Awal baru, penderitaan baru

478 2 0
                                    

Pagi yang cerah, tapi tidak secerah seperti pagi biasanya untuk Arka, setelah semalam pertemuannya dengan bocah abg labil yang ternyata bakal menjadi istrinya itu, kedua orang tua mereka dengan suka cita menetapkan tanggal pernikahan mereka, dan yang membuat Arka uring-uringan adalah pernikahan mereka akan segera di laksanakan satu minggu lagi, bayangkan... SATU MINGGU LAGI!!!

"Arka... jangan lupa hari ini kalian harus mencari cincin pernikahan" ucap bunda mengingatkan Arka, nafsu pemuda tampan itu hilang seketika saat mendengar kata pernikahan

"Iya..." jawab Arka malas
"Kenapa kamu makannya sedikit Arka?" ucap Ayah melihat anak tunggalnya tidak bersemangat, Arka menghela nafasnya
"Arka sudah kenyang, Arka ke kantor dulu yah..." ucap Arka lalu beranjak dari duduknya dan segera meninggalkan ruang makan
"Arka!"
"Sudah.... jangan terlalu keras padanya" ucap Ayah Arka
memperingatkan istrinya

***

"Kimi... hari ini jadikan?" ucap Dara
sahabat Kimi saat jam pulang sekolah
"Emang kita mau kemana ya?" tanya Kimi bingung
"Yee dia lupa... katanya mau cari novel di toko buku!" beritahu Dara
mengingatkan sahabatnya yang memang pelupa itu
"Oh iya sorry lupa! Hehe.."
"Kebiasaan!"

Drrtt.... Drrrt...

Kimi menatap layar ponselnya yang bergetar

"Nomor siapa ini?" tanyanya yang tidak mengenal nomor yang tertera dilayar hpnya
"Assalamualaikum... Loha.... Siapa ya?" tanya Kimi
"Waalaikumsalam... Mau sampai kapan berada di dalam?" ucap seorang pria yang suaranya sudah sangat tak asing bagi Kimi
"Ini om cerewet? Loh... Om kok bisa tau nomor hp Kimi?" tanya Kimi penasaran
"Bocah gesrek! Dari emak lu lah, cepat keluar gue udah gerah disini!" perintah Arka
"Kita mau kemana om?" tanya Kimi
"Beli cincin pernikahan, Cepat keluar!"
"Iya... kimi segera keluar, tunggu bentar" ucap Kimi lalu menutup
flip hpnya
"Aduh Dara... maaf ya hari ini cari bukunya batal, gak apakan?" ucap Kimi menyesal
"Yaa.. Kok batal?" Dara kecewa
"Iya nih om cerewet, mau ngajak cari cincin buat acara gue"
"Ngapain lu cari cincin?" tanya Dara bingung, Kimi menggeplak dahinya pelan, Kimi sampai lupa memberitahu Dara perihal pernikahannya pada sahabat sehidup sematinya itu
"Aduh, lupa kasih tahu! Seminggu lagi gue nikah"
"Oh... Elu mau nikah.." ucap Dara santai
"APA?! LO MAU NIKAH?!!" teriak Dara kemudian, sontak Kimi langsung membungkam mulut Dara
"Jangan teriak, gawat kalau ketahuan!" ucap Kimi lalu melepas Dara
"Elu seriusan mau nikah? Gila! Elu masih SMA woy!" ucap Dara masih tidak percaya
"Gue dijodohin Ra, gue sebenernya sudah nolak, tapi bunda bilang tahun depan juga sudah lulus sekolah. Jadi gak masalah kalau gue nikah" beritahu Kimi
"Tapikan Mi... Elukan masih muda, elu gak mau kuliah? Apa jangan-jangan perusahaan Ayah elu bangkrut terus elu dipaksa nikah buat nyelamatin perusahaan?"
"Amit-amit cabang bayi lu ngomongnya... Ayah gue gak bangkrut Dara!"
"Yaaa... Kali aja kayak yang ada di novel-novel gitu Mi"
"Kebanyakan baca buku loh, ya nggak lah! Bunda cuma bilang buat mempererat tali pertemanan doang"
"Segitunya sampe jodohin anak sendiri yang masih muda"
"Tahu deh Ra, gue aja pusing mikirinnya.." ucap Kimi memijit kepalanya yang mulai pusing
"Eh btw... Calon elo cakep gak?!" tanya Dara
"Tuh kan jadi lupa! Omnya sudah nunggu di depan gerbang Ra, ayo cepet keluar" ucap Kimi menarik Dara segera keluar menemui Arka

Kimi dan Dara mengintip kearah Arka yang tengah menunggu diparkiran sekolah, Arka tampak sudah merasa bosan menunggu, pria tampan itu keluar dari mobil sport kesayangannya, dengan kacamata hitamnya dan kedua tangan yang dilipat didadanya, sosok Arka terlihat begitu mempesona

"Aje gile... Itu Om yang mau dijodohin sama elu? Gantengnya..." ucap Dara membuat Kimi memutar bola matanya malas
"Eh, tunggu deh Mi.. Wajahnya gak asing deh... Aahh.. Itu cowok yang ngusir kita di club malam kemarin kan?" tanya Dara
"Gue gak tahu, emang jodoh apa gue lagi sial"
"Maksud lo, beneran itu om yang ngusir kita kemaren?" tanya Dara yang ditanggapi dengan anggukan dari Kimi
"Berapa umur tuh om-om?" tanya Dara lagi
"Dua puluh sembilan tahun"
"Ppftt... Sial beneran lo Mi" ucap Dara menahan tawanya
"Sudah ah, gue duluan ya? Keburu omnya ngamuk" pamit Kimi
"Iya deh... Salam ya buat om gantengnya" ucap Dara mengedipkan matanya genit, Kimi tiba-tiba bergidik geli melihat tingkah Dara

Please... Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang