30 March 2015.
10.45 AM"Lorna?"
Lorna yang sedang duduk dan asyik membaca sebuah novel diperpustakaan sekolahnya itu menengok. "Hm?"
"Asyik banget. Lagi baca apa?" Tanya Liam, teman sekelas Lorna pada pelajaran kalkulus.
"Novel." Jawab Lorna dengan singkat, padat, dan jelas.
Liam yang mendengar jawaban ketus Lorna itu langsung menggaruk kepala sambil menelan ludahnya. Ia bingung sekali pada gadis itu. Biasanya Lorna adalah perempuan yang ceria dan ramah pada semua orang walaupun statusnya adalah 'anak populer' disekolah. Tetapi kini, Lorna telah berubah 100% persen dari sebelum-sebelumnya.
"Biasanya lo lagi ngumpul bareng tuh sama geng lo." Celoteh Liam sambil menempatkan dirinya duduk disebelah bangku Lorna.
"Itu dulu. Sekarang mah udah beda." Bisik Lorna kepada Liam. Liam menanggapinya dengan menganggukan kepalanya. Toh Liam juga baru ingat, ini kan perpustakaan- bukan kantin yang bisa seenaknya ngobrol.
"Eh Lor, gue sama Rebecca, Luke dan Calum mau belajar bareng pulang sekolah. Lo mau ikutan?" Tanya Liam tanpa bosa-basi.
"Nggak, makasih." Jawab Lorna tak memperdulikan Liam.
"Oke kalo gitu." Kata Liam sambil berjalan pergi dari perpustakaan.
Lorna memperhatikan Liam yang sedang berjalan pergi menjauh. Lorna menghela nafas pelan. Ia sebenarnya mau-mau saja dengan ajakan Liam. Tetapi dengan tiba-tiba, ia langsung teringat pada kejadian tadi pagi.
Tadi pagi, Clary- mantan sahabat Lorna, dengan Harry- mantan pacar Lorna, beradu mulut mereka didepannya persis. Lorna-pun sangat shock karena itu. Jadi ia melarikan diri ke perpustakaan sekolahnya, karena pasti gadis itu takkan melihat Harry dan Clary disana.
Tapi tiba-tiba, ia juga teringat kata-kata dari manusia asing yang hobi mengirimi dia sebuah pesan singkat-, Louis.
"cari temen-temen baru, bergaul, have fun bareng mereka. nikmatin masa remaja"
Begitulah kata-kata Louis yang kemarin lusa ia sampaikan kepada Lorna. Maka dari itu, Lorna-pun langsung berlari keluar perpustakaan. Ia mengejar Liam yang ternyata belum pergi jauh dari luar perpustakaan.
"So, Liam- Apa ajakan belajar bareng tadi masih berlaku buat gue?" Tanya Lorna dengan senyum manisnya.
Liam menelan ludahnya. "Selalu berlaku kok."
-
Lorna merebahkan dirinya kekasur tercintanya. Ia sangat lelah sehabis belajar bersama dengan Liam dan teman-teman kutu bukunya. Tetapi tak tahu kenapa, Lorna merasa senang.
Jam menunjukkan pukul 11.11 PM , dan handphone Lorna yang berada disaku celananya itu-pun langsung bergetar sebanyak tiga kali. Ia-pun langsung mengambil handphonenya dan senyum manis Lorna reflek keluar sehabis melihat sebuah pesan singkat yang baru saja masuk.
Louis : Cie dapet temen baru :)
Louis : Cie yang tadi inget-inget kata mutiara dari gue :)
Louis : Cie :)a/n:
pacar on mulmed:)
EH BTW, gue baru masuk sekolah seminggu masa pr langsung segudang.
dan skrg,
gue malah flu.
gws-in dong:)
-calista yang idungnya lagi mampet

KAMU SEDANG MEMBACA
lorna ☁️ lwt
Fanfictiongimana rasanya kalo udah baper, tapi tau-nya, doi bukan manusia?