"Don't you ever wish you were someone else
You were meant to be the way you are exactly
Don't you ever say you don't like the way you are
When you learn to love yourself, you better off by far..."- Joey McIntyre -
Namaku Lee Donghae. Aku adalah seorang siswa yang beruntung dapat bersekolah di sebuah SMA ternama di Seoul atas bantuan beasiswa. Tapi-tunggu sebentar-apakah tadi kubilang 'beruntung'? Untuk beasiswa itu mungkin ya, tapi untuk selebihnya? Kurasa tidak.
Menjadi salah satu siswa pintar di sekolah bukan berarti aku populer dan dikagumi oleh banyak orang. Ah, tetapi tidak juga. Sebenarnya aku cukup populer. Untuk seukuran siswa yang sangat sering di-bully oleh siswa lainnya, aku memang populer. Bahkan sangat populer.
Aku tidak tahu hal apa yang menyebabkan mereka tidak menyukaiku dan kerap berperilaku kasar terhadapku. Apakah karena aku ini hanya seorang anak nelayan miskin? Atau karena derajatku tidak setinggi mereka? Apakah itu yang membuat mereka menjauhiku?
Selama ini aku selalu bersikap ramah kepada siapa pun. Aku mencoba membaur dengan mereka melalui berbagai cara. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler kesenian.
Aku mengajukankan diri untuk bergabung dengan paduan suara dan tim dance sekolah. Namun hasilnya nihil. Mereka tidak mau menerimaku.
Aku tidak diterima di paduan suara karena menurut mereka aksen Mokpo-ku terlalu kental saat sedang bernyanyi sehingga membuat suaraku terdengar sedikit aneh. Sedangkan tim dance menolakku dengan alasan yang sangat diskriminatif; aku terlalu pendek untuk menjadi seorang dancer.
Terkadang, aku merasa iri kepada Siwon. Dia adalah salah satu siswa yang paling populer di sekolah. Dia tidak hanya tinggi dan tampan, tetapi juga sangat kaya dan berprestasi di cabang olahraga Taekwondo. Atau juga Cho Kyuhyun yang suaranya sangat merdu saat bernyanyi dan menyandang predikat sebagai juara Olimpiade Matematika tingkat nasional.
Aku sangat ingin menjadi seperti mereka. Bukan ingin populer, tetapi ingin diterima menjadi bagian dari mereka, menjadi bagian dari sekolah ini. Aku ingin memiliki teman seperti bagaimana siswa lainnya. Itu saja.
Memikirkan semua itu terkadang membuatku merasa sangat sedih. Tidak hanya menjauhiku, beberapa siswa lainnya bahkan memerasku. Mereka memaksaku untuk mengerjakan tugas sekolah mereka atau aku akan di-bully. Hal ini yang terkadang membuatku tidak tahan. Patuh tidak patuh, aku tetap saja di-bully.
Bahkan Hyukjae-salah seorang siswa yang bernasib sama sepertiku-sampai memutuskan untuk pindah ke sekolah lain. Terkadang, hal seperti itu juga sering datang dan mengganggu pikiranku. Apakah lebih baik aku pindah sekolah saja? Sayangnya, aku sadar aku tidak akan mungkin meninggalkan sekolah ini. Aku telah berusaha sekuat tenaga agar bisa mendapatkan beasiswa dan bersekolah di sini. Jika aku pergi, semua kerja kerasku selama ini akan sia-sia dan aku akan mengecewakan kedua orangtuaku-dan menambah beban hidup mereka.
Arrgh...!! Hidup ini memang tidak adil!
"Kau sudah melamun di tempat ini selama berjam-jam, Lee Donghae. Dasar orang aneh."
Sebuah suara membuyarkan lamunanku yang memang sudah berlangsung cukup lama ini, suara seorang gadis.
Aku menoleh dan mendapati Hyoseul sudah duduk di sebelah kiriku dengan memamerkan wajah bosannya. Ah, gadis ini... Beraninya dia menyebutku sebagai orang aneh. Padahal kenyataannya, dia jauh lebih aneh dariku.
Shin Hyoseul adalah seorang siswi tahun pertama di sekolah ini. Sebenarnya dia gadis yang cukup manis, hanya saja, perilakunya sedikit berbeda jika dibandingkan dengan sebagian besar gadis lain di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREAKS: Breakaway
FanfictionKetika seorang Lee Donghae mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya...