Pelampiasan Cinta

13.9K 168 3
                                    

Apa gue salah?
Apa benar gue hanya melampiaskan kekesalan gue?
Tuhan. Gue minta maaf. Andai gue bisa mengulang waktu. Gue ga akan ulangin kesalahan ini lagi.

-[Masa Lalu]-

Pria ini duduk di pojok kantin dengan keadaan acak - acakan. Banyak mata yang menatapnya aneh, jijik, dan iba -untuk para penggemar pria ini.

Pria ini selalu larut dalam kenangannya satu tahun yang lalu. Seorang perempuan yang ia cintai, yang bisa merubah dirinya, justru mengkhianatinya. Pandangannya selalu kosong, menatap ke masa lalunya.

Flashback On

Pria ini menggenggam seikat bunga, dan sebuah kotak merah berisikan cincin. Senyum terukir di wajahnya. Ia melihat sekelilingnya dengan puas. Sheila, kekasihnya pasti akan menyukainya. Dengan semua kejutan acara anniversary satu tahun mereka, dan Alvin akan melamarnya untuk bertunangan. Ya, pasti Sheila suka semua ini.

"Alvin!"

Pria ini merasakan ada yang memanggil namanya. Namun nyatanya, itu hanyalah petunjuk untuk menyaksikan semua kepahitan.

Pria ini meremas bunga tersebut. Rahangnya mengeras, hidung dua insan diujung sana menempel, keduanya saling mengaitkan lengan.

"Sheila!" Pria ini memekik. Semua aksi itu terhenti. Gadis itu, Sheila, menatap pria ini dengan rasa bersalah.

PLAK!

"Gue ga nyangka lo bakal kaya gini! Kita putus!" bentak pria ini dengan satu tarikan nafas. Sheila menatap pria ini.

"Vin, please dengerin gue dulu. Gue gatau apa - apa! Gue bisa jelasin Vin!" Sheila menggelayut manja di lengan Alvin, yang langsung di tepis.

"Diam! Gue kecewa sama lo La! Suatu saat, gue akan tunjukin ke elo! Bahwa gue, bisa mencari yang lebih baik dari elo!"

Pria ini, Alvin, menghempaskan remasan bunga mawar dan kotak merah itu ke tanah, tepat dihadapan Sheila dan Rama. Ia injak dan pergi meninggalkan dua insan ini.

"Alvin!!!" Sheila memekik, lalu sedetik kemudian ia menepis air matanya.

"Ck. Ayo Ram, gue puas bikin dia sakit hati. Ini adalah balasan dendam gue, dari semua cewe yang udah dia mainin."

Flashback Off

Pria ini meremas botol Aqua yang digenggamnya. Rasa cintanya masih belum terhapuskan sedikit pun dari gadis itu.

"Vin!"

"Sheila!"

"Eh Vin! Ini gue, David! Jangan peluk - peluk lo! Nanti dikira gue maho lagi!" cibir pria keturunan blasteran ini.

"Maaf. Gue--"

"Melamun saat gue mutusin Sheila? Udah lah Vin, Move on! Life must go on! Gue rindu lo yang dulu, ceria, jago gombal, playboy, ke klub de el el!"

Alvin membulatkan matanya,

"Lo gila hah? Asal lo tau! Sheila melakukan itu semua, karna dia benci sama kelakuan playboy gue! Dan lo pengen buat gue kaya dulu lagi? Ga akan pernah!"

BRAK

Alvin menggebrak meja, membuat David berjengit.

"Oke, gimana dengan cari cewe baru? Bukannya lo janji sama Sheila bakal cari pengganti dia?" tanya David menagih perkataan Alvin dulu seraya mengendalikan emosinya.

"Ck. Terserah!"

Alvin berlalu dari David, ia kembali ke tatapan kosongnya.

Semua mata menatap mereka berdua, David mendelik.

Pelampiasan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang