Ruang Latihan Touo Gakuen, Pukul 15.18
Dari sudut ruangan terlihat Momoi sedang memperhatikan permainan Aomine. Iris soft pink nya menatap sendu sosok itu. Sifat Aomine yang berubah membuat dadanya terasa sesak. "Dai-chan..." ucapnya pelan seraya memegangi dada yang terasa sesak. Rasa itu muncul menghampiri Momoi. "Kembalilah seperti dulu Dai-chan.." lirihnya.
"Yosh! Kita cukupkan latihan untuk hari ini." Wakamatsu mengakhiri latihan dan berjalan mendekati Aomine yang telah duduk terdiam di bangku. "Yo Aho! Akhir-akhir ini kau berubah jadi pendiam. Kau ada masalah ya? Tapi aku senang. Kau jadi lebih baik diajak kerja sama sekarang ini." Wakamatsu menepuk pundak Aomine.
"Kau cerewet seperti biasa." Ujar Aomine datar.
Perempat siku-siku muncul dikening Wakamatsu. "Sebagai kapten aku harus peduli pada anggotaku. Kau tahu?" sahutnya sewot.
Aomine tidak menanggapi perkataan Wakamatsu dan berdiri kemudian berjalan meninggalkan ruang latihan. Tak sengaja, maniknya melirik kearah Momoi yang tengah melamun.
'Ada apa dengan anak itu. Tidak seperti biasanya.' Aomine berusaha cuek dan terus melangkah menuju ruang ganti untuk mengambil tas.
Momoi yang sejak tadi tidak memperhatikan jalannya latihan merasa kebingungan ketika orang yang diperhatikannya telah menghilang. Ia melihat sekeliling ruang latihan dan tetap saja tidak menemukan Aomine. Perlahan kakinya melangkah mendekati Wakamatsu yang masih terlihat dongkol.
"Ehm.. Ano kapten.. apa kau melihat Aomine-kun?"
"Oh Momoi, tadi aku baru saja berbicara dengannya. Dia mau pulang katanya."
"Begitu ya.. Terima kasih kapten.." Momoi membungkuk hormat dan meninggalkan Wakamatsu yang melihatnya dengan tatapan heran.
Momoi berlari-lari kecil menuju ruang ganti, berharap Aomine masih berada disana. Ia akan meluruskan semuanya. Ia tidak mau berakhir seperti ini. Ia ingin sahabat atau mungkin cintanya kembali padanya.
Ketika tiba diruang ganti, Aomine sudah tidak ada. Wajah Momoi kembali mendung. Ia hanya ingin kembali seperti sebelumnya. Tidak bisa kah semua itu terwujud?
Momoi pun keluar dari ruang ganti dengan langkah gontai.
Keesokan harinya..
Seorang gadis manis tengah berdiri didepan ruang latihan basket di SMA Seirin. Dari seragamnya dapat diketahui bahawa ia bukanlah murid SMA tersebut. Gadis tersebut adalah Momoi Satsuki. Siang itu, Momoi hendak menemui Kuroko di sekolahnya.
"Anoo.. Aku mencari Tetsu-kun. Apa dia ada disini?" Tanyanya pada salah seorang anggota klub basket di Seirin.
"Hoi Hoi lihat itu, dia manis sekali." Ujar salah seorang murid baru disana sambil berbisik ke teman disebelahnya.
"Iya kau benar. Dia manis dan imut. Apa dia murid sekolah ini?"
"Mana kutahu. Aku baru ini melihatnya." Jawab teman yang satunya.
"Apa yang kalian bisikkan hah?! Latihan sana!" Hyuga menjitak kepala para kouhainya yang barusan menggosip.
"Sumimasen kapten!" Mereka langsung ngacir menuruti perintah.
"Oh Momoi-san. Ada apa? Tumben sekali kau kesini?" Tanya Hyuga yang kemudian berjalan mendekati Momoi.
"Maaf Hyuga-san. Aku kesini mencari Tetsu-kun. Apa dia ada?"
"Ah Kuroko. Akan kupanggilkan. Sebentar." Hyuuga meninggalkan Momoi, dan kemudian memanggil Kuroko.
Tak lama kemudian, Kuroko mendatangi Momoi. Dalam hati Kuroko bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Feeling
FanfictionBagaimana perasaanmu ketika orang yang kau cintai memintamu menjodohkannya dengan orang lain? dan parahnya orang tersebut merupakan teman dekatmu dulu?