Part 2

40 6 0
                                    


Sejak kejadian kemarin aku bertekad melupakan Dustin Fauzi Albar entah bagaimana caranya tapi aku harus bisa.

Pagi ini ku awali dengan semangat 45, kali ini aku bakalan bener-bener nyerah, anggep aja kamaren aku nangis yang terakhir kalinya buat dia. Setelah merapikan seragam aku bergegas pergi menuju sekolah, tak ingin berlama-lama dirumah karena sebentar lagi fauzi pasti akan datang menjemputku dan itu membuatku muak, aku membencinya, membenci ketidak pekaannya selama ini.

Sesampainya disekolah, kulihat lorong menuju kelasku masih sepi karena ternyata aku dateng kepagian hehe. Setelah sampai di depan kelas ternyata kelas masih terkunci jadi kuputuskan pergi ke kantin karena tadi aku belum sempat sarapan dirumah.

Setelah kurasa cukup mengisi kekosongan perutku, aku kembali menuju kelas dan saat aku kembali ternyata kelas sudah penuh terisi oleh penghuninya, saat aku baru saja meletakkan tasku, tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang.

"Vero lu kok ninggalin sih, gue jemput lo malah duluan ga asyik lu" ucap orang itu dengan nada kesal yang dibuat-buat

"Gue mau mandiri aja dari sekarang, gak mau lagi tergantung sama lu" ucapku dingin dan setelah mengatakan itu aku meninggalkannya dikelas tanpa menoleh lagi padanya

*******************************

Setelah kejadian tadi pagi aku semakin menjauh dari fauzi, kini aku menghabiskan waktu di taman belakang sekolah, entah aku salah atau tidak melakukan ini tapi memang aku harus melakukannya

Ku nikmati hembusan angin disini, istrirahat masih panjang dan aku tidak tau apa yang harus kulakukan, biasanya aku menghabiskan waktu bercerita, bercanda dengan fauzi tapi sekarang aku sendirian, ternyata menjadi sendirian itu tidak enak dan tanpa aku sadari aku mulai meneteskan air mataku kembali, padahal kemaren aku berjanji tidak akan menangis lagi.

Aku menangis dalam diam, iya aku bodoh bukan? Menangisi dia yg tidak peka, memang aku terlalu bodoh. Saat tangisku mulai semakin deras tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang duduk disebelahku, dan ternyata memang benar, orang itu menatapku dengan tatapan meremehkan, seakan aku melakukan tindakan bodoh.

"Cih, lu masih nangis aja, kenapa? Abis di tinggalin sama pacar lo hah?" ucapnya dengan nada meremehkan

"Bukan urusan lo dasar stranger"ucapku sambil mengusap kasar air mataku dan mulai beranjak pergi

Tapi saat aku akan beranjak pergi dia menahan tanganku, dan aku hanya bisa mengerutkan kening karena bingung. "Gue emang stranger tapi ga lama lagi gue bakalan jadi orang yang paling deket sama lo dan lo butuhin tentunya" ucapnya sombong

" lo ngomong apa sih, serah lu deh, gue tunggu pembuktian lu" ucapku tegas dan meninggalkannya di taman sendirian

"Lo belum tau gue vero, gue bakalan rebut lo dari dia, dia ga pantes dapetin lo"

***************************

Maksud cowo tadi apa sih aku bingung, jadi orang yang aku butuhin? Hah dasar stanger nyasar, so kenal, tunggu deh perasaan aku kok pernah ketemu dia ya tapi dimana?

Saat aku sedang berpikir keras tentang kejadian tadi, sekarang aku mendapatkan kejutan lain lagi, kalian tau aku dikejutkan oleh pemandangan fauzi dan sahabatku sendiri sedang bercanda dan tertawa riang seakan mereka itu adalah seorang pangeran dan putri yang sedang jatuh cinta.

Tak terasa air mataku jatuh kembali dan aku berlari sekencang mungkin dan aku menabrak seseorang
Brukkk

"Hey loe tuh ya hobinya nabrak orang mulu" ucapnya nyolot. Dan aku hanya terus menunduk dan menangis dan ga berani liat orang itu.

"Loe kenapa lagi ? Ko nangis sih? Gue salah ngomong ya ? Maafin guee" ucapnya merasa berasalah

" gue gpp ko maaf udah nabrak loe" jawabku lalu aku pergi dan aku berlari tapi langkahku terhenti karna fauzi

" vero gue nyari loe dari tadi, kemana sih loe? Loh loe nangis ver? Kenapa"
Ucapnya dan aku hanya mengabaikannya dan pergi memasuki kelas

Dan ga kerasa sekolah telah usai dan aku segera pulang. Dan aku menuju halte, saat sampai aku duduk dan menunggu bis tapi ada seseorang yang duduk disampingku dan dia tiba tiba berbicara

"Vero maafin gue yayaya" ucapnya sambil memohon

"Loe sistranger itu. Ngapain loe disini? Jangan jangan loe ngikutin gue lagi" jawabku dengan bingung

" maafin gue dong. Loe tadi nangis gara gara gue ya" jawabnya

" apaansih gue kenal sama loe aja engga" jawabku pd

"Loe ga inget waktu itu pas di mall" jawabnya

"Dimall ? Hah ? Kapan? Gue ga inget tuh" jawabku kebingungan dan berusaha mengingat dan dia hanya menghela nafasnya dan aku ingat dia ya dia yang mengantarku pulang saat itu.

"Gue inget loe ya gue inget, tapi tunggu ko lo tau nama gue sih ?" Ucapku

" iya dong gue tau nama loe veronica graceva putri kan " jawabnya sambil terkekeh

" loh ko loe tau nama gue ? Loe siapa sih" ucapku sambil ketakutan

"Loe bakal tau nanti" jawabnya lalu meninggalkan halte.

Siapa tu orang dateng tiba tiba dan dia tau nama aku. Orang aneh -_-

Say That You To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang