"Cie, yang abis jalan sama gebetan." Ucap Nina yang merupakan salah satu teman Lala sambil menyikut tangan Lala.
Lala tersenyum. Pipinya blushing. Itu artinya dia menikmati acara yang bisa dikatakan "ngedate" kemarin.
"Apaan sih." Balas Lala tampak malu-malu.
Nina pun terkekeh pelan melihat Lala salah tingkah. "Tuh, pangeran lo dateng. Gue cabut dulu,ya."
Lala mengerucutkan mulutnya. "Lebay ah. Sini aja, sih. Lo juga mau kemana emang? Kan jones."
Nina langsung menoyor kepala temannya itu yang seenaknya bilang dirinya jones. "Kampret lo."
"Hai!" Alba menghampiri 2 gadis cantik itu.
"Haii" Ucap mereka berdua.
"Kok gak ke kantin?" Tanya Alba. Pertanyaan itu sebenarnya ditunjukkan untuk Lala.
"Lala mau nungguin lo dulu." Jawab Nina yang membuat Lala blushing lagi.
"Gue ke dalem dulu. Kalian disini aja." Nina lalu beranjak ke dalem kelas dan yang tersisa kini Alba dan Lala.
Hening. Mereka berdua sama-sama diam. Bingung, apa yang harus diobrolin. Jadi beginilah, Alba meremas snack makanan ringannya, dan Lala sibuk dengan buku fisika-nya.
Cinta itu aneh, bukan? 2 orang yang saling mencintai bisa saling diam seperti itu. Padahal, mereka tidak sedang bertengkar.
Udah punya topik obrolan bagus, tapi canggung mau bilangnya. Takut, kalo si pasangan bakal bosan dengan alur topiknya.
Yang pasti untuk Alba, bisa dekat dengan Lala, bisa melihat wajahnya itu sudah cukup membuat hatinya tenang.
-TBC-