After Two Years

2.2K 20 1
                                    

deanitaprasetyo ini pertama kali nya aku buat cerita semoga kakak suka ya & bisa menang hihi.
............................................

Caca Pov
Selesai makan siang bersama Mas Ziddan, aku pulang ke apartment untuk beristirahat . Sungguh badanku sangat lelah setelah perjalanan panjang dari Spanyol tapi tidak kupungkiri hatiku berbunga - bunga dan menghangat bisa melihat Masku kembali, Mas Ziddan yang sangat kucintai. "Hei, melamun apa? Ayo turun kita sudah sampai." Suara Mas Ziddan mengagetkanku. "Oh ya sudah sampai ya hehe" jawabku sambil tersenyum manis.

Begitu masuk ke dalam apartment ini aku tidak melihat adanya perubahan sama sekali, masih sama dengan dulu sebelum aku pergi. Saat asik melihat tiba - tiba sepasang tangan melingkar di perutku, walaupun aku tau tangan siapa itu kalau bukan Mas Ziddanku. "Apa kamu kangen sama tempat ini? Enak mana dengan tempat tinggal mu di sana?" Alih - alih menjawab, aku malah balik bertanya "Tempat ini tidak berubah ya. Kukira Mas merombak ulang setelah kutinggal pergi." "Tempat ini tidak pernah berubah karna tempat ini selalu menunggu pemiliknya, kamu sayang" jawab Mas Ziddan menciumi rambutku. "Dan aroma sampo mu juga tidak pernah berubah masi sama seperti kesukaanku" tambahnya. Pipiku merona, aku memang tidak pernah mengganti sampoku karna aku tahu ini wangi kesukaannya yang mengingatkanku akan dirinya saat aku merindukannya. Selama disanapun aku juga kadang memakai bajunya, baju yang kuambil diam - diam sebelum keberangkatanku. Yah, memang terdengar konyol tapi aku melakukan itu untuk menghalau rasa rinduku saat aku ingin bertemu dengannya, memeluknya atau sekedar mendengar suaranya. Dengan baju dan wangi khas Mas Ziddan yang tertinggal di bajunya aku bisa merasakan kalau Mas Ziddan selalu di sekitarku.

"Kyaaaa, Masss turunin aku!" teriakku saat Mas Ziddan menggendongku tiba- tiba. "Kamu kebanyakan melamun sayang, daritadi aku panggil diem aja sih. Sekarang kita ke kamar ya kamu istirahat okay?" Setelah meletakkanku di kasur, Mas Ziddan menyelimutiku dan mengecup keningku dengan lembut dan lama.

"Mas mau ke mana?" Tanya ku saat dia berjalan mendekati pintu kamar. "Mas mau ke ruang kerja dulu ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan" jawabnya. "Aaaahh Mas disini dulu aja sampai Lissa tidur yah?" rajukku sambil memasang muka memelas. Sejujurnya aku masi kangen dengannya, entah dorongan dari mana aku bisa berlaku seperti itu pikirku sambil terkekeh. "Baiklah tuan putri, aku akan menemanimu sekarang tidurlah" jawabnya sambil menarikku ke dalam pelukannya dan mengelus - elus punggungku. "Oh sungguh sangat nyaman, aku tidak akan pernah melepaskan pelukan ini lagi Mas" akuku dalam hati.

Ziddan Pov
"Gadis mungilku yang cantik dan menggemaskan akhirnya kamu kembali lagi" gumamku sambil mengelus pipi chubbynya. 2 tahun bukan waktu yang singkat ataupun lama namun itu cukup menyiksaku. Tidak bisa melihatnya, menyentuhnya, tidak tahu keadaannya, hahhh tapi untunglah semua sudah berakhir. Mulai sekarang tidak ada tangisan kesedihan lagi, aku berjanji akan selalu membuatmu tersenyum sayang, Cacaku. Oh sungguh aku rindu memanggilnya Caca tapi aku takut dia tidak suka dan membuka luka lamanya. Setelah kupastikan Cacaku tidur nyenyak, aku segera keluar kamar tak lupa kukecup pipi gembilnya dan menyelesaikan tugasku agar tak ada lagi gangguan saat aku berduaan dengannya.

Selesai mandi, kulihat Caca menggeliatkan tubuh dan menerjab -nerjabkan matanya "sudah bangun putri tidur?" ucapku sambil terkekeh. "Euhm, jam berapa ini mas?" tanyanya sambil mengucek - ucek matanya dan menoleh kearahku lalu "aaaaaaaa!!!! Masss pakai bajumu!" teriaknya sambil menutup wajahnya itu. Hahahha sungguh menggemaskannya gadisku yang pemalu. "Mas sudah pakai belom? Malah ketawa ih nyebelin!" omelnya padaku. Segera kukenakan kaos putih kesukaanku lalu mendekat padanya "Sudah sayang. Buka mata mu, harusnya kamu gak usah malu - malu gitu kan sama suami sendiri" balasku sambil mengusap pipinya yang semerah tomat. "Habis Mas sih bisa - bisa nya ga pake baju. Udah berapa perempuan tuh yang liat Mas kaya gitu hem?" tanya nya sarkastik yang justru membuatku semakin ingin menggodanya. "Uhmm berapa yah? seki-" ucapanku terpotong karna dia duluan menjawab sambil berteriak "Stop!!! Gak usah dilanjutin! Mas jahat kupikir mas berubah, ternyata apa yang dibilang Cikko gak sepe-" "Tunggu, Cikko?!" Aku berteriak kaget saat mendengar kata Cikko dari mulutnya. Jadi selama ini dia berhubungan dengan Cikko? Uh memikirkan itu membuat hati ku memanas, tangan ku mengepal sampai buku - buku jariku memutih. Selama 2 tahun ini dia menyuruhku diam tidak mencari tahu tentang Caca tapi apa? Dia malah asik bertukar kabar. Sial!! Tiba - tiba kurasakan seseorang memelukku dari belakang "Mas...Mas marah sama Lissa?" Oh God apa yang harus kujawab, pasti dia ketakutan lagi. Baru beberapa jam kita bersama tapi aku sudah menyakitinya lagi, janjiku padanya untuk berubah tidak bisa kubuktikan.

Kuis Tears, My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang