merindukan momen berharga ini. Karena sebentar lagi aku akan pindah ke suatu Akademi yang cukup bergengsi di Jerman.

Aku masih belum mengetahui nama Akademi itu apalagi makhluk-makhluk yang hidup didalamnya.

Aku merasakan kalau seseorang akan segera menghampiriku. Disini. Diatap. Sendiri. Dugaanku ternyata benar.

Yuko! Batin Haru memanggilku.

Ya. Ikatan batin kami sangat kuat hingga kami bisa bertelepati satu sama lain. Bahkan dengan jarak yang paling jauh sekalipun.

Itulah yang selalu kami lakukan selama 16 tahun terakhir ini. Bertelepati. Kami jarang bicara.

Aku akan selalu disini. Batinku.

Haru lalu duduk disampingku. Sudahkan kau mempersiapkan barang-barangmu untuk pergi ke Refurya Academy nanti?
Ia meninjuku dengan pelan.

Oh. Namanya Refurya Academy. Aku sama sekali belum pernah dengar.

Have you? Jawabku.

Tentu saja sudah! I'm too excited. Ia meninjuku dengan keras berkali-kali dibahu.

Woah. Calm the fck down brother.

Sudah lama aku tidak meninju Haru.

Aku mendaratkan kepalan tanganku ke pipi kirinya. Keras sekali sampai aku harus meregangkan jariku setelahnya. Dengan sekali tinju saja, ia menjerit kesakitan. Ia tersungkur disampingku.

Jangan ganggu aku. Ekspresiku datar. Memandang langit.

Haru masih memegangi pipi kirinya sambil tertawa kecil.
Sejak kapan kau jadi kuat?.

Aku banyak makan.

Yakali kamu banyak makan. Jalan aja ada tanjakannya. Masa dada kamu engga?.

Oke sekarang aku sudah agak emosi. Aku meninju Haru berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya. Ia tersungkur lagi. Sambil tertawa kesakitan.

Dasar mesum. Aku kemudian duduk kembali.

Haru lalu bangkit dan duduk kembali disampingku. Munafik. Aku pernah melihatmu menonton film-film ecchi dikamarmu.

Ya. Yang semua filenya kudapat darimu ketika kau tertidur. Kau sadar? Tentu tidak. Kau kan bodoh. Tapi entah mengapa aku menyayangimu. Aku sangat-sangat menyayangimu.

Darimana aku bisa tahu kalau kau menyayangiku?

Itu mudah. Aku menatap Haru. Aku tidak mendorongmu dari atap ini. Bila aku tidak menyayangimu, sudah kulakukan dari dulu. Kau sudah terkubur dibawah sana dan sudah bertemu dengan Ibu.

Dengan level kekejaman seperti itu, kau akan susah mendapatkan teman nantinya di Akademi. Apalagi pacar. Haru menjelaskan.

Untuk apa mendapatkan teman dan pacar kalau aku sudah memilikimu. Aku tak butuh orang lain. Aku hanya membutuhkanmu. Aku menatapnya lagi dan tersenyum.

Frost & FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang