Tanda-Tanda Jodoh

105 2 0
                                    

Siang ini cukup melelahkan untuk Lala. Bagaimana tidak? Ia pulang harus naik bus. Ini terjadi karena supir pribadinya tidak menjemputnya. Dan disaat itu juga, Uang sakunya tinggal sedikit dan handphone-nya pun low battery. Daripada ia harus jalan kaki, mau tak mau ia harus naik bus.

Tiba-Tiba handphone-nya bergetar tanda ada pesan masuk.

Lala mengambilnya dengan malas lalu membukanya. Ternyata pesan itu dikirim dari Alba. Alba menjadi Moodboster-nya hari ini.

Alba: Kaki kenapa?

Lala mengerutkan keningnya lalu mengamati kakinya.

Tidak ada yang salah dari kakinya.

Lala: Gapapa, emang kenapa?

Alba: Bisa jalan?

Lala: Gue tau percakapan ini ngarah kemana, hehe.

Alba: Apaan sih serius ini.

Lala: Bisa, kecuali hari senin.

Alba: Ah. Lo gak romantis banget,La.

Lala: Tuhkan.

Alba: Ya udah. Gue jemput besok jam 10.

Lala: Siap bos.

***

Keesokkan harinya, Alba sampai di depan rumah Lala. Rumah berwarna biru tosca yang cukup besar dan memiliki taman yang luas ini telah ditempati Lala sejak ia kecil.

Alba merapihkan bajunya sebelum ia mendekat ke pintu rumah Lala. Ia kemudian melangkah mendekati pintu.

'Tokk! Tokk!'

Suara ketukan pintu itu membuat Lala menuruni tangga rumahnya dengan tergesa-gesa.

Ia lalu membukanya dan melihat Alba kini tengah berada dihadapannya. Alba terlihat sangat tampan dengan kemeja cokelat. Ia sangat terkejut. Karena secara tak sengaja dan tidak direncanakan, Ia dan Alba memakai baju dengan warna yang sama.

'Jodoh' 1 kata itu terucap di dalam hatinya sambil menunjukkan senyum bahagia-nya.

"Nyokap lo ada?"Tanyanya memecahkan lamunan Lala.

Lala terlonjak kaget dengan tergagap ia menjawab, "Aa-ada."

"Gue harus minta izin dulu ke nyokap lo."Ucapnya sambil melirik ke dalam rumah Lala.

"Gak perlu. Nyokap gue udah tau."Lala mencoba menenangkan Alba.

"Gak bisa gitu. Ini mah sama aja gue jemput lo di depan gang. Lagian kalo gue bawa lo gitu aja tanpa bilang apa-apa ke nyokap lo dan ternyata nyokap lo ada di dalam, gue berasa gak sopan,La"Tutur Alba. Lala pun menganggukkan kepalanya lalu mempersihlahkan Alba masuk.

Mama Lala terkejut melihat kehadiran Alba dari balik pintu.

"Kok gak jadi pergi?"Tanya Mama Lala sambil menunjuk ke arah mereka.

Alba lalu menyalami tangan Mama Lala.

"Dia mau minta izin ke Mama"Ucap Lala sambil tersenyum miring.

Mama Lala lalu memberikan tatapan 'O'

"Tante, saya mau minta izin bawa Lala jalan-jalan"Ucap Alba seramah dan sesopan mungkin.

"Iya tante izinkan. Tapi pulangnya jangan sore-sore ya dan hati-hati dijalan"Ucap Mama Lala memberikan izin untuk Alba.

"Terimakasih tante. Kalau begitu saya dan Lala permisi dulu"Ucap Alba sambil sedikit membungkukkan badannya dan lalu menyalamin Mama Lala. Lala pun mengikutinya menyalami Mamanya.

"Mama setuju kamu pacaran sama dia. Dari penampilan aja dia keliatan anak baik-baik, setelah ngobrol emang baik dan sopan"Bisik Mama Lala ditelinga anaknya itu. Lala menganggukkan kepala sambil tersenyum bahagia.

'Gak salah pilih gebetan'Ucap Lala dalam hati.

Ia dan Alba berlalu dan memasuki mobil. Mereka pun akhirnya pergi berjalan -jalan.

Alba and Lala's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang