"Gea" sebuah suara menyadarkan kembali Gea yang padahal sekarang sedang berdiri didepan altar. "Saya bersedia" jawab Gea ragu tapi lantang.
Akhirnya lelaki yang menjadi cinta pertamannya, Kevin, telah menjadi suaminya. Tapi karna perjodohan yang dilakukan orang tuanya untuk menyenangkannya membuatnya takut jika penerimaan Kevin hanya untuk balas budi pada ayah Gea dan bukan karena rasa cinta.
_
"Kau mandi saja duluan" suara Gea memecah kecanggungan. Mereka berdua sudah berada didalam kamar Kevin yang tak dihias apa apa.
Kevin mengambil jubah mandi dilemarinya dan langsung masuk kekamar mandi. Dengan cepat Gea duduk didepan cermin besar dan membuka satu persatu benda benda yang menghiasi kepalanya.
Saat ingin meraih resleting gaun belakangnya, tak terasa air matanya jatu, hatinya begitu sesak, bukan karna sulit menggapai resleting gaun itu, tapi karna pernikahan yang hanya cinta sepihak.
Tak terasa sebuah tangan hangat dengan mulus menurunkan resleting gaun itu. "Kev ?!" tanpa diduga Kevin mengecup bahu telanjang gadis itu dan menenggelamkan wajahnya direlung leher Gea "aku tau apa yang kau pikirkan" ucap Kevin serak "kau tidak akan tau" jawab Gea sambil berusaha membuang nada berfetar disuaranya "kau pikir pernikahan cinta kita tanpa cinta dariku" seketika tubuh Gea menegang, perkataan Kevin benar.Kevin langsung menarik Gea hingga berdiri dan membuat gaun putih gading itu jatuh kelantai. Gea sekarang hanya memakai celana dalam karna gaun itu tak memerlukan bra. Kevin yang hanya memakai handuk yang melilit rendah dipinggangnya langsung menarik tubuh Gea hingga bibir mereka berbenturan. Ciuman itu terasa kasar dan panas "Kevh!" Gea yang kehabisan nafas mendorong sekuat tenaga tubuh kekar Kevin. Mata Kevin menggelap dan entah sejak kapan handuk itu terlepas hingga membuat Kevin naked sepenuhnya.
"Kita tidak dijodohkan baby" ucap Kevin yang langsung menggendong Gea dan menghempaskannya ketempat tidur "hah?! Maksudmu?" nafas Gea yang masih terengah berusaha mencerna kata kata suaminya.
Kevin menarik celana dalam Gea dan membuangnya sembarangan. "Akulah yang melamarmu" ucap Kevin saat sudah berada diatas Gea.Hening. Tatapan suami istri itu terkunci. "Bagaimana bisa?" bisik Gea lirih "aku tidak bodoh. Aku tau kau menyukaiku sejak smp, dan aku jatuh cinta padamu lebih cepat dari sebelum kau mengenal cinta" bibir Gea terbuka dan dengan cepat Kevin melumat bibir ranum itu. "Apa yang terjadi selama ini? Kau mendiamkanku" ucap Gea marah "mendiamkanmu?" seringai Kevin bersamaan saat Kevin mulai memainkan jarinya divagina Gea "uhh ..." tanpa sengaja Gea melenguh saat Kevin dengan lihai mengocok liang perawan Gea "aku lah yang membuatmu tak pernah bisa berpacaran lebih dari dua hari selama ini, akulah yang ..." Kevin terdiam saat tubuh Gea menegang "ahh ... kevinh" orgasme Gea melumuri jemari Kevin. Dengan gerakan sensual Kevin menjilat cairan istrinya. "Akulah yang menyewa pelacur untuk ditiduri mantan calon tunanganmu yang dijodohkan kakamu itu" Gea membuka matanya "itu perbuatanmu?" Kevin mecium rakus bibir Gea "kau tidak suka dengan lelaki itu tapi kau menghargai kakakmu, apa kau sudah putus asa dengan ku cantik?" senyum indah dan mesum itu muncul dari bibir manly Kevin. "Aku mencintaimu, kau cinta pertamaku ..." perkataan Gea terputus "aku tau, tapi nenekmu bilang cinta pertama tidak pernah berhasil, benar bukan?" Gea menatap lekat suaminya yang ternyata tau seluk beluk hidupnya.
"Aku mencintaimu Gea, dan aku akan membuktikan kepada nenek sialan terhormatmu itu bahwa cinta kita berhasil" Gea tertawa sambil merona "dia tetap nenekku dan kenapa kau ingin membuktikannya?" tanya Gea.
Kevin tak menjawab pertanyaan Gea dan justru memberi kecupan kecupan kecil dileher Gea. Kemudian kecupan itu turun kepayudara dan tanpa membuang waktu Kevin mengisapnya dengan kuat "ouuhh ..." desahan alami itu keluar dari bibir Gea yang begitu menggoda.
Dengan perlahan Kevin menuntun kejantanannya kedalam Vagina Gea yang masih suci itu. "Erfhh ..." Gea menggigit bibirnya, tanpa sadar air matanya mengalir dari sudut matanya. kevin menjilat air mata itu penuh cinta sambil terus mendesak kejantanannya "ahh ...!" teriakan mereka berdua bersamaan, Kevin merasakan betapa sempitnya vagina Gea dan Gea merasakan rasa sakit yang begitu indah.
Kevin berusaha menghilangkan rasa sakit yang dirasa Gea dengan mencumbu leher dan payudara istrinya. Perlahan ia mulai menggoyang pinggulnya dengan ritme teratur.
"Ahh ... Hmh , Kevh ouhh" hujaman kejantanan Kevin semakin menggila. Gea berkali kali menyerahkan cairan kenikmatannya. Gerakan pinggul Kevin semakin tak terkendali. Tubuh mungil Gea berulang kali tersentak seiring gerakan Kevin yang lepas kendali. Ruang kamar Kevin sudah penuh dengan aura dan aroma seks, kepala ranjang berbentur dengan tembok seiring benturan kulit mereka.
"Ahhh Geaaku ...!"
"Kevinnh ...!"
Hantaman orgasme membuat Kevin ambruk diatas tubuh Gea yang tanpa sadar memeluk bahu lebar penuh keringat menggairahkan itu.Kevin mengangkat wajahnya "dan sekarang cinta pertamaku berhasil dan kau juga" Gea yang masih mengatur nafas menatap kedalam manik mata suaminya "aku? Cinta pertamamu?" Kevin mengangguk dan tersenyum penuh arti. Tiba tiba Gea terbahak bahak membuat dahi Kevin berkerut "jangan mencoba menghiburku Baby, aku tau cinta pertamamu adalah Yeslin" dan sekarang Kevinlah yang terbahak bahak "kau bukan tau sayang, tapi sok tau" ucap Kevin sambil mengecup puncak hidung Gea "aku jatuh hati padamu saat kita masih SD. Aku kelas enam dan kau kelas lima, kau waktu itu murid baru" rona wajah Gea tak bisa ditutupi lagi "dan Yeslin ... Kami berpacaran saat SMP. Aku merasa dia baik, tapi dialah yang mengklaim kesemua teman temannya bahwa kami berdua berpacaran meskipun aku tidak pernah menyatakan perasaanku padanya, tapi kami berpacaran tidak lama, hanya satu minggu"
Kevin melepas penyatuan mereka perlahan dan memeluk Gea untuk merebahkan diri diatasnya. "Apa perlu kutelpon nenek untuk mengatakan bahwa kita sudah berhasil?" goda Gea sambil memainkan jemarinya di dada bidang suaminya "tidak, sebelum kita punya kesebelasan" permainan jari Gea berhenti dan ia mendongak mendapati seringai mesum diwajah Kevin yang seumur hidup baru pernah dilihatnya.
Tiba tiba Gea merasa mesuatu yang mendesak dibawah pahanya "aku mencintaimu istriku Geavani Orfen" mata Kevin kemvali menggelap "aku mencintaimu suamiku Kevino Orfen" sedetik kemudian Kevin kembali diatas Gea "dan kau sudah menggodaku hanya dengan jari jari cantikmu itu sayang"
Mereka mengulang percintaan panas mereka dan seperti tak ada yang bisa menghentikan mereka berdua karena tak ada diantara salah satu dari mereka yang merasa terpuaskan hingga fajar menyingsing.