first day

436 10 0
                                    

Casey Brown POV

Aku menapaki jalan masuk menuju gedung tua yang berbentuk kastil dan tiba di ambang gerbangnya. Terdengar deru kaki yang semakin jelas menuju arahku saat aku memasuki gerbangnya. tiba-tiba saja aku merasa aneh dan canggung. Mendadak aku tidak siap menghadapi orang yang akan kutemui di dalam. Seorang lelaki berwajah tampan memandangiku dengan tidak suka. Tapi aku tidak mempedulikannya. mencoba melangkah dengan percaya diri ku susuri lorong kastil ini. sesekali aku bertemu dengan kawanan lelaki lainnya. seolah seorang yang baru ditampar aku mulai merasakan sesuatu yang ganjil. Kenapa sejak tadi aku hanya melihat para lelaki? memang sih aku pernah mendengar kampus ini dulunya asrama laki-laki, tapi saat pengumuman aku lolos ujian dari kampus ini kemarin dikatakan ini kampus campuran ko. bukan khusus laki-laki. Aku harus segera menemukan ruang Tata Usaha! tapi dimana? aku mengutuki kampus ini karena bangunannya terlalu besar bagiku dan aku memiliki kecenderungan untuk salah arah. Ya Tuhan.

brruukk!!

"oh maaf" kataku pada seseorang yang tak sengaja kutabrak karena aku sibuk menoleh kesana kemari mencari papan TATA USAHA. aku membantunya membereskan kertas-kertas yang berserakan akibat ulahku

"tidak apa-apa. terima kasih" katanya lembut. aku mendongak dan baru menyadari orang yang kutabrak adalah seorang gadis. syukurlah. paling tidak aku bertemu seorang gadis disini. Ia mengenakan jeans biru muda dan kaos berwarna putih. Rambutnya tergerai indah sewarna dengan rambutku yang coklat keemasan. Tubuhnya lebih tinggi dariku, dengan pembawaan wajah tenang, dan senyum yang menawan. Luar biasa cantik bagiku hingga jujur aku takut untuk mendekatinya. aku merasa jauh berbeda dengannya.

"Haloooo Case!!" Katanya dengan ceria sambil memelukku. aku membalas pelukannya dengan sangat canggung. bagaimana bisa ia mengetahui namaku? kupikir aku tidak pernah mengenal gadis ini. atau aku lupa ya?

"Akhirnya kau datang juga" lanjutnya lagi. aku meringgis masih bingung

"emmm.. maaf. apa aku mengenalmu?" kuberanikan diri untuk bertanya

"tentu saja tidak! tapi kita pasti akan segera mengenal dan menjadi teman dekat. Namaku Eleanor Calder. kau bisa memanggilku Ele atau El" jawabnya pasti.

"lalu.. bagaimana kau tau namaku?" tanyaku lagi masih dengan nada canggung. oke, kurasa gadis di depanku ini disamping kecantikannya ia agak sedikit aneh.

"Tentu saja aku tau. aku kan satu-satunya mahasiswa wanita disini. jadi aku pasti tau jika ada wanita lain yang masuk kesini. akhirnya aku memiliki teman sekamar! aku mulai jenuh selalu menghabiskan waktu dengan para lelaki itu. mereka benar-benar merepotkan! mereka tidak mengerti urusan wanita. paling tidak sekarang aku bisa berbagi denganmu. aahhhhh!!" paparnya panjang lebar. tunggu. Sepertinya sekarang aku menemukan kejanggalan itu...

"El... apa maksudmu kau hanya satu-satunya wanita disini? bukankah ini kampus campuran?"

"Oke, jangan bilang kau tidak tau soal kampus ini?"

"memang sih setauku dulu disini adalah asrama khusus laki-laki tapi bukankan sejak tahun kemarin berubah menjadi asrama campuran?"

"yap! dan hanya akulah wanita yang lolos ujian seleksi disini. tidak banyak wanita yang berani mengikuti ujian masuk disini karena pamor kampus ini yang dulunya asrama lelaki. mereka takut untuk masuk kesini. tersisalah aku. kalau bukan agar menambah jumlah wanita disini tidak dibolehkan ada mahasiswa yang masuk di pertengahan semester. kau baru akan berkuliah 2 bulan lagi kan tapi kau harus sudah disini hari ini kan?"

aku mengangguk lemah. lututku terasa lemas. aku bergidik ngeri dengan nasibku kedepan harus bersama para lelaki. pantas sepanjang jalan mereka melihatku terus dengan tatapan sedikit tak bersahabat dan ada yang mencoba menggodaku.

Boys KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang