Waktu perjalanan tinggal 1 jam lagi, dan suasana mobil masih terus ramai, sampai hal yang tak terduga pun turut datang. Seperti...
"aduh..bau apaan sih?" teriak Kirun mengendus-endus.
"eh..heem bener, bau apaan nih? kayak bau air comber gitu, iya gak?" timpal Kevin.
"bau kentut nih pasti...siapa yang kentut sih? pas lagi AC nyala lagi? melebek tau!!" cerocos Dicky.
"tuh..tuh..pasti si gentong baja" tuduh Ali pada Ricu.
"kenapa gue? se gede-gede nya gue..kentut gue itu se lembut salju tau" elak Ricu.
"hmm...kalo gak si Ricu!! pasti lo ya Li?" tuduh Kevin.
" kok gue? gak lah..pasti si Dicky tuh" elak Ali.
"enak aja..tuh..si Kirun"
Kini mereka saling tuduh menuduh, tanpa ada yang mengaku siapa yang sudah buang gas sembarangan. Sampai Kevin pun yang rentan dengan perjalanan jauh dan akibat bau yang menyengat itu akhirnya muntah juga.
"Mual gue..Wlee...Wlee...Wlee" ucap Kevin dengan tangan memegang kresek yang sudah ia siapkan.
"aduh..ribet kan urusannya" ucap Ali yang masih terus saling menuduh.
"STOOPPP!!" teriak Ricu.
"gak kurang keras apa?" gumam Kirun pelan.
"daripada kalian ribut cuma gara2 bau kentut. Gue angkat tangan, sebenenerya gue sih yang udah kentut,hehe" Ucap Ricu mengangkat tangannya.
"sudah ku duga" teriak Ali.
"yaelah!! lo gimana sih..tadi katanye kentut lo selembut salju?" tanya Kirun. "iye...gimana sih?" timpal Dicky.
"maksud gue suaranye..ya kan lembut sampe kalian kagak denger? ya kalo bau nya sih..gue akui juga bau naga" cerocos Ricu.
"HUUUH..."
"ahehehe"
SKIP
Kini mereka telah sampai. Ricu langsung membelokan mobilnya ke parkiran dekat pantai, sedangkan Kirun membopong Kevin yang masih merasa pusing ke penginapan. Dan Ali tengah duduk manis bersama Dicky. Mereka sama-sama sibuk sendiri.
"gue udah gak sabar buat liat cewek-cewek pantai" ucap Ali.
"maksud lo kayak dia?" tunjuk Dicky pada seorang wanita tua.
"enak aja..maksud gue tuh yang sexy-sexy" elak Ali.
"kayak si Prilly?" tanya Dicky.
"Prilly?" Ali balik bertanya.
"iya..temen kita waktu SMP dulu, tuh dia orangnya" tunjuk Dicky pada Prilly yang tengah berdiri bersama pria yang ya...buruk rupa bisa jadi. (Hehe..sorry).
Ali masih terus memandangi Prilly dari atas sampai bawah, apalagi saat itu Prilly sedang mengenakan dress diatas lutut bewarna biru dengan punggungnya yang terpampang.
"SEXY BRO!!" ucap Ali tak bisa berkedip.
Tapi pandanganya terpecahkan dengan aksi adu mulut Prilly dan pria jelek itu.
"Prill..tunggu aku!! aku bisa jelasin" kejar pria itu.
"jelasin apa lagi sih?" elak Prilly yang kini langkahnya terhenti.
"aku tuh sayang sama kamu tau" ucap pria itu.
"iya tapi aku gak sayang sama kamu" ketus Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliando & Prilly : LDR (Lo Doang Relasionship)
FanfictionBagaimana jadinya jika kamu satu kampus dengan orang yang kamu cintai? Tapi kamu merasa dia jauh karena dia sama sekali tak mencintaimu? Simak selanjutnya bersama ALIANDO dan PRILLY