DISCLAIMER: MASASHI KISHIMOTO
.
Suasana pagi hari pada musim dingin membuat seorang pria dengan enggan beranjak dari ranjangnya, ia merasa ranjangnya masih menggodanya untuk tetap berada disitu. Tetapi ia teringat kesibukannya hari ini. Ia pun harus melupakan keletihannya. Sebagai anak tertua dari Uchiha Fugaku dan pewaris grup Uchiha. Pria itu- Uchiha Itachi memang sudah dilanda kesibukan akan rutinitas hariannya setelah ia lulus dari sekolah bisnis di Jerman. Ia lulus di usia yang cukup muda yaitu 19 tahun. Ia memang digadang-gadang akan menjadi seorang pewaris yang melebihi ayahnya bahkan kakeknya! Sebagai pewaris nantinya, ia telah menempati posisi wakil direktur di Uchiha tech, salah satu perusahaan utama dari grup Uchiha yang bergerak di bidang teknologi dan transportasi. Grup Uchiha adalah salah satu grup terbesar di Jepang. Bahkan menurut berbagai macam majalah, grup Uchiha adalah grup terkaya di Jepang. Pewarisnya pun tak luput dari 'rekor', yaitu laki-laki muda yang paling berpengaruh di Jepang! Tak heran ia adalah seorang cassanova di kalangan para wanita muda dan kaya, artis-artis, dan para pewaris. Pemilik grup ini yang tak lain adalah ayah Uchiha Itachi yaitu Uchiha Fugaku, seorang yang telah memimpin grup ini selama 30 tahunan. Ia-lah yang membawa grup ini menjadi grup yang mempengaruhi perekonomian Jepang. Ia memiliki banyak mitra kerja. Keluarganya memang sangat terkenal di Jepang. Istrinya, kedua anak laki-lakinya, pamannya, adiknya. Tetapi diantara mereka yang paling populer memanglah Uchiha Itachi.
Jam delapan kurang Itachi telah berada di ruang makannya. Sarapan pagi bersama ibunya seorang. Kursi yang bahkan muat lebih dari 12 orang tersebut terlihat sangat sepi.
"Nak, kau tampak kurus sekarang." Mikoto-ibunya Itachi tersenyum sedih selesai ia menyantap makan paginya. Ia meneguk air putih sekali lagi.
"Kau harus banyak makan. Berapa kilo berat badanmu turun?" Tanya Mikoto sembari mengusap pipi anaknya yang telah selesai dengan hidangan pagi.
"2 kilo bu." Jawabnya singkat
"Oh iya bu, Sasuke kapan pulang dari Spanyol? Sepertinya dia sangat betah liburan disana" Itachi mengelap ujung bibirnya menggunakan serbet.
"Tidak tahu" jawab Mikoto sambil tersenyum misterius.
.
.
"Pagi ini sangat macet. Dan aku terjebak didalamnya." Suara lembut milik seorang gadis terdengar sedikit kesal hanya dibalas kekehan teman obrolnya di seberang ponsel. Ia terlihat panik karena takut terlambat. Gadis cantik berambut indigo yang terjuntai panjang itu sedikit merapikan tatanan rambutnya. Ia heran, dipagi hari pada musim dingin, masih saja banyak orang yang berkeliaran. Setelah ada celah sedikit, ia memajukan mobilnya tapi sepertinya kepanikan telah mengacau konsenterasinya dalam berkendara. Ketika ia menjalankan mobilnya dengan perlahan, ia baru sadar bahwa sisi samping mobilnya menyenggol sebuah motor. Ia terkejut. Matanya membelalak ketika ia melihat jendela supir. Ia panik, takut, merasa bersalah. Pengguna motor tersebut untung tidak terjatuh dari motornya. Terlihat ia membuka helmnya dan berjalan mendekat dengan perlahan. Ia lalu mengetuk-ketuk kaca mobil mercedes benz milik gadis berambut indigo tersebut.
"Buka!"
Dengan perlahan gadis itu membuka kaca mobilnya. Seketika gadis itu mendapat tatapan horor yang menyuruhnya untuk turun secara tidak langsung. Ia pun menurut keinginan pria yang menatapnya dengan tatapan seram itu.
"Kau tau apa kesalahanmu, nona?!" Pria itu berteriak menyaingi ributnya beberapa kendaraan sambil menunjuk ke arah motornya yang terparkir.
"M-maafkan s-saya" gadis itu tertunduk. "Tch" ia mendengus.
"S-saya akan ganti kerugian anda, tuan" gadis itu masih tertunduk.
"Itu tidak ternilai! Arghh" pria dihadapannya mengacak rambutnya dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shooting Star
Fanficbisakah kita mengingkari takdir? nasib yang menimpa kita, jalan kita, kisah kita.. mari kita anggap itu adalah kendala yang perlu dan sangat harus dilewati agar pada akhirnya akan ada 'kita'.