Time

30 1 0
                                    

Nuna berlari ke arah beranda rumah nya, tanpa aba-aba ia duduk di ayunan khusus untuk 1 orang. Mencoba mengatur tempo nafas nya, dan berfikir sejenak, tentang kejadian janggal yang tak sesuai dengan fakta  yang terjadi, bila arsy telah pergi..

" seseorang tolong katakan padaku bila ini hanya mimpi, tolong" jerit nuna.

" lah mbak nuna ngapain teriak? Ada setan ya mbak?" Ucap mbok inem yang tiba-tiba keluar dari teras belakang.

" MBOK!, SINI!" ucap nuna dengan nada yang meninggi.

" iya mbak, kenapa?"

" coba mbok tampar nuna, tolong" pinta nuna

" waduh mbak, masa si mbok nampar mbak, ntar di marahin tuan gimana?" Ucap mbok inem heran.

" gak papa mbok, ayok mbok!"

" beneran ya nih mbak?"

" iya mbok"

" bener mbak?, haduh"

" IYA MBOK!"

" tapi mbak.."

" mbok.." ucap nuna dengan nada emosi

" iya.. mbak sabar" sambil memejamkan mata.

"PRAK!" Suara tamparan telah mendarat ke pipi nuna.

" WADUH!,SAKETTTTT" teriak nuna.

" maaf mbak, sakit ya mbak?"

" enggak mbok, YA SAKIT LAH MBOK, ASTAGHFIRULLAH!!, PAKE NANYA LAGI" ucap nuna gregetan

" maaf ya mbak, soal nya mbak yang minta"

" ya udah mending mbok bersihin kolam berenang lagi aja, makasih ya mbok, eh.. iya makasih atas tamparan nya, sungguh HEBAT!" Ucap nuna

" iya mbak, mbok biasa nampar si ujang,  anak mbok di kampung, kalo dia lagi nakal. Oh iya mbak tapi kolam berenang udah di bersihin mbak"

" Gaswatt.. di samain sama ujang, ya udah bersihin yang lain aja mbok, terserah" ucap nuna pasrah.

" iya mbak" dengan ekspresi datar yang mbok balas, kemudian ia berlari menuju ke dalam rumah.

Nuna masih diam, terperangkap dalam masa lalu nya yang mengherankan.

" it's not a dream, not illusion, but it's real, this is truth" suara kecil seperti bisikan itu, perlahan keluar dari mulut nuna.

**

1 bulan kemudian

Nuna pov.

Selama 1 bulan ini, aku mencoba melupakan nya, dengan menulis dan menerbitkan novel-novel ku, namun ada 1 novel yang membuat ku bingung, bagaimana ending nya?, ya ini adalah kisah percintaan ku, sempat terlintas di pikiran ku bahwa cerita ini tiada akhirnya. Antara aku dan dia.

SMB airport.

" palembang, i'm back" aku merindukan mu kota kelahiran ku.

Langsung ku rogoh saku sebelah kanan ku, dan akhirnya ku temukan ponsel ku.

"bie, aku sudah sampe nih di bandara, jemput aku ya" ucap ku kepada abie.

" aku dari tadi udah di belakang kamu, nunggu tuh capek tau gak"

" aabiie, ya ampun" ucap ku heran sambil berbalik arah,ketika abie sudah berdiri lama dengan papan yang bertuliskan " Nuna's".

"Yuk cabut, bakalan ada perayaan nih buat penulis best seller yang baru pulang, wkwk" ucap abie.

someone that comes from the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang