Tephie segera menuju ke pintu masuk apartemennya saat mendengar bel berbunyi.
Begitu dibuka, Tephie terpaku sebentar saat tahu siapa yang datang mengunjunginya. Seorang pria tampan dengan kulit kuning langsat, berhidung mancung, tubuh atletis, dan mata dengan tatapan yang tajam."RICHARD!" pekik Tephie senang yang langsung memeluk pria bernama Richard tersebut.
"Bagus bagus baguuus banget, Richard aja yang diliat, gue dikacangin bak kambing congek" sewot Lea yang juga ikut datang ke apartemen Tephie,
Tephie memasang cengiran polosnya, "mangap deh mak, aye ngga liat tadi, beneran deh"
Richard terkekeh melihat kedua wanita dihadapannya, "kalian memang ngga berubah yah"
"Ish lo nih datang ngga kabar-kabarin dulu teganya" Tephie merengut kesal,
Richard terkekeh menjawil gemas hidung Tephie, "haruskah kita berdiri didepan pintu seperti ini sambil mendengarkanmu ceramah tuan putri Stephanie?"
Tephie menepuk keningnya, "maaf maaf, jadi lupa gue, ayo ayo masuk"
"Lo belum tua kan Phie?" Sindir Lea,
"Berisik"
Richard kembali terkekeh, Richard adalah teman masa kecil Lea dan Phie, saat lulus SMP dia harus pindah ke luar kota karena sang Ayah harus mengurus perusahaan yang dipindahkan ke kota lain untuk sebuah alasan, walau berjauhan mereka masih tetap kontak hingga beberapa hari ini sebelum Richard memberi kejutan dengan datang tanpa kabar.
"Kok kalian bisa barengan sih?"
"Noh tanya aja sama si Richi" Richi panggilan yang dibuat Lea dan Tephie untuk Richard, sedangkan Richard membuat panggilan Phie untuk Tephie agar lebih ringkas.
"Sengaja Phie, soalnya gue kan belum tahu apartemen baru lo jadi gue kabarin Lea buat ke sini sekalian bikin kejutan" jelas Richard.
"ya udah kalian kalau mau minum ambil sendiri yah, udah pada gede kan"
"Iye paham gue Phie" sewot Lea, mereka memang ngga pernah canggung jika mampir di rumah satu sama lain, sudah seperti rumah sendiri.
"Malam ini kita disini yah Phie, gue sama Richi, sekalian kan udah lama ngga movie marathon bertiga" usul Lea,
"Boleh boleh kebetulan gue punya beberapa film baru nih" Tephie menunjukan beberapa kaset koleksinya,
"Wow, lo emang ngga pernah absen soal film ya Phie" Richard menatap koleksi kaset milik Tephie yang selalu update soal film,
"Oke sip, gue keluar bentar buat beli perlengkapan, lo dan Richi siapin makan malam, oke?" Richard dan Tephie mengangguk setuju, "oke sip, see ya" Lea beranjak keluar apartemen Tephie, sedangkan Richard dan Tephie mempersiapkan makan malam mereka.
"Lo masak sendiri?" Tanya Richard yang ikut sibuk bersama Tephie,
"As you see, gue belum kerja jadi harus hemat bung" Tephie menepuk pundak Richard lalu melanjutkan masaknya,"Calon ibu rumah tangga" Richard terkekeh begitupun Tephie.
"So, kapan gue bisa dapat undangan dari lo?" Tanya Tephie melanjutkan obrolan,
"Undangan apaan nih?" Richard menatap heran Tephie yang masih belum mengalihkan pandangan dari masakannya,
"Sunatan" Tephie menatap sinis Richard "ya nikah lah mas, ngga peka kode nih" Tephie melengos sebal namun Richard malah terkekeh,
"Belum ada calon gue" Tephie menghentikan gerak tangannya yang tengah mengiris bawang, "what the? Demi apa lo belum punya calon? Trus yang dulu di profil bbm itu siapa? Lo udah putus? Kok ngga kasih kabar sih?" Tephie langsung memberondong Richard dengan pertanyaan tanpa ampun, namun Richard hanya terkekeh,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special One
RomanceSetiap menatapnya atau berada dekat dengannya membuat aku yakin jika aku mulai bisa menerimanya di kehidupanku. -Stephanie Pradipta-