Chapter 3

177 10 3
                                    

Viera yang baru kembali dari UKS mendapati bahwa teman sebangkunya itu belum juga terlihat batang hidungnya. "Aduh si Ica kemana sih?? Kok belom dateng?" ucap Viera dalam hati.

To : Icahayank
"ICA!! Lu kemana sih? Sakit? Bolos? Telat? -_-"

Message sent

Viera menaruh handphonenya kedalam laci mejanya. Namun tak lama kemudian, handphonenya bergetar menandakan pesan masuk.

From : Ichayank
"Sori, Al! Gw skit prut mndadak neh td pg.. jd gmsuk dech :p

"Dasar Ica." ucap Viera yang lebih terdengar seperti gumaman.

Seketika kelas menjadi sepi saat murid-murid menyadari keberadaan Pak Yusuf, wali kelas 3-1. Viera pun menyimpan kembali handphonenya kedalam saku kemejanya. Viera mengeluarkan bukunya dan mulai membaca-baca pelajaran hari ini.

"Anak-anak, kita mendapat murid baru di kelas ini. Josh, silahkan masuk." ucap Pak Yusuf. Viera masih sibuk dengan buku-bukunya. Ia sama sekali tidak memperhatikan sekelilingnya.

Kemudian Viera mendengar suara langkah kaki memasuki kelasnya. Namun ia tak begitu peduli. Saat anak baru tersebut masuk, semua mata terbelalak melihat sosok pria tinggi, gagah, dan... tampan! Ganteng! Pake banget! Ya, kecuali Viera yang dari tadi sibuk memperhatikan bukunya.

"Nama gua Josh. Josh Corgivar. Salam kenal." Begitulah perkenalan singkat yang dilontarkan Josh. Kelas pun menjadi ribut dan tak terkendali. Banyak teriakan-teriakan yang dilontarkan oleh para cewek. Kecuali Viera. Gadis remaja satu itu lebih memilih untuk memperhatikan pelajarannya ketimbang berurusan dengan cowok. Apalagi sampai harus berteriak-teriak untuk mendapatkan perhatiannya.

Seseorang bersiul, "Nama lo bagus! Duduk sama gua dong sini!"
"Hai ganteng! Duduk sama gua aja. Jangan sama dia! Sini-sini!"
"Eh eh udah punya cewe belom?? Ada naksir cewek gak?"
"Ah yang ganteng-ganteng gini mah udah ada lah pasti. Minimal gebetan ada!" Teriakan-teriakan para cewek di kelasnya untuk mendapatkan perhatian Josh. Namun sayangnya, Josh tidak menanggapi itu semua.

"Hei diam kalian semua! Nah josh, kanu duduk di sebelah Viera ya. Dia ketua OSIS di sekolah ini. Dia bisa membantu kamu." Ucap Pak Yusuf mengambil alih suasana kelas yang ribut. Pak Yusuf sepertinya berhasil karena suasana kelas kembali terkendali. Namun sepertinya soal Josh duduk disebelah Viera menimbulkan masalah baru. Karena Viera bisa merasakan seluruh mata padanya. Ya iya, lah! Beruntung banget Viera bisa duduk di sebelah Josh!

"Pak, Ica yang duduk disini." ujar Viera protes membela teman sebangkunya.

"Ya sudah kan dia hari ini tidak masuk. Jadi mulai hari ini Josh akan duduk di sebelahmu menggantikan Ica. Dan Ica akan pindah ke kursi depan." ujar Pak Yusuf. Ya, guru memang tidak bisa dilawan. Akhirnya Viera merelakan keputusan Pak Yusuf dengan berat hati.

Josh berjalan menuju tempat duduk Viera. Setelah itu Josh menempati tempat duduknya dan menyapa Viera singkat. "Hai lagi." katanya. "Hai". Balas Viera kemudian dengan datar.

***

Dear diary,
Akhirnya setelah 12 tahun berlalu, gua bisa ketemu dia, putri kecil gua. Dia sekelas sama gua. Duduk disebelah gua. Tapi gua heran kenapa dia belom sadar kalo gua adalah pangeran kecilnya. Apa dia udah lupain gua?

Kemudian si pemilik diary menutup diary nya dan berjalan menuju tempat tidurnya.

Aku sudah kembali, Ra.

-di waktu yang sama-

Dear diary,
Hari ini aku ketemu cowo. Ganteng banget. Dia nabrak aku pas aku mau ke perpustakaan. Kemudian dia juga yang gendong aku ke UKS. Lalu sepertinya takdir berada di pihakku karena ternyata dia adalah teman sekelasku dan Ia duduk disebelahku. Tapi aku tahu aku tidak bisa menaruh rasa padanya. Karena aku udah janji sama pangeran kecilku, Ivar kalo kita bakal sama-sama terus. Ivar... kamu dimana? Aku kangen kamu...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Faithfull PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang