"Kapan kau tiba di Jepang?" Tanya Itachi heran. Karena adiknya tidak mengabarinya sama sekali.
"Sebenarnya tadi pagi. Tapi karena aku memperbaiki teman jalanku dan berkumpul dengan teman-temanku, jadi aku sampai di rumah larut begini."
"Kau lebih memilih bertemu dengan temanmu dulu daripada ibumu" sindir Itachi.
"Bukan begitu, aku bertemu mereka karena aku menagih hutang" Sasuke memeluk ibunya.
"Apakah kau ingin kupeluk juga?" tanya Sasuke ke Itachi. Ia berniat bercanda, tetapi tubuhnya malah bergerak dengan sendirinya, memeluk kakak satu-satunya.
"Menagih hutang?" Itachi mengernyit.
"Hn. Sepertinya aku terlalu lama berada di Spanyol tanpa sadar bahwa kartu kreditku telah diblokir. Ternyata ancaman ibu benar-benar terjadi. Karena aku tidak mempunyai uang, yah terpaksa aku menjadi renternir untuk sehari untuk memperbaiki motorku yang err.. sedikit rusak." Sasuke melirik Mikoto.
"Makanya, kau jangan lama-lama meninggalkan ibu." Ucap Mikoto
"Iya ibuku sayang" sasuke memeluk manja ibunya. Membuat Mikoto tertawa dan Itachi yang hanya geleng-geleng kepala.
"Bu, aktifkan lagi dong kartu kreditku?" Sasuke membujuk ibunya yang berada dipelukannya. Seketika ibunya melepasnya.
"Minta dengan kakakmu tuh."
"Apa kau akan memelukku seperti itu?" tanya Itachi yang menahan tawanya.
"Kau mau?"
"Tidak, terima kasih." Itachi langsung menolaknya.
"Kak, aktifkan kartu kreditku" Sasuke berbicara dengan malas. Sepertinya ia kelelahan.
"Iya. Ngomong-ngomong Sasuke, kulitmu tidak terlalu tanned." Itachi berjalan perlahan ke kamarnya di kediaman Uchiha.
"Hn"
.
.
.
"Jadi kak Neji sudah mengetahuinya? Sudah kuduga."
"Maafkan aku nona Hinata, tidak ada pilihan lain lagi. Ini profil Uchiha Itachi." Neji menyodorkan sebuah map kearah Hinata. Hinata yang membukanya hanya memandang foto Itachi malas dan membaca data-data pribadi Itachi dengan asal.
"Huh. Kenapa hidupku jadi begini?" Hinata menghela napas kasar.
"Nona Hinata, maafkan aku. Tapi dengan ini perusahaan akan selamat dan posisi anda di perusahaan akan bagus juga." Neji membicarakan masalah ini dengan hati yang tidak enak. Bagaimana ia bisa membicarakan ini dengan Hinata padahal gara-gara ia-lah posisi Hinata diperusahaan terguncang.
"Maafkan aku nona Hinata. Aku baru bisa 'keluar' disaat keadaan perusahaan sedang kacau." Neji tidak bisa menghapus rasa bersalah dari dirinya. Ia yang menyetujui tentang perjodohan ini ketika Hiashi mendiskusikannya dengannya. Ia yang membuat posisi Hinata tak bagus. Dan ia yang tak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan perusahaan. Posisi Hinata diperusahaan tak bagus karena banyak orang yang menganggapnya kurang kompeten dan tak hebat. Orang-orang selalu membandingi sang pewaris dengan Neji. Mereka menganggap Neji adalah seorang yang hebat dan jenius. Baru beberapa bulan Neji diperusahaan, dia bisa meyakinkan para pemegang saham termasuk Uchiha Group untuk tidak menjual sahamnya. Neji-lah juga yang membantu perusahaan membayar 1/10 hutang perusahaan dan Neji juga yang menyelesaikan renovasi disalah-satu gedung apartemen. Sayangnya, Hiashi terlambat 'mengeluarkan' Neji, sehingga ia baru berada diperusahaan. Dan semua masalah diperusahaan memang sulit. Neji yang telah lama menyelesaikan sekolah bisnisnya di Amerika, memiliki banyak kenalan. Sialnya, Hiashi tak terlalu melihat potensi Neji karena Neji memang lama diluar negeri dan Hiashi tak pernah mengunjunginya. Hanya Hinata lah yg sering mengunjungi Neji. Karena itulah, Hiashi terlambat 'memanfaatkan' kejeniusan Neji.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shooting Star
Fanfictionbisakah kita mengingkari takdir? nasib yang menimpa kita, jalan kita, kisah kita.. mari kita anggap itu adalah kendala yang perlu dan sangat harus dilewati agar pada akhirnya akan ada 'kita'.