Badai (1)

201 18 1
                                    

"Yuri-a, pindah kesana yu? Disana teduh." Ajak Hyorin sambil mengambil laptop di pangkuanku dan menarik tanganku, sedangkan Donghae dan Siwon mengambil barang-barang kami.

Aku hanya memandang Hyorin yang sepertinya ingin aku cepat pergi dari sini dan aku tak tahu alasannya, tapi aku tetap mengikutinya.

"APA-APAAN KAMU? PERGI!" Teriak Sooyeon. Seketika itu kami berbalik dan melihat Joongki sedang mencengkeram lengan Sooyeon. Hatiku terasa panas melihatnya.

"Dengarkan aku Sica!" Joongki juga balas berteriak meskipun suaranya lebih pelan dari Sooyeon. Sooyeon memberontak sambil menangis keras.

"Brengsek! Jangan muncul lagi di hadapanku!" Teriak Sooyeon lagi yang berhasil melepaskan tangannya dan mulai berjalan pergi tapi di tahan lagi oleh Joongki.

"Kau tidak mengerti!"

"Aku sangat mengerti. Aku bukan orang bodoh yang perlu penjelasan berulang kali. Jadi, cepat pergi!" Teriak Sooyeon.

Kami terus memandangi adegan drama mereka. Aku merasakan rasa cemburu merayapi hatiku ketika Joongki terus menarik tangan Sooyeon untuk mencegahnya pergi.

"Yuri-a, kau tidak mendengarkanku?" Kata Hyorin padaku sambil menarikku untuk menghadapnya.

"Ap...? Oh... mian." Ucapku gugup.

"Ayo kita pergi dari sini." Ajak Donghae sambil mendorongku untuk berjalan menjauhi pantai.

***

"Mau pesan apa?" Tanya Siwon.

Yang lain menyebutkan pesanan mereka sedangkan aku hanya memandang pantai dari jendela.

"Yuri...."

"Aku tidak pesan. Kalian saja." Ucapku acuh.

"Yuri-a, aku pesankan ramyeon untukmu."

"Terserah."

Kami menunggu dalam diam. Hyorin sibuk selfie dengan Donghae sedangkan Siwon memainkan ponselnya. Aku sendiri sibuk dalam imajinasiku membayangkan adegan drama Joongki dan Sooyeon.

Tak berapa lama kemudian, semua pesanan kami datang. Siwon sudah memesankan ramyeon untukku sehingga aku terpaksa makan.

"Yuri-a, apa kamu benar-benar suka dia?" Akhirnya Hyorin mengeluarkan pertanyaan yang ingin dia tanyakan daritadi.

"Jangan tersinggung, tapi kami melihat perubahanmu dari waktu ke waktu. Biasanya kamu dingin pada laki-laki." Ujar Donghae menambahkan.

Aku memperhatikan mereka sebentar. Mereka juga masih memandangiku. Aku meletakkan sumpitku dan menatap mereka dengan tajam.

"Tidak. Aku tidak suka dengannya." Ucapku tegas.

Hyorin dan Siwon mengangkat sebelah alis mereka sedangkan Donghae memperhatikan mereka berdua. Hyorin membuka mulutnya hendak bertanya, tapi Donghae yang duduk di sebelahnya langsung menjejalkan sepotong besar sosis ke mulut Hyorin yang membuat Hyorin dan Donghae bertengkar.

"Hey...."

Kami berempat langsung menoleh ke sumber suara Joongki. Dia terlihat kehabisan nafas sehabis berlari.

"Sica-a, tidak ada dimanapun."

Seketika itu juga kami langsung meninggalkan acara makan kami untuk mencari Sooyeon yang hilang.

Bizzare Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang