Meet

814 24 1
                                    

Dara's POV

"Ha...lo" ini siapa sih ganggu orang tidur aja, mumpung liburan dan ga banyak pekerjaan gini emang paling enak tuh tidur. Hahhhhhh

"Gue tau nih lo masih molor, woi udeh jam berapa ini! Inget ga kita kemaren rencananya mau ketemuan, gue udah sampe" suara nyaring cempreng dan menyakitkan milik kakak sepupuku yang cantik itu membuat aku terbangun seketika dan melihat ke arah nakas. Jam 11 oke sip aku telat 2 jam

"OIYAAA LUPA KAKKK,YAUDAH YAUDAH AKU MAU MANDI DULU DAH BHAI MUAH" setelah mengucapkan kata itu aku langsung melempar ponsel ke kasur dan memungut handuk dan masuk kekamar mandi dengan tergesa - gesa. Setelah selesai mandi aku langsung memakai bajuku buru - buru dan mengecek penampilan di kaca.

Muka bantal

Check.masih huh

Rambut oke?

Masih acakadut.biarin ah,tinggal disisir, gampang hehe

Salah kostum?

Huh untuk tidak,seenggaknya aku pintar memilah milah pakaian

Cek penampilan udah sekarang tinggal cari si hape ilang kemana tadi yaa, perasaan aku taro diatas kasur, aduhhh dimana sih, udah telat nih AH ELAH, kebiasaan banget. Dibawah kasur ga ada, di meja rias ga ada, di meja kerja ga ada, apa mungkin di kamar mandi ya? Segera aku cek ke kamar mandi tapi hasilnya nihil, aduh aku udah telat dua jam pasti nanti Kak Thia mencak - mencak dan ujung - ujungnya minta di traktir

ADUH HAPE LO DIMANA SIH??!!!

Lalu tiba-tiba mataku terarah pada tempat tidur, ha ha ha aku udah cari dimana mana ternyata ada di tempat tidur AARGHHHH, aku segera memungut benda tipis kesayanganku itu dan mengunci pintu apartemen lalu menuju tempat parkir.

Loh kunci mobil aku dimana ya?perasaan tadi aku bawa deh, aku mengaduk aduk tasku untuk mencari benda mungil bergantungan Masha and The Bear itu, tapi tidaj kutemukan di dalam tas, jangan- jangan ketinggalan di apartemen?aku langsung keluar dari mobil dan masuk lagi ke dalam apartemen,sambil menekan tombol lift secara tidak sabar,tiba - tiba ponselku berbunyi dan muncullah nama Thia di layar, ?mampuy gue

Aku menempelkan ponsek di telingaku "Hehe, hai Kak"

"HAHA HEHE HAHA HEHE, KAKAK UDAH NUNGGU DUA JAM LOH YA DISINI, KEREN GA?LO DIMANA SIH?GA SAMPE DISINI 15 MENIT,LO HARUS TAMBAH BIAYA NUNGGU GUE,TRAKTIR GUE BAKSO 3 MANGKOK" Buset gausah teriak juga kak

"Ini tadi kunci mobil ketinggalan di kamar kak, iye bentar lagi aku kesana, tunggu yah hehehehe" jawabku dengan nada yang sama sekali tidak menyiratkan rasa bersalah, "Maaf yah kakak sepupuku yang cantik, nanti adek panggilin bang Nathan biar nenangin eneng"

"Hihihi...hihi" idih baru disebut nama Nathan udah blingsatan, najis wkwk, langsung kuputuskan panggilan secara sepihak dan saat pintu lift terbuka aku langsung membuka pintu apartemenku dan mengambil kunci mobilku lalu kembali ke parkiran dan masuk ke dalam mobil. Capek euy

Aku melangkah memasuki cafe dimana tempat aku dan teman - teman kantorku berkumpul atau sekedar nongkrong cantik, mataku terus mencari sepupuku itu dan oh dia dipojok lagi melambaikan tangan ke arahku, aku langsung menuju ke arahnya yang teryata mukanya udah ditekuk banget, Kak Thia juga sudah menyiapkan Greentea kesukaanku yang ngomong - ngomong udah tinggal setengah, paling udah diminum sama dia...

"Lama kak?" Tanyaku sambil cengengesan yang hanya dibalas dengan memutar bola mata dan meminum kembali Greentea-ku sembarangan, etdah perasaan dia udah mesen sendiri, tuh sampe 4 gelas gitu " itu greentea aku kan kak?"

"Hm" jawabnya sambil terus menyuruput greentea-ku sampai habis. Hah sudahlah..

"Terus kenapa kakak ngajak ketemuan? aku lupa soalnya" kataku setelah memanggil pelayan dan memesan lagi greentea, dan bertopang dagu menatap wajah Kak Thia yang mendadak sumringah

Dia mengeluarkan sepucuk kertas, hm sepertinya undangan, berwarna putih dan emas yang sangat elegan bertulisan "Untuk Dara Kebo Adik Sepupuku Sehidup-Semati" sialan, apaan tuh jelek banget namanya, dasar kakak sepupu songong

"Dateng ya sabtu besok ke pernikahan kakak" ujarnya sambil mendorong surat undangan itu ka arahku

aku menerimanya sambil tersenyum "Hoo udah mau nikah nih, aku kira masih pacaran, hmm buat keponakan yang banyak ya"

Hmm kapan aku nikah juga ya

Dia tertawa geli lalu menepuk tanganku "yee nyuk, cepet nyusul ye, biar bisa punya anak juga hekhek" ujarnya sambil tersenyum mesum, dasar aku tahu benar dia berpikir ke arah mana, baru aku mau membalas ucapannya pelayan sudah datang untuk mengantar pesananku

"Buset ampe pesen 2 dek" ujar Kak Thia meledekku

Aku hanya menjulurkan lidah "huh daripada pesen 4" dia hanya memutar bola matanya lalu mendadak dia seperti teringat sesuatu

"Dek kakak lupa ada janji lagi sama temen kakak, kakak pergi dulu yaa bye" ucapnya meninggalkanku yang terbengong-bengong menatap kepergiannya. Siapa yang ngajak siapa yang ninggalin, haft yasudahlah setelah ini aku belanja bahan makanan saja di supermarket, hmm tapi satu gaun untuk ke pernikahan kakak sepupuku boleh juga. Setelah menghabisnkan dua Greentea ku aku langsung mebayar dan meninggalkan cafe dan menuju mobilku

Piip piipp

Aku menoleh pada mobil mewah disebelahku yang mengeluarkan suara itu lalu pandanganku terhenti pada lelaki yang sedang membuka pintu mobil itu, aku yang tadinya mau masuk ke dalam mobil mendadak mematung di tempat sambil terus menatapnya yang sudah masuk ke dalam mobil dan menghilang dari pandangan.

Dia....

Orang yang dulu membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama di SMA dulu bahkan sampai sekarang aku belum bisa melupakannya

Kak Ardhan

Meet With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang