[[This story is inspired by Bad Guys OCN drama and has been written using another characters]]
"Cinta itu soal berbagi, bukan? Jadi aku mencoba berbagi denganmu.
Aku yang membunuh dan kau yang membayar harganya–"
DON'T READ IT BEFORE YOU SLEEP OR FABETOR WILL COME TO PUNISH YOU!
"Moon Chae Won? Moon Chae Won? Moon Chae Won???" Seorang pria dan wanita bertubuh tegap dengan jas hitam dan pistol di pinggang mengetuk pintu apartment Chae Won berulang kali.
Mereka nampak tak sabaran.
"Kau yakin ini alamatnya?" tanya si pria.
"Iya, aku mendapatkannya dari sekolah tempatnya berasal,"
"Kau tahu kan, wanita itu dalam bahaya? Suaminya yang psikopat bisa jadi menemuinya setelah kabur dari penjara."
"Aku tidak bodoh! Aku tahu kalau kita terlambat, ia akan mati."
Sementara itu, di balik pintu apartment yang dingin dan geming meski telah digedor berkali-kali. Sesosok wanita tengah disekap di dalam bak kamar mandinya. Tangannya terikat dan mulutnya dibekap. Rambut dan sekujur tubuhnya basah diguyur air yang mengucur pelan dari bawah shower.
Wanita itu adalah Moon Chae Won.
Gelap, suasana begitu gelap hingga tak nampak sekelebat bayangan pun tapi Chae Won dapat merasakan ada napas lain di tempat ini. Ia tahu, Ia tidak sendirian.
Seorang pria menyalakan pematik api berbentuk kotak dari bahan kuningan di tangannya. Secercah senyum mengakar di wajahnya yang tampan.
Chae Won mengenali senyum itu, senyum milik Song Joong Ki Mantan suaminya yang seharusnya sedang mendekam di balik dinding penjara.
"Chae Won-ah... kau merindukanku?" sapa sosok berdagu runcing dengan hidung bangir dan mata sayu itu.
Chae Won menatap tajam, Ia mencoba berontak namun tak bisa. Tangan, kaki dan mulutnya dibelenggu dengan sangat kuat oleh tali-tali dari tangan kekar sang mantan kekasih hati..
"Aku merindukanmu, Chae Won... istriku, aku merindukanmu!" Joong Ki mencondongkan tubuhnya dan berbisik lembut di balik daun telinga Chae Won.
Ia mendesah perlahan dan mengendus leher mulus milik Chae Won yang basah oleh air dan keringat dingin.
"Kau tidak berbau darah seperti dulu," Ucap Joong Ki, ujung bibirnya terangkat dan sekali lagi Ia tersenyum.
"Kenapa kau mendorongku ke dalam dekapan para polisi-polisi kejam itu? Kenapa kau melakukannya?" Mata Joong Ki mengembun dalam sendu, airmatanya menetes tanpa terduga. Ia memandang mutiara hitam milik Chae Won dalam-dalam. Kedua tangannya lantas menangkup paras rupawan milik sang bidadari dengan lembut dan penuh kesabaran.
Ia selalu ingat peristiwa naas itu. Ketika semuanya masih begitu normal. Ketika liburan mereka yang mulanya indah ternyata menjadi sumber petaka.
Satu tahun lalu,
"Kau tahu sayang, tadi aku bertemu dengan seniorku dulu. Kau ingat si tengik Shi Hoo?" Joong Ki mendekap tubuh polos milik Chae Won yang asyik terpengkur di bawah selimut tipis bersamanya.
Wanita itu mendongak, menatap wajah sang suami dengan penasaran. Bibir mungilnya lantas merajut sebuah nama, "Maksudmu Park Shi Hoo? Dia yang dulu sering bersikap seenaknya dan memukulimu di kelas?" Chae Won tahu persis, karena Ia dan Joong Ki berasal dari Sekolah yang sama.
"Ya, bajingan itu sekarang bekerja di kapal pesiar ini. Hahaha..." Joong Ki tergelak, membuat Chae Won ikut memulas senyum di bibirnya,
"Memberinya tips akan sangat menyenangkan untuk membuatnya merasa rendah diri, Oppa..." Chae Won berbisik di tengkuk suami tercintanya.
"Kau benar, harusnya aku memberinya tips tadi." Mereka bertukar pandang dan saling tersenyum.
"Chae Won-ah, kau terlihat cantik!" Joong Ki memulai rayuannya. Ia beringsut mendekati raga Chae Won lebih lekat lagi.
Indera penciumannya hijrah dan menyisir tipis lengkuk tubuh sang bidadari dengan penuh gairah. Joong Ki sempat berhenti namun pesona Chae Won menjeratnya kembali. Wanita itu mengaitkan kedua lengannya pada leher porselen Joong Ki. Menundukkan dan membawanya turun hingga jatuh menyeka parasnya.
Sepasang pecinta itu sedang larut dalam euforia cinta sampai terdengar gaduh dari pintu kamar mereka.
Joong Ki menatap Chae Won yang terpejam di bawahnya, Ia sangat terusik dan merasa marah. Pria berambut legam itu kemudian memutuskan untuk menyudahi permainan mereka.
"Aku akan keluar dan menghajar para pembuat onar itu!" Joong Ki menyambar celana serta kemejanya dengan cepat. Ia meninggalkan Chae Won yang lejar di atas kusutnya ranjang.
"Ada apa ini?" tanya Joong Ki. Matanya berkilat menahan emosi.
Namun apa yang terjadi sungguh di luar dugaannya. Kegaduhan di depan pintu kamarnya ternyata bukan kegaduhan biasa. Ada lebih dari 3 orang polisi menanti dengan sebuah borgol di tangan. Mereka lalu menggeret Joong Ki pergi dengan tuduhan pembunuhan terhadap seorang Room Boy bernama Park Shi Hoo.
Joong Ki tak mengerti, Ia sungguh tak mengerti.
Saat ini,
Joong Ki bersandar di balik tembok ruang tamu untuk memastikan apakah dua orang Polisi yang sedari tadi mengintainya telah pergi. Setelah merasa aman, Ia kemudian kembali ke dalam kamar mandi tempat wanita tersayangnya tengah merenggang nyawa.
Diamatinya tubuh ringkih Chae Won dari kepala sampai kaki. Joong Ki mencintai Chae Won dan Chae Won mencintai Joong Ki.
Pria berusia 25 tahun itu terisak, berlutut di samping Chae Won yang mulai tenggelam dalam kolam darah.
Bukan salah Joong Ki, sungguh bukan salah Joong Ki. Pria itu hanya tak bisa menahan kekecewaan serta kemarahannya saat wanita yang sangat ia cintai ternyata menjawab pertanyaannya dengan sederet kalimat gila berbunyi;
"Cinta itu soal berbagi, bukan? Jadi aku mencoba berbagi denganmu.
Aku yang membunuh dan kau yang membayar harganya, Oppa!"
1 of 3
Dan faktanya,
Sebelumnya aku pernah posting ini FF dengan karakter Jiyeon – Jae Hyun, tapi mendadak aku kangen dan pengen berbagi ini FF lagi dengan karakter Chae Won – Joong Ki.
Dan sekarang lagi mau ngedit cerpen ini lagi pakai nama Katrin dan Akar buat diterbitin di majalah. Hehe...
Well, ini FF emang perlu kejelian dan prasangka kalian sendiri tentang apa yang terjadi.
Well, thanks buat segala atensinya ya. Love you alots^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Husband || ChaeKi FF
Mystery / ThrillerHighest rank #1 at Chaeki and #700 at thriller! "Cinta itu soal berbagi, bukan? Jadi aku mencoba berbagi denganmu. Aku yang membunuh dan kau yang membayar harganya-"