Tugas oh Tugas

106 1 0
                                    

cerita ini ku tulis menurut pandanganku dari pandangan cewek yang gue gebet, kebetulan dapet request buat tugas kuliah... selamat membaca

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tugas kuliah oh tugas kuliah.

 "Aaaarrrrrggghhhhhtt" otak ku buntu, gimana gak buntu bayangin aja mata kuliah ku itu Akutansi, tiba-tiba disuruh nulis + autobiografinya. bingung sebingungnya, minta bantuan siapa coba ? Emang ada sih yang ku kenal 1 laki-laki yang bisa bantu, dan "oh tidak, masa harus minta bantuan si PHP alias Pemberi Harapan Palsu itu sih ?". Saat itu pikiranku melayang, ni bisa bikin galau, biarlah yang penting tugas selesai. Oh ya kenalin, saya Nelly, anak ke-3 dari 3 bersaudara dan aku adalah anak yang agak aneh lahirnya, bayangin aja aku nge-kost dikandungan ibu paling lama diantara saudaraku, bahkan ibuku sampe punya statement aku bakalan jadi anak yang kuat saking lahirnya yang kelamaan. Alhasil, benar saja aku menjadi anak yang kuat, lebih tepatnya maskulin atau kata orang sih "Tomboy". Bahkan sewaktu umur 5 tahun pernah saya mau didandanin pakaian cewek terus aku bilang "gak mau ah kayak cewek" kalo dipikir lagi, lah aku kan cewek. Saking tomboynya aku pernah suka sama laki-laki dan dia bilang "kamu terlalu laki". istilahnya untuk zaman sekarang itu nyesek. tapi ya, hidup harus tetap berjalan, lagipula itu hanya kisah SMP, sekarang aku udah mulai belajar untuk agak feminim dan bedakan walaupun awalnya gak suka hal berbau feminim karena itu ribet, ya se feminim-feminimnya aku, tetap saja gaya maskulinnya itu nempel, mungkin karena hobiku terlalu laki ya, kayak Travelling, naik gunung dan bahkan bela diri ku pelajari membuatku semakin maskulin. kembali ke cerita awal, akhirnya ku putusin buat kontak dia. "a bantuin nel". Berhari-hari aku nungguin kepastian balasan chat, ini orang niat bantuin apa kagak sih ? O ya, kenalin si PHP rese bin melankolis ini, namanya Panji, dia ini agak heboh dan bawel, banyak ngaturnya tapi ya biar bagaimanapun dia pernah menarik perhatian dan hati saya. Awalnya aku mengenal dia di dunia social media, sebenarnya sih dia itu awalnya gebetan temen aku cuman ternyata mereka lebih suka bersahabat dan sebelum aku mengenalnya persahabatan dia dengan temanku itu sudah cukup lama. Berawal dari sering chat kita ketemu, ya ampun dia bener-bener bawel tapi entah kenapa aku terdiam mendengarkan dia bercerita tentang hebohnya masa lalunya. Dari sanalah aku mulai tertarik dan rasanya kok pengen ketemu dia lagi, inilah yang namanya kasmaran, oh indahnya, ketika aku minta buat bertemu dia bilang "gak mau ah, di ajak berantem terus" Ya, emang bela diri yang ku pelajari membuatku reflek mengepalkan tinju saat dia hendak menyentuhku. Akhirnya sepertinya mungkin dia bakalan menjadi lelaki kedua yang mengatakan "kamu terlalu laki" cuman dia lebih mengutarakan dengan sindiran, mungkin. namun jika tau akhirnya dia cuma PHP, mending jauh-jauh deh tapi pada akhirnya, aku gak nyangka kalo dia seorang penulis dan beberapa karyanya lumayan menarik sih, itulah kenapa aku minta bantuan dia. ada banyak kenangan antara aku dan dia bahkan saking malunya aku sama dia bahkan hanya untuk ber basa-basi, aku sampe pernah menulis surat cinta dan apa coba balasan dia ? Dia bilang "ini suratnya kok rumus-rumus ipa, kamu anak ips kan ? aku sampe minta bantuan anak Ipa buat terjemahin apa maknanya dan kamu tau apa jawaban temen ? Dia bilang "alay", aku tertawa karena teks sepanjang itu hanya dideskripsikan hanya dengan 1 kata "ALAY"". Aku malu, malu banget tapi untuk pertama kalinya aku berani terang-terangan lewat sebuah surat dan suratnya sampai ditangan yang salah, astaga. "huh" aku menghela nafas, deadline tugas sudah hampir selesai tapi belum ada yang bisa bantuin tugas Setelah berhari-hari, lalu akupun buka sosmed dan ada chat dari dia katanya "bantuin apa ? maaf, aku udah jarang buka FB, ini pin aku 56CD1D4C" Apa, bagaimana ini HP-ku rusak, akhirnya mau gak mau aku harus aktifkan bbm dan aku post di FB. Kemudian ada yang invite dan lalu aku acc. Ternyata itu adalah Panji,dia chat duluan dan tiba-tiba ngambek karena aku awalnya bilang gak ada bbm karena hpnya rusak dan dia marah karena kenapa gak aku yang invite duluan. Akhirnya setelah adegan marah-marahan itu dan berbagai penjelasan akhirnya dia mau bantuin tugas. Awalnya aku sudah nulis dan dia koreksi ulang. "ini kamu terlalu seperti menyombongkan diri kata-katanya coba kamu ubah" "ya terus gimana a ?" Dan juga "ini tulisan kamu disuruh berjudul kan ? Itu namanya Cerpen, cerpen itu harusnya ada sesuatu yang fokus sesuai judul dan apa yang dibahas walaupun ngalor ngidul pada endinya tetap fokus pada tujuan akhir, jadi gregetnya gak ilang dan tidak menimbulkan tanda tanya" Akhirnya dia sendiri yang menulis ulang membenarkan tulisanku. "eh ini harusnya jangan kata ini, ini rancu, jika menceritakan tentang diri sendiri lebih baik to the point" aku kembali bingung, banyak yang aku ralat sampai pada akhirnya, dia bertanya "ini tugasnya formal apa bebas atau nonfiksi ?" "bebas a tapi sopan" Akhirnya kita bikin cerita bareng dan dia bilang "pake gue elo aja biar ceritanya gampang dilucuin." "gak boleh a, kata guru gak boleh gahool gitu" Terlihat dia memutar otak, akhirnya dia bilang "ya udah rombak aja semua cerita kamu, kita buat cerita tentang kita." "ok, a siap kita mulai" "ya ampun, dia benar-benar bawel" kataku dalam hati. akhirnya aku mulai bercerita tentang sedikit masa laluku disini dan sekelumit kisah pembuat narasi dan pada akhirnya, aku selesaikan tugas ini. Terima kasih Panji telah membantu menyelesaikan tugas, Terima kasih Ibu telah memberi saya tugas ini karena saya bisa sharing bersama dia, terima kasih Tuhan, engkau telah menganugrahkan orang-orang baik disekelilingku. Aku berharap tugasku ini diterima walaupun tak bernilai. Terimakasih.

Percakapan Obrolan Berakhir

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary NgacaprukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang