20

503 58 2
                                    

"Kamar 232."

"Kamar 232."

"228."

"229."

"230."

"231."

"Oh ini 232."

Asal lo tau, Clara gamasuk 2 minggu dan 2 minggu itu gue ga chat sama dia. Maklum, semuanya lagi sibuk sama final exam. Temen temen gue sih coba chat dia tapi ga dibales. Mungkin, dia lagi istirahat. Eh tapi pas gue selese final exam nih ye, guru gue bilang kalo clara masuk rumah sakit kemarin. Gila, gue shock banget gatau kenapa.

Zayn pun membuka pintu kamar bertulisan angka 232 itu.

"Clar?."

Zayn pun berjalan dengan perlahan memasuki kamar pasien itu. Zayn tidak dapat menahan rasa nyeri di dadanya. Zayn merasa sangat bersalah atas apa yang sedang menimpa Clara.

Ruangan ini sepi sekali. Hanya ada  sebuah koper berisi pakaian dan sebuah tas laptop yang kosong. Pasti orang tua Clara sedang bekerja, pikir Zayn.

"Clar?."

Sekali lagi Zayn menanggil nama itu. Air matanya menetes ketika melihat Clara terbaring lemah dengan badan yang sangat kurus dan kulit yang terlihat agak kuning.

Fuck you, Liver.

Zayn tidak menyangka Clara bisa menjadi seperti ini. Zayn mengusap air mata nya dan menarik kursi untuk duduk disebelah kasur Clara.

"Clar?"

Clara pun menggerakkan kepalanya dengan mata yang masih tertutup.

"Eh eh lo tidur aja. G-gue cu-cuma mau nemenin lo aja disini." Lanjut Zayn sambil mengelus pelan rambut Clara.

"Clar, gue tuh kira lo pergi kemana kek gitu ya. Gue kira lo pergi ke warung atau beli pulsa tapi lo kenapa jadi nya pergi kesini?"

"Lo udah gamasuk sebulan loh clar, percaya ga percaya semua nya nanyain lo. lo hits banget. Harry nanyain lo!!!"

"Duh kok gue jadi ngoceh sendiri ya?"

"Clar, hm gue mau minta maaf buat semua kesalahan gue."

"Maaf gue udah pernah nyakitin lo. Maaf gue pernah mainin lo. Jujur, gue sayang sama lo. Munafik kan gue? Gue tuh sayang banget banget sama lo. Ta-tapi, gue trauma kalo pacaran sama lo."

Zayn mengelap air matanya dan mengatur  nafas nya.

" G-gue trauma secara lo tuh tempramental banget, kerjaan nya cuma berantem aja. Kalo kita pacaran kita bisa putus karena emosi. Tapi, kalo kita temenan kaya gini aja mau berantem pun kita masih bisa temenan. Ngerti kan maksud gue?. kita masih bisa chat walaupun isinya berantem. Gue seneng banget clar chat sama lo."

"Gue gamau jauh dari lo, Clar."

"Gue re-rela ngelakuin apa aja asal lo deket sama gue clar."

"I love you, cey."

--

Tar malem gue post end nya yaaaaaaa. dont forget to leave ur votes and comments!

💋💋

Clara / z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang