"Oppa ?" tanya Yehyun
"Iya, bisakah ?" tanya Chen menatap lekat-lekat
Yehyun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dan mengangguk kecil.
Chen yang melihat reaksi itu tersenyum begitupun Yehyun tersenyum dalam diam.
Seminggu dua minggu 2 bulan bahkan mereka tidak canggung lagi. Yehyun terbiasa memanggil Chen dengan oppa.
Bahkan di sekolah mereka sudah di anggap berpacaran walau sebenar nya belum.
Makan siang bersama, belajar bersama, pulang bersama dan yang lain apapun itu mereka lakukan bersama.
Hari ini Yehyun sedang duduk di taman sekolah sembari mendengarkan lagu.
Drrt ~ drrt ~
Ponsel nya bergetar tanda pesan Line masuk. Ketika membuka Yehyun terkejut apa yang di lihat nya.
Sakit ? Itu yang di rasa kan.
"Hyunie !" panggil an Chen kepada Yehyun karena Chen meminta izin untuk memanggilnya seperti itu.
Yehyun berdiri dan langsung menaruh kedua tangannya di belakang. Chen menghampiri sembari tersenyum.
Perlahan Yehyun mundur satu langkah sembari sesekali menunduk.
"Ke bioskop yuk !" ajak Chen, Yehyun mundur lagi secara perlahan begitupun Chen yang maju secara perlahan melihat reaksi Yehyun seperti itu.
Yehyun membalikkan badan dan berlari menghindari Chen. Chen terpaku diam melihat reaksi nya.
'Kenapa dia ?' pikir Chen.
****
Jantung ku berdegup tak karuan, apa apa an ini ? Siapa yang mengirim ini ? Siapa yang melakukan ini ? Kenapa ?
Aku ingin menangis tapi tak bisa. Sakit sekali melihat nya.
Kenapa ? Kenapa seperti ini ?
"Kau kenapa Yehyun ?" tanya Seulki yang menepuk pundak ku.
Tanpa menoleh aku hanya menggeleng pelan.
"Kau sakit ?" tanya nya lagi
Aku menggeleng lagi
"Bisakah kau tinggal kan aku sendiri ?" pinta ku
Dia hanya menepuk pundak ku dua kali menandakan dia mengerti.
'Kenapa kau lakukan ini, Chen ?'
****
Bel pulang pun berbunyi, aku langsung membereskan semua peralatan ku dan langsung meninggalkan kelas. Aku berjalan sembari menunduk menghiraukan sekitar yang memanggilku.
"Hyunie !" panggil Chen yang sudah menunggu di gerbang sekolah, aku melihat nya dan langsung membuang muka berjalan seperti tak ada dia.
"Kau kenapa ?" dia mengejar ki sembari memegang kepala ku. Ku gerakkan kepala ku supaya dia melepaskan tangannya dari kepala ku.
"Kau kenapa ?" tanya nya lagi, dia menarik tangan ku. Aku menghempaskan tangannya dan berjalan lagi.
"Jawab aku !!" dia memegang ke dua pundakku dan mengarahkan badan ku menghadap badannya.
"Kau kenapa ?" tanya nya lagi sembari melihat ku. Aku melepaskan tangannya dengan tanganku dan berjalan lagi.
****
"Kau kenapa ?" tanya ku lagi sembari melihat nya. Dia melepaskan tanganku dengan tangannya dan berjalan lagi.
Aku melihat nya dia berlalu, "dia kenapa ?" gumamku.
Sesampai nya rumah aku mengirimkan pesan di Line tapi tak kunjung di baca. Aku menelponnya tak kunjung di angkat juga.
"Anak ini kenapa ?" gumam ku
Aku melihat langit yang di hitam tanpa ada bintanh dan bulan yang menghiasi di balkon rumah ku.
"Apa aku melakukan kesalahan ?" tanya ku pada diri sendiri.
Aku memijat kening ku karena terasa pening sekali.
Ke esokkan hari nya, setiap aku memanggil nya menghampirinya dia selalu menjauh dan menganggap ku tak ada.
Perlakuan itu berlangsung sangat lama, aku pun juga berpura-pura kesal akan kelakuannya. Aku tak pernah memanggil nya lagi tak pernah menghampiri nya lagi.
'Aku ingin lihat seberapa jauh dia bisa seperti itu ? Dan pasti nya dia akan memberitahu kenapa dia seperti itu nanti' pikirku
****
Yehyun dan Chen bertengkar karena sebuah masalah. Awal nya Yehyun yang mendiamkan Chen tapi Chen jadi mengikuti nya.
Yehyun bingung merasa ada yang aneh, sekarang Yehyun mencari sosok Chen. Tapi jika sudah di temukan Yehyun hanya menunduk dan berlalu lagi.
Chen juga mulai mengikuti perlakuan Yehyun hanya tipuan belaka. Dia tau kalau Yehyun akhir-akhir ini sering mencari nya tapi dia pura-pura tak perduli.
Rindu ?
Itu yang di rasakan dan di pikirkan Yehyun.
Tapi rasa sakit itu tak pernah bisa di lupakan bagi Yehyun.
YOU ARE READING
Tender Love [Kim JongDae] (CHEN)
FanfictionCOMPLETE Banyak kata-kata yang bisa aku ucapkan, tapi ada kata-kata yang tak dapat aku ucapkan. Kau tau itu sangat sulit bagi ku untuk mengatakannya. Aku merasa aneh untuk beberapa alasan, kenapa aku seperti ini ? __________ Bebe...