3

166 5 0
                                    

AB: "pulang ah"
ME: "ih baru heat nih... masa pulang"
AB: "beneran tontonan anak SMP"

Aras narik-narik tanganku ke gerbang pulang.

Untung abis itu dari gerbang nongol bule-bule baru masuk. Dan ada rombongan orang Indonesia yang ganteng gak kalah kayak Zayn Malik.

Mata Aras berbinar-binar "Ga jadi pulang deh" :|

▪▪▪▪▪

Lagi berdiri-diri. Udah kental banget, Aras pasti masang tampang jutek terbaiknya. Sementara aku... selalu pasang muka dengan senyum good girl terfavorit. :)

Beberapa mature cowok ngajak ke circle mereka dan minum botolan di meja. Tapi Aras udah melotot aja ngusirin cowok-cowok itu.

AB: "Pokoknya kita kesini cuci mata. Bukan buat cari cowok. Gue gak mau selingkuh. Dan lo belom siap pacaran. Okay!"

Baru bilang gitu, eh ada cowok yang narik perhatian aku. Arabian gitu mukanya. Badannya gede. Pake kaosan oblong doang sih ke club, dan sendal jepit. Celana cargo gembel. Tapi.... "He must be rich" aku colek Aras buat meratiin cowok itu.

"Why? Oh, karena kamu dengan simple nya mikir... kalo cowok tajir itu pasti low profile dan yang pake sendal jepit pasti cowok tajir??" Aras buang muka. "Hahaha klasik banget. Dia kere itu. Itu mah cara cowok kere buat jerat cewek matre. Taruhan dia kere. Mana ada cowok tajir ga pamer hari gini".

"Itu tu baru tajir" Aras nunjuk seorang cowok dengan setelan formal.
Aku mencibir. "Gue kasih tau aja. I got a magnet to feel my kind. I know which is smells like a money. With or without cloth. Dan cowok yang lo tunjuk itu obviously kere abis". Aku yakin aku menang ditaruhan ini.

Entah mengapa. Kalau gak berkualitas. Gak akan sebiji mataku bisa ngeliat cowok yang bahkan berdiri didepanku. Meski dia berusaha menggunakan berbagai produk terjamin mahal. Karena aku juga ga bisa bedain mana barang mahal mana murah. Its blur when we talk about goods, but you can count on me to talk about man kind.

"Lo yang ketipu sama penampilan".

-

Sambil masih ngepoin cowok masing-masing. A guy come out and say hi. "Hi... are you alone?"

Wajahnya seperti cina. But he speaks english fluently. Mungkin dia cina yang gak tinggal di Indonesia. Batin ku.

"No... no... im with my girlfriend"
"Oh... halo..." kata cowok itu ke Aras.
Aras baru kembali dari kesadarannya. Dan nyapa hi balik ke cowok itu.

"Mmm... do you want to join us there?" Tanyanya lagi.
"Sure" jawabku.

Aras menggeram denger jawabanku. Dia cubit lenganku sambil bisik "kok di iyain sih! Ilang dong target kita yang tadi. Lagian kan enak banget bilang sar sur sar sur...!"

Aku cengengesan.
At first sebenernya... i have a good feeling with this guy. I dont know what it is... but... it cannot stop me to say SURE. Dan gak ada alasan juga kali itu buat nolak tawarannya.

Sampe di meja dia. Dia ngomong sama 1 orang cowok lagi. Ditengah-tengah ributnya suara DJ, aku dan Aras nebak-nebak itu mungkin bahasa Cina.

"Thailand.. thailand..." "cina.. cinaaa.. pasti cina". - kita heboh.

"He wants to met you..."
Cowok itu ngasihin aku ke temennya. Tebak-tebakan, sepertinya dia cuman disuruh sama temennya ini buat manggil aku. Kayaknya temennya ini yang mau kenalan sama aku.

Cowok itu kemudian ngilang. Dan kita berdua ditinggalin ke temennya itu. Aras terkekeh. Dia joget-joget sexy sendirian sambil ngejek.

Sssssh.... padahal aku kayak punya good feeling sama yang tadi, malah belum tau namanya siapa. Eh dioper kesini.

Gak semangat. Aku masang senyum asem. Temennya bisikin namanya yang "sulit diucapkan". Gak denger juga sih sebenernya. Aku ngangguk ngagguk aja sok denger. Gak semangat mau ngapa-ngapain. Temennya itu joget-joget deket-deket. Tapi aku ngejauh-jauh sesopan mungkin.

Dateng cowok pertama tadi. Ternyata dia ngilang ngambil minuman. Di gelas plastik juga. Gelasnya dioper buat aku dan Aras.

Sruput....
"Eh kok yang ini ada rasa vodca nya"
Komen Aras.
"Masa?"
Sruput.... (aku ngetes)
"Iya ih. Kenapa pas kita dua kali nambah rasanya tetep sprite??"
Sruput...
"Beda kali kalo yang mesen bule" komen Aras.

Dunia memang terkadang ga adil, pemirsa. Dan itu udah biasa. Hiks. :'

Cowok pertama minum juga dan keliatan cuek aja. Karena overall aku ngerasa ga nyaman dioper-oper. Dan from the first aku interest sama dia. Aku udah gak perduli soal etika kesopanan ku :D langsung cabut meluk cowok itu.

"Can I know your name?" Kataku sekencang mungkin ditelinganya.
"Im Daniel... what's yours?" Jawabnya.
Aku melingkarkan tanganku dilehernya. Gak perduli deh yang satu lagi kesel apa gimana. Im not taken. I can move to anybody I like.

ME: "Im Mila". "Are you here for long time?"
Him: "no..no... i just came here from Australia. And got couple weeks left here. Then I will go to Canada"
ME: "Where did you live here?"
Him: "At the hotel"

Me & My Korean BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang