*Fandi pov
"tambah cantik juga dia, kira-kira dia masih ada rasa gak ya sama gua?haha PD banget gua" ucapnya dalam hati. "Bego banget gua, knapa tadi gua gak minta pinnya. Lumayan kan buat nemenin gua kalo hp gua lagi sepi wkwk" ucapnya disertai tawa kecil, lalu kemudian pergi meninggalkan sekolah.
.
.
.
Malam pukul 22.00 *Sisil pov
Dia iya hanya dia Fandi teman lama smpku yang saat ini selalu memenuhi otakku. Entah mengapa dan kenapa. 3 hari ini aku tidak bertemu dia disekolah, semoga ini bukan awal yang buruk. "Apa yang baru saja kupikirkan? Kenapa aku memikirkan dia? Oh tuhaannn-.-" ucapku sambil mengambil boneka hellokity dan menutupkan kewajahku. Malam pukul 01.00 "aduh udah jam segini gua belum bisa tidur-,-" ucapku, kemudian mengambil hp dan segera membuka bbm. "Haa? Fandi?" Ucapku saat membuka bbm dan ternyata Fandi menginviteku. Dengan hati yang berbunga-bunga aku mengaccept undangan dari Fandi. Tak lama Fandi bbm aku "PING!!!" Tak menunggu lama-lama aku pun segera membalasnya "iyaa?" Balasku. "Belum tidur?" Tanya Fandi. "Gabisa tidur nih. Insom. Temenin gua yaak hehe" jawabku. "iyaadeeh sampe kapan? sampe maghrib? Siaaaapp wkwk" balas Fandi yang membuat aku tertawa sendiri didalam kamar seperti orang gila. "Haha bisa aja kamu Fan" balasku malu-malu. Udah 3jam aku dan Fandi chatingan. "Aku tidur dulu ya" ucap Fandi yg entah kenapa membuat aku sedikit drop. "Yaudah tidur gih, lagian besok kamu masuk pagi kan? Makasih ya udah ditemenin chat" Balasku. "Iyaa sil aku besok masuk pagi. Iya sama-sama. Jadi gak enak nih ninggalin kamu sendirian, besok aku temenin chat lagi yaa janji deeeh wkwk" jawab Fandi yang lagi-lagi membuat aku tertawa sendiri seperti orang gila. "Gapapa kok Fan, hehe iyaaa deh" balasku malu-malu. Aku pun juga segera tidur. . . .
Esok harinya . Drrrtt drrrtt Getar dari hpku membangunkanku yang sedang tidur "Selamat pagi Sisil;)" bbm dari Fandi. "Pagi juga Fandi:)" balasku dengan senyum malu-malu dan hati yang berbunga-bunga. Kita pun chatingan cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
Romanceawalnya saya ragu untuk menulis cerita ini karna ini yang pertama kalinya