Desir-desir nafas
Yang memanas telinga hingga ke cupingan
Menerobos di balik urai-urai rerambut lurus warna hitam
Jiwa yang tertinggalkanSetelah mengharung dunia sesat yang menggila
Mengoyak kulit-kulit putih gebu itu,
Berselubung kedinginan.Eratlah tangan dalam rangkulan indah
Memberi rasa tak terungkap
Erotis yang tidak tara
Hangat tubuh pun menyatu
Memberi segar yang membugarDan perempuan itu membutuhkan pelukan.
Untuk menghidupkan jiwanya.
Dalam bahagia.