Part 1 : Promise

68 2 0
                                    

"Goodbye, Hillary~ wish me luck on there" ucapku ke Hillary, orang yang sangat kucintai. Hari ini, Hillary pergi ke bandara untuk mengantarku pergi ke Austria.

Aku ke Austria karena beasiswa sekolah tinggi musik disana. Program beasiswa ini awalnya hanya ditawarkan padaku, namun karena Hillary sangat mencintaiku dan merestui cita-citaku, ia pasrah menyetujui beasiswa ini.

"Dion, violins never been perfect without a bow, so do I... I've never been better without you. Don't ever forget me until we meet again, okay?" ucap Hillary dengan airmata di mata dan pipinya. Aku menghapus airmatanya dengan tanganku .

"Hillary, me too. I promise, after I finish my college, I'll purpose you in front of our family and make you my wife~". Hillary hanyaa tersenyum pahit dan memegang tanganku yang kuletakkan di pipinya. Ia terlihat pasrah dengan keputusannya sendiri.

Sebelum aku berangkat, kami berdua kencan di café favorit kami untuk yang terakhir kalinya. Rasanya aneh apabila aku hendak meninggalkannya di Indonesia tanpaku. Walau kami bisa mengobrol lewat Line dan Skype, rindu takkan pernah bisa terlepas.

09.30 AM
/selamat pagi para calon penumpang XXX Air dengan kode pesawat XXX dengan jadwal keberangkatan 09.45 AM rute Jakarta-Austria, harap segera bergegas menuju pesawat. Terima kasih/

Suara pengumuman penerbanganku terdengar. Hillary mulai menitikkan air mata dan pasrah layaknya mangsa seekor singa. Ia merogoh tasnya dan memberiku barang yang dibungkus dengan kertas kado motif biola coklat dengan pita putih sambil berkata, "Dion, i knew that I'm not perfect and I'm always make you stressed out of me.

Please take this present so you could remember me whenever, wherever and whatever you are". "Thank you, Hill. Keep this ring until I've done my college to purpose you" balasku menerima kadonya dan menyematkan cincin perak berukir namaku di jari manisnya.

Bwushhh~

Aku sudah di pesawat. Aku meninggalkan Indonesia selama kurang lebih 4 tahun. Aku yakin Hillary tidak berhenti menangisiku di mobilnya. Aku sangat mencintainya layaknya dia adalah bagian tubuhku.

Aku sangat mencintai nya .
Ya , Sangat .

To be continued~
/tou/


Long DistancesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang