Bagian VI

99.5K 547 42
                                    

Aubrey POV.

Setelah dari mall aku langsung pulang. Gordon tidak menghubungiku seharian ini. Tapi biarlah, dia kan juga lagi kerja. Aku menuju kamarku dan mengambil laptop. Daisy menelfonku lewat skype. Dasar, Daisy.

"Kangen ya?" Godaku.

"Biasalah. Mana Gordon? Nggak main ke rumah?"

"Jam segini belum balik, lah!" Jawabku.

"Besok lusa ada acara ulang tahunnya Millie. Ikut ya?" Tawar Daisy

"Iy-"

Perutku mual. Sangat mual. Aku berlari ke kamar mandi. Aku berpegangan di wastafel. Anehnya, tidak ada yang kumuntahkan. Aku mencuci muka dan kembali menuju kamar.

"Hey, kamu nggak papa?!" Teriak Daisy dari dalam laptop.

"Mual biasa. Udah biasa kok" Jawabku.

"Jadi ikut kan ke acaranya Millie?"

"Iya-iya!"

***

Aubrey POV.

Setelah berbasa-basi dengan Daisy si skype, aku memilih untuk mengambil mangga di kulkas dan memotongnya kecil-kecil.

"Aubrey?" Panggil seseorang. Dari suaranya seperti mama.

"Eh,  Mama. Apa ma?" Jawabku

"Itu mangganya ngga manis loh"

"Oh ya? Kebetulan dong, aku lagi pengen yang kecut. Hihi" Jawabku santai.

Kemudian aku membawa susu coklat dan mangga kekamarku di lantai atas. Aku melahap manggaku sambil menonton TV.

Grrt.. Grrt..

Oh, HPku bergetar. Tertulis dilayar nama Gordon. Ada telfon dari Gordon. Akhirnya ada kabar dari dia.

"Hey" Sapa Gordon dari seberang telfon

"Hai" Jawabku.

"Kamu marah?"

"Tidak, haup.." Jawabku sambil memasukkan satu potong mangga.

"Maaf ya, tadi aku semalaman nggak ngasih kabar"

"Iya, haup... Nggak apa-apa, nyam..." Kataku lagi, dan, sambil memakan mangga.

"Kamu lagi makan?" Tanya Gordon

"Iya.. Mau?"

"Makan apa? Mau dong!" Seru Gordon.

"Makan mangga. Tapi mangga nya ini yang nggak manis, yang agak kecut" Jelasku.

"Kamu suka makan yang masam-masam?"

"Enggak. Lagi pengen aja, haup" jawabku.

"Yaudah, besok aku pagi kerumah kamu ya!" Kata Gordon.

"Iya, sayang!" Seruku

"Yaudah, good night, bye my beloved fiancé"

"Dadah!"

Aku mematikan telfonnya. Kemudian aku melahap manggaku hingga habis dan meminum susuku. Setelah semua habis tanpa sisah, aku berbaring dikasur dan tidur.

***

Aubrey POV.

Cahaya matahari pagi menembus tirai jendela kamarku. Aku meraih jam weker dan melihat jam.

10.50

Oh?! Ya Tuhan! Aku yakin pasti Gordon sudah ada dirumah ini! Ia bilang kemarin mau kesini. Aku belum mandi. Aku belum bersiap. Aku masih..

"Selamat pagi menjelang siang.." Kata seorang laki-laki, yang aku tidak tahu siapa.

Aku membalikkan badanku. Dan ternyata...

"Ah, ya ampun Gordon, kau mengagetkanku saja!" Seruku.

Gordon duduk diatas kasur dan disampingku. Ia menyodorkan semangkuk bubur dengan taburan kacang dan bawang. Aku melahap satu sendok bubur itu. Enak! Pasti mama yang membuatnya.

"Maaf ya aku kesiangan" Kataku.

"Tidak apa-apa. Lagian aku baru 10 menit sampai sini" Jawab Gordon.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanyaku.

"Baik." Jawabnya singkat

Gordon mengambil mangkuk buburku dan meletakkannya di meja depan kasurku.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Aku ingin bilang sesuatu"

Aku menganggukkan kepala. Kemudian Gordon mulai menjelaskan.

"Jadi, ada seorang perempuan. Um, wanita. Eng, gadis. Perempuan. Gadis. Wanita..."

"Lanjutkan." Ujarku.

"Ya, jadi ada teman kerjaku, perempuan. Dia bernama um, ya, Violet. Dan, dia sering mengirimiku pesan dan ..."

"Kau jatuh cinta padanya?!" Seruku

Moodku berubah drastis. Aku menjadi moody akhir-akhir ini. Aku tiba-tiba saja berganti mood tidak enak. Aku tidak bisa mengendalikan kemoodyan ku.

"Aku belum sele ..." Kalimat Gordon aku potong.

"Oh! Kau menyukai dia sekarang. Aku tidak ada artinya dibandingkan dia. Begitu?!" Teriakku.

"Aubrey, aku bahkan belum ..."

"Sudahlah! Aku tidak kaget dengan situasi ini! Kau kerja di tempat 'itu'. Dan kau menyukai salah-satunya!" Sentakku lagi.

Mood yang satu ini tidak bisa aku hentikan. Aku ingin berhenti.

Author POV.

"Aubrey! Kau benar-benar egois! Kau tidak membiarkanku menjelaskan semuanya! Bagaimana kau bisa mengerti?!" Sentak Gordon kepada Aubrey.

Aubrey mematung. Ia yang sebelumnya berdiri menghadap jendela, sekarang berbalik dan menghadap Gordon yang tengah berdiri di belakang kasur.

Air mata Aubrey bercucuran. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Gordon mendekat pada Aubrey. Ia hendak memeluk Aubrey.

"Jangan!" Teriak Aubrey "Jangan, sentuh, aku"

Aubrey sesenggukan. Ia duduk dikasur. Gordon mematung didepan jendela. Ia benar-benar merasakan keanehan.

"Ini bukan dirimu" Kata Gordon.

Gordon keluar dari kamar Aubrey dan membanting pintunya. Gordon keluar dari rumah Aubrey dan pulang.

Keluarga Aubrey hanya termenung ditempat mereka menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Tentu saja. Bangunan rumah Aubrey tidaklah kedap suara. Mereka mendengar apapun yang terjadi.

Bagian VI ~ finished.

Hola!
Maaf ya, sampe sini belum ada adegan 18+ nya:')
Soalnya aku mau serius ke adegan romance nya dulu.
Minta kritik&saran ya!

Oh iya, maafkan Bia kalau ada part yang (menurut kalian) sama dengan novel milik akun lain atau sama dengan film yang pernah kalian liat.
Bia ga bermaksud copas:)
Bia memang suka cari-cari inspirasi dari film-film romance. Soalnya Bia nggak begitu tau romance.

Yasudha.
See you di part selanjutnya ♥️~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TemptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang