part 1 - Beatrix

110 1 0
                                    

Pict diatas rumahnya Beatrix


Bea pov

Pagi yang cerah seperti biasanya.Aku bangun tepat pukul 7 pagi segera bangun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi mengawali aktivitas ku hari ini.

Pagi ini aku malas untuk berendam di bathtub jadi aku memutuskan untuk langsung mandi aja di bawah shower.selesai mandi aku berjalan ke arah walk-in closed ku untuk memilih baju apa yang ingin kupakai hari ini.Aku membuka pintu lemari kaca ketiga dimana tempat khusus untuk menyimpan pakaian untuk ke kampus.setelah melihat-lihat akhirnya aku menjatuhkan pilihan pada kaos berwarna biru muda dan celana jeans hitam.setelah selesai berpakaian dan menggulung rambut panjang ku,aku turun ke bawah untuk sarapan bersama kakek.

"Pagi non bea"sapa bi sum kepadaku
"Pagi bi.kakek mana bi?tumben belum turun ke sini?" tanya ku kepada bi sum
Sebelum bi sum menjawab ada suara yang menginterupsi ya, "kakek disini sayang,tadi kakek jawab telepon dulu dari orang kantor makanya kakek telat turun untuk sarapan" ya itu adalah suara kakek ku yang menjawab pertanyaan yang aku tanyakan kepada bi sum

"Pagi kek!ugh... Sebaiknya kakek jangan terlalu memaksakan diri untuk mengurusi masalah perusahaan,kan ada uncle Ben yang mengurusinya.nanti kakek stress trus kalau penyakit kakek kumat gimana?Bea kan nggak mau kakek kenapa-napa..."kataku ke kakekku
"Nggak kok sayang.....kakek nggak memaksakan diri.tadi cuma telepon dari albert tentang laporan perkembangan cabang perusahaan kita yang di lombok" jawab kakek sambil mengelus rambut panjangku.

Uupss sampai lupa memperkenalkan diri.kenalin namaku Beatrix Mutiara Salim mahasiswi semester 6 jurusan psikolog di salah satu perguruan tinggi yang terkenal di jakarta.Umurku baru 18thn.

Aku adalah seorang pewaris tunggal dari Salim Grup yang merupakan perusahaan raksasa yang merajai bisnis di bidang transportasi dan properti di Asia.

Heran kenapa aku tidak mengambil jurusan bisnis tapi malahan mengambil jurusan psikolog padahal aku seorang pewaris tunggal?Itu karena aku sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya bisnis.

Bagiku dunia pebisnis itu dipenuhi oleh orang-orang munafik yang hanya peduli pada kepentingan ya sendiri.Orang-orang bermuka dua yang bersikap baik dan manis pada orang yang lebih berkuasa daripada dirinya sendiri.

Lagipula kakek tidak pernah memaksakan kehendaknya terhadapku.Aku di beri kebebasan untuk memilih jurusan apa yang aku mau tapi dengan syarat aku mau jadi penerus kakek kelak

Ya...suatu saat nanti mau tidak mau aku akan mengambil alih Salim Grup.
Tapi itu tidak masalah selama aku diberi kebebasan sekarang.

Saat ini perusahaan masih di pegang oleh kakek dengan di bantu tangan kanan ya Albert dan juga uncle Ben.

"Kakek....Bea berangkat kuliah dulu ya hari ini ada kelas pagi"pamit ku pada kakek

"Hati-hati sayang,ingat ya kalau sudah pulang tunggu sebastian jangan pulang sendiri kakek nggak mau terjadi apa-apa sama kamu seperti kejadian 2 minggu lalu saat kamu nekat pulang sendirian tanpa sebastian"kata kakek memperingatkanku

"Iya kakekku sayang lea janji nggak akan nekat lagi pulang tanpa sebastian"jawabku

"Kamu tau kan sayang kakek cuma khawatir terjadi sesuatu sama kamu karena kamu nggak mau di ikuti bodyguard makanya kakek pilih sebastian untuk jadi asisten sekaligus pengawalmu.......maaf ya kalau kamu merasa jadi nggak bebas"kata kakek kemudian

"Iya kek....lea ngerti kok lagian lea juga lebih milih sebastian daripada harus di jaga sepasukan bodyguard kakek yg badan ya kayak kingkong itu"jawabku

"Hahahahahaha kamu ada-ada aja sayang......ya sudah cepat berangkat nanti kamu telat lagi"kata kakek mengingatkanku

Cup...aku pun mencium pipi kakek lalu segera berlari menuju sebastian yang menunggu di mobil

Oh my god!?  He is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang