Pub

143 9 3
                                    

"I'm Zayn," Kata pria berpostur tubuh tegap dan berwajah timur tengah itu. Dari remang-remang cahaya lampu pub malam, ia bisa mengetahui bahwa lawan bicaranya ini hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Zoe" jawab gadis itu.

Setelah itu, ia langsung meneguk habis Whiskey yang berada di tangannya. Setelah Minuman itu habis, Zoe memanggil sang bartender untuk kembali memesan minuman itu, Sampai pada gelas keempatnya Zayn bersuara.

"Hey young lady, jika kau terus menerus meminum itu, you'll get drunk." Ucap Zayn sedikit berteriak kepada Zoe.

"I don't fucking care if i get drunk, toh gak ada yang peduliin gue juga, dan mungkin kalo gue mati bonyok gue bakal seneng" ujar Zoe dengan tertawa hambar.

Zayn dengan cepat mengambil kunci mobil Audi R8 nya itu dan bergegas untuk pulang dan meninggalkan Zoe.

"Mau kemana babe, please don't leave me alone" ucap Zoe dengan bibir yang sengaja di tekuk.

Zayn yang melihat tingkah laku Zoe yang berubah itu, sudah bisa memastikan bahwa gadis itu dalam keadaan drunk. Dan sedetik kemudian Zoe langsung mencium Zayn.

Zayn dapat merasakan sesuatu yang basah tepat di bibirnya. Mata Zoe terpejam, alisnya bertautan. Awalnya Zayn hanya menatap Zoe aneh dan tetap membiarkan Zoe melakukan yang ia mau pada bibirnya.

Zoe mulai berusaha menautkan bibirnya pada Zayn, ia menggigit bibir bawah Zayn. Dan pada akhirnya Zayn menyerah, dan melakukan hal yang sama kepada Zoe.

"Hhh...hhh...you're the great kisser hhh...i ever met!" seru Zoe dengan nafas yang terputus-putus.

"Aku bertanya - tanya, berapa banyak orang yang sudah kau cium." Ucap Zayn

Zoe terdiam.

"Ayo kita pulang, akan kuantar kau. Tapi kalau kau ingin tinggal ya tak apa."

"Maybe, you can take me to hotel Zayn" seru Zoe manja Kepada Zayn

"Not today babe, maybe sometime"

Setelah Zayn menjawab seperti itu, ia langsung menarik tangan Zoe menuju mobil Audi R8 nya, selama di perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, baik Zayn ataupun Zoe.

"Oh ya, Zoe jadi rumah mu dimana?" Tanya Zayn tampa mengalihkan pandangannya.

Zayn yang merasa tidak di hirau kan melihat kearah Zoe, ia berpikir Zoe sedang marah padanya, tetapi yang ia lihat hanyalah Zoe yang sedang tertidur dengan muka tenang dan damainya.

Dalam hati, Zayn mengagumi setiap inci dari wajah gadis itu, dan ia mengingat kejadian di pub.

"Sekarang aku tak tau harus membawa mu kemana" Zayn menggrutu pada dirinya sendiri.

"Oh, sepertinya aku tau harus membawamu kemana" ucap Zayn dengan smirk yang melekat di bibirnya.
***
A/n
Hola semuaa jadi ini cerita pertama gue, sebenernya gw ngerjain cerita ini gak sendirian. Gw kolaborasi ama sahabat gw yg paling nyebelin tapi paling gw sayang wkwk, oh ya pokoknya cerita ini bakal ada adegan kaya kissing dan sebagainya jadi kalo kalian jijik atau gak suka kalian bisa leave cerita ini oke. Gue gak maksa kalian buat suka sama cerita gw, please kalo kalian bener-bener suka cerita ini give this story Vomment byeee.
-S

One Night {Zayn Malik Fanfiction}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang