2 : Masa Lalu - Kenangan (1)

10.4K 380 2
                                    

Author

"Nath! Kacau banget sih." Ucap Dagna yang tiba tiba di sebalah Nathan.

"Kau tahu Chloe?" Tanya Nathan tanpa menoleh ke arah Dagna.

Dagna mangut mangut, "Chloe, pacarmu itu kan?" Tanyanya yang dibalas anggukan lemah oleh Nathan.

"Tell me. Apa yang terjadi di antara kalian?" Tanya Dagna.

"Kami putus." Jawab Nathan lalu menceritakan bahwa Chloe yang mengirimnya surat.

"Putus? Tapi bagaimana-- ah! Kau tahu orang tuanya yang meninggal bukan?" Tanya Dagna.

Nathan mengangguk, "ya orang tuanya meninggal lalu dia pergi tanpa jejak."

"Dia butuh waktu sendiri Nath." Ucap Dagna.

"Paling tidak dia tidak perlu memutuskanku Dag. Harusnya dengan ada aku, dia jadi ada pundak untuk menyender." Balas Nathan.

"Setiap orang berbeda Nath. Bisa saja dia mempunyai alasan mengapa dia memutuskanmu." Ucap Dagna.

"Tapi aku tidak mau kehilangan dia Dag. Dia adalah cinta terakhirku, dia segalanya. Aku tidak bisa melepaskannya begitu saja dalam keadaannya yang sedang terpuruk seperti itu. I screwed up!" Teriaknya frustasi yang sempat membuat murid murid menatap mereka berdua penasaran. Namun Dagna segera mengeluarkan tatapan tajamnya kepada mereka dan membuat mereka tidak memperhatikannya dan Nathan.

"Itu menurutmu Nath. Bisa saja dia tidak mau merepotkanmu makanya dia lebih memilih untuk memutuskanmu. Ditambah lagi dia merahasiakan tempat tinggalnya bukan? Kalau kau tahu tempat tinggalnya, ada kemungkinan tempat tinggalnya terbongkar." Ucap Dagna.

"Aku tak mungkin membongkar rahasianya Dag." Bela Nathan.

"Tapi dia berfikir jauh ke depan Nath! Dia hanya tidak ingin mengambil resiko. Kau harus mengerti, kalau kau dan dia memang ditakdirkan bersama maka kalian akan dipertemukan kembali!" Teriak Dagna kesal melihat sahabatnya yang sangat frustasi.

Nathan segera memeluk Dagna, "a-aku tidak mau kehilangan dia Dag." Bisik Nathan.

Dagna mengusap punggung Nathan, "kau tidak akan kehilangan dia. Percayalah. Dia hanya butuh waktu sendiri." Ucap Dagna.

"Ehm." Suara dehaman seseorang membuat Nathan melepaskan pelukannya.

"Kenapa kalian peluk pelukkan?" Tanya Nate seperti cemburu.

"Tanyalah ke Nathan. Dia sedang memiliki masalah. Aku duluan, sepertinya Grey sedang menungguku." Ucap Dagna lalu melambaikan tangan ke Nathan dan Nate.

"Ada apa?" Tanya Nate lalu duduk di sebelah Nathan.

••

"Chloe!" Panggil Roberta dari depan kamarnya. Ini sudah lima hari Chloe tidak makan dan tidak keluar kamar.

Di dalam kamar, Chloe hanya duduk di depan jendelanya dengan pandangan kosong. Dia hidup sendiri, tanpa ada yang menemani.

"Sudah dobrak saja pintunya." Ucap Roberta kepada Calv -pengacara keluarga Grethania-.

Roberta tidak mempunyai suami maka dari itu dia tinggal di rumah baru Chloe sekalian untuk menjaga Chloe yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri.

Brak!

Akhirnya Calv berhasil mendobrak pintu kamar Chloe. Tapi Chloe sama sekali tidak sadar bahwa pintu kamarnya rusak. Raganya disini tapi tidak dengan jiwanya.

"Chloe." Panggil Roberta lembut sambil mengusap rambut Chloe.

"Kau tidak bisa terus seperti ini sayang. Buktikan kepada mereka yang telah menjatuhkan keluargamu bahwa kau bisa bangkit. Buktikan Chloe, jangan sampai keluarga Grethania di anggap keluarga yang lemah. Buktikan juga kepada kedua orang tuamu bahwa kau bisa menjadi anak yang mereka banggakan." Ucap Roberta lembut. Roberta memperhatikan setiap inci wajah Chloe.

TBFS (4) Nathan'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang