Natsu no Atsusa

9.8K 614 29
                                    

Siang itu sama seperti siang-siang yang lalu, begitu panas karena udara musim panas yang menyengat. Banyak dari para pejalan kaki yang hanya menggunakan kaos tanpa lengan. Itu juga yang terlihat di sebuah apartemen mewah, Distrik Mōkuton. Terlihat rambut pirang yang agak lepek, kaos tanpa lengan yang sudah basah oleh kringatnya, peluh yang membasahi wajah maskulin manisnya itu. Naruto, Si Pirang ini kini tengah terlentang di atas sofa ruang tamu di apartemennya.

"Arghhh! Ini panas sekali, Teme! Kau sedang apa sih di dapur?" Triak keras Naruto pada seseorang yang dipanggilnya Teme. Sapphire indahnya tersembunyi di balik kelopak berwarna tan eksotis, sementara tanganya dia gunakan selayaknya kipas di depan wajahnya.

Sensasi sejuk, dan dingin menjalar di pipi bergaris itu, senyum tercipta merasakan sensasi ini. Kelopak Tan membuka, memandang sosok tinggi menjulang dihadapannya. Tangannya yang tadi ia kibaskan kini beralih memegang sekaleng orange juice  yang menyejukan.

Sementara sosok tinggi menjulang, Sasuke Uchiha. Kini memilih duduk di samping Si Pirang yang kini memasang tampang bodoh. Meminum jus tomat, yang sedari tadi Ia bawa. Sasuke mendengus kecil saat wajah Naruto tak kunjung berubah.

"Tch, Dobe."

TWITCH

Cengiran lebar itu lenyap, wajah Naruto mengeras kesal. Wajahnya dipalingkan kearah Sang Revan yang tengah menenggak jusnya. Mendekatkan wajahnya pada Si Revan.

"Teme!!!!"

~Ngiiing~

"Uhuk...Uhuk...uhuk..." Sasuke sukses menyemburkan minumannya dan terbatuk keras, sementara Sasuke sibuk meredakan batuknya, Naruto sibuk tertawa terbahak sambil memeluk perutnya.

"HAHAHA... Lihat wajahmu teme HAHAHA... Itu lucu HAHAHA...  aduh perutku HAHAHA..."

Setetes Air mata mengalir dari kelopak mata Naruto. Ia menghapus air mata yang mengalir seiring tawa itu reda. Tak mempedulikan tajamnya sorot mata kelam milik Sasuke.

"Kau ingin membuatku tuli?" Dingin dan rendah, mampu membuat suasana panas di luar berubah bagai kutub. Naruto sedikit meringis mendengar nada suara Sasuke. Dan hanya mampu tertawa kaku. Reflek merasakan suasana mencekam Naruto membuka kaleng minuman di tangannya. Memalingkan wajahnya ke samping, dan menenggak habis isi kaleng minuman tersebut dalam sekali tenggak.

"Ahh..."

Mangsa di kandang predator, betapa tindakan 'Dobe' Naruto membawanya dalam alarm bahaya. Seringai ngeri tercetak rupawan di wajah Sasuke kini. Menaruh kaleng sisa jusnya di atas meja.

Mata kelam Itu mulai terhalang kabut nafsu. Bergerak ke arah Si Pirang yang masih setia memalingkan wajahnya, Naruto dan ketidak pekaannya.

GREP

"Te-teme a-ad-glek-ada ap-apa?" Kenapa musim panas terasa begitu dingin untuk Naruto? Sepertinya ini tanda bahaya.

Sasuke menundukan kepalanya mendekatkan wajahnya pada telinga Naruto, Ia berbisik dengan suara seduktif redah miliknya.

"Kau tau dobe? Musim panas membuat gairah bercinta meningkat." Jilat, sasuke menjilat telinga yang kini mulai mulai bersemu. Baru saja Si Raven Akan meninggalkan tanda kebanggaannya di tulang lunak itu. Tapi-

DUAGH

Naruto lebih dahulu menendang perut Sasuke dengan lututnya. Kungkungan akhirnya terlepas.

"Kau ini apa-apaan teme?!" Seru Si Pirang dengan wajah bersemu dan nafas yang berat.

"Aku menginginkan-

SRET

-ini." Seringai terpahat Jelas di wajah Aristrokrat milik Sang Uchiha. Seiring di tariknya kaki Si Pirang kasar di atas sofa.Sasuke mulai mendudukan dirinya di atas kedua kaki Naruto.

Natsu no AtsusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang