PART 3

1.2K 78 3
                                    

"Semua orang selalu berkata jodoh di tangan Tuhan. Tapi nyatanya jodohku ditangan eomma dan appa!" - Baekhyun.

.

.

Seperti biasa Baekhyun sudah bersiap-siap pergi kencan buta karna hari ini adalah hari sabtu. Ia diam-diam pergi sebelum tertangkap basah eomma nya. Baekhyun malas mendengar suara ocehan eommanya jika ia ketahuan akan kencan buta lagi hari ini.

Ia segera masuk ke sebuah cafe tempat ia janjian bersama gadis pasangan kencannya itu. Saat masuk ke dalam café itu mata nya mencari-cari keberadaan gadis pasangan kencannya sambil sesekali melihat foto gadis itu di handphone nya. Hari ini café itu ramai oleh pengunjung. Satu-satu nya gadis yang sedang duduk sendiri adalah gadis itu. Penampilannya sedikit nerd dengan bingkai kacamata besar dan rambut nya yang diikat disamping. Baekhyun memutar bola matanya malas. Sepertinya hari ini ia sedang tidak beruntung. Untuk memastikan bahwa gadis itu memang pasangan kencannya, Baekhyun memanggil salah satu karyawan di café tersebut.

"Chogyio.. Bisakah kau bertanya pada gadis itu apakah nama nya Park Lili?" pinta Baekhyun pada pelayan café tersebut.

"Ah ne.. Mohon tunggu sebentar.." jawab pelayan tersebut menyanggupi permintaan Baekhyun.

Beberapa lama kemudian pelayan tersebut kembali menghampiri Baekhyun.
"Dia bilang nama nya memang Park Lili.."lapor pelayan tersebut.

"Ah.. Terima Kasih.."

Pelayan tersebut pun membungkuk pada Baekhyun dan melanjutkan kembali pekerjaannya. Baekhyun keluar dari café tersebut dan mengetik pesan pada gadis pasangan kencannya itu.

---

[ To : Park Lili ]
[ From : Taehyung ]

"Ah.. Mianhe Park Lili. Aku tidak bisa datang hari ini. Tiba-tiba aku terserang diare.. Lain waktu aku akan berkencan denganmu ok?"

---

Baekyun tidak pintar mencari alasan. Menjadikan diare sebagai alasan untuk batal berkencan memang terdengar konyol. Baekhyun memilih untuk pulang ke rumahnya.

Saat membuka pintu, dirinya dikejutkan oleh seorang wanita dan pria paruh baya yang sedang berdiri menatapnya dengan melipat kedua tangan mereka di depan dadanya.

"Ya! Eomma dan appa mengejutkanku saja.."kata Baekhyun terkejut.

Eomma dan appa nya hanya membalas dengan tatapan tajam pada Baekhyun. Tatapannya seperti akan melahap Baekhyun hidup-hidup.

"Wae? Kenapa eomma dan appa menatapku seperti itu? Kalian seperti akan memakanku hidup-hidup" Tanya Baekhyun sambil menatap appa dan eommanya bergantian.

Kini eomma nya berjalan mendekat kea rah Baekhyun. Lalu lengannya menjewer telinga Baekhyun sambil menyeretnya ke ruang tengah.

"Awww.. eomma sakittt..." teriak Baekhyun.

Baekhyun mengerucutkan bibirnya karena dijewer eomma nya. Lengan nya mengusap-usap kuping kanan nya yang memerah akibat jeweran eommanya.

"Ya anak nakal! Kau masih berani berkencan buta huh?" teriak eomma Baekhyun. Suara nya bisa terdengar sampe ke seisi rumah.

"Eomma.. bisakah kau tidak berteriak?" jawab Baekhyun kesal.

"Baek.. Kau kan sudah dewasa. Kau juga sekarang adalah seorang CEO di perusahaan appa. Bagaimana jika media memberitakan hal-hal buruk tentangmu jika mereka memergokimu yang selalu berkencan dengan gadis berbeda-beda?" kata appa nya baik-baik. Appa dan eomma Baekhyun memang berbeda. Appa nya sangat pintar mengendalikan emosi, berbeda dengan eomma nya yang tidak bisa mengendalikan emosinya.

BECAUSE OF BAEKHYUN! [Fanfiction] [exo] [bts]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang