Qs.Ar-Rahmaan

14.8K 778 30
                                    

Ilham POV

Bagaimana tidak terkejut! Diacara pertemuanku dengan sahabat Ilhamerss. Seseorang datang dengan memakai gamis biru mudanya, selain ku tahu dia adik dari Zafran. Dia adalah seorang artis di Turki dan motivator muda.

Flash Back

Ilham, Zafran, Andre, dan Zaky. Empat bersahabat ini sedang asik berkumpul didalam kamar Ilham. Zafran dan Ilham bertanding bola lewat Play Stasion, Andre heboh menonton pertandingan game tersebut, sedangkan Zaky, baru saja akan memainkan ponsel Zafran.

"Zaf, ini Adeeva? Sayang banget lu sama dia, sampai-sampai fotonya dijadikan walpaper." Tanya Zaky.

"Ya, biarlah. Gua pasang walpapernya juga dah lama, waktu gua kangen ama tu bocah."

"Memangnya adik lu kemana kak?" Ilham tak kalah penasaran.

"Adik gua udah dua tahun tinggal di Turki, sibuk ma  pekerjaannya, jadi baru minggu ini dia datang. Alhamdulillah dia bisa pulang, tengokin ayah ibu, yaaa... walaupun hanya 1 atau 2 bulanan disini."

"Gua denger, adik lu terkenal ya di Turki? Uiihhh keren,, artis broo.." heboh Andre

"Yaa gitulah.. disini, Adeeva selalu ikut pengajian, yang dimana dia sebagai pematerinya. Memang tidak bisa diam anak itu."

Flash Back And
***

Saat acara sedang berlangsung, diam-diam aku kirim pesan pada kak Zafran.

Kak, adik lu lagi sama gua,dia ikut meet up.

Gua heran kenapa Adeeva ikut meet up? Tapi gua titip Adeeva, jagain adik gua.

Oke, siip kak

Sekarang aku sedang membawa mobil ku menuju rumah, juga sedang mengawasi mobil Honda Jazz merah didepanku, mobil Adeeva. Berhubung amanah, aku mengawasi dia sampai gerbang rumahnya.

Autor's POV

Adeeva sedang berjalan santai disekitar komplek sore ini, lama tidak di indonesia, membuatnya rindu akan kampung halaman. Bersendirian menyusuri jalan. Hatinya kesal karna Zahra tiba-tiba kembali ke Turki, salah satu saudarnya meninggal. Tapi, disisi lain Adeeva kasihan pada Zahra yang ditinggal saudaranya.

Adeeva memutuskan balik kerumah, namun ada seorang kakek sedang duduk sambil berjualan kerupuk di pinggir jalan. Ia menghampiri kakek tersebut.

"Pak kerupuk berapa harganya?" Tanya Adeeva

"Tiga ribu neng." jawabnya

"Saya beli tiga ya pak."

Lalu kakek tersebut berdiri dan meraba-raba letak tas pinggangnya.

"Astagfirullah, kakek ini buta." batin Adeeva.

Adeeva segera memberikan uangnya.

"Tiga ya neng? Jadi sembilan ribu."
"Uangnya berapa?" Kakek tersebut bertanya kembali.

"X0.000"

"Bentar ya kembalinya."

Adeeva melihat, kakek tersebut sedang sibuk membongkar isi tas pinggangnya yang berisikan uang, nyaris dikeluarkan semua pada tangannya.

"Pilih neng kembaliannya."

"Apa?" Sungguh terkejut Adeeva
"Pak, kalau saya memberikan uang 2000, lalu saya mengambil kembali nya 10000, bapakkan tidak mengetahuinya, rugilah bapak." Lanjut Adeeva

"Neng, apabila saya harus rugi. Saya yakin Gusti Allah pasti sedang menyiapkan rejeki lain untuk saya."

"Subhanallah.." speachless Adeeva

Suamiku IdolakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang