Alona POV'
Sreeeett....
"Aaagghhh" terdengar bunyi gorden yang baru di buka. Cahaya matahari berlomba-lomba masuk ke dalam kamar Alena yang sukses telah membangunkannya, karena ia sekarang tengah duduk di pinggiran kasur nya."Apaansi bi..masih pagi tau" keluh Alena
"Non..cepeet banguuun non, tuan udah nunggu di bawah" kata bi susi, asisten rumah tangga yang telah bekerja di rumah ku sejak ibuku mengandung kakak laki-lakiku, umurnya kini di akhir 50-an. "Non cepeet mandii abiss ituu cepet ke bawahh tuan ama nyonya udaah nunggu di bawah non" kata bi susi dengan panik. Ya aku tau kedua orang tua ku tidak pernah mau menunggu atau lebih tepatnya menghabiskan waktu mereka yang sangat berharga itu.Dengan cepet aku masuk ke dalam kamar mandi dan berendam di bathtub, aku tidak peduli dengan mereka yang tengah menunggu ku di bawah.
30 menit telah berlalu, kini aku tengah duduk di depan meja rias ku,aku memang tidak suka memakai make up atau apapun itu yang berhubungan dengan alat kecantikan, karena itu hanya akan menghabiskan waktu dan membuat wajah kita tampak aneh, jadi aku hanya menyisir rambut ku
Dannnn...sekarang aku sedang menuruni tangga dan meilihat wajah kedua orang tua ku yang kesal.
"Hai mom, hai dad" sapa ku langsung mencium mereka dengan wajah yang sumringah.
"Telah 45 menit kami menunggu mu Alena, tidak bisakah kau berprilaku seperti wanita pada umumya, kau seperti abangmu" kesal ibu, tapi ia masih mempertahankan nada suaranya tapi aku tau dia benar-benar sedang kesal
"Maafkan aku mom, by the way adaa apan ni nungguin aku?"kataku sambil menarik kursi makan dan duduk di meja makan.
"Kami akan segera pergi ke thailand.."
Belum sempat ibuku menyelesaikan omongannya aku memotongnya "mom...ngapain pliss jangan tingalin aku dengan abang lagi, mom tau kan gimana sifat dia" keluh ku
"Kamu ituu belum selesai ibu mu berbicara jangan di potong dulu" ayahku menasehati
"Kami akan pergi dengan abangmu, untuk memperkenalkan dia dengan rekan bisnis ayahmu, untuk sementara waktu kamu tinggal di rumah Tante Adis, mom udah bilang ke dia" aku hanya menggangguk, aku malas berdebat dengan orang tua ku saat iniJika ada yang bertanya tentang keluargaku...aku akan menjalaskannya. jadi, ayahku bernama Brian McKnight seorang pengusaha tekstil terbesar se-Asia yang masih tampan di umurnya yang memasuki kepala 6 ini, dan memiliki istri yang cantik yang hampir mirip dengan ku, namanya Suzy McKnight dia seorang dokter spesialis di salah satu rumah sakit milik kakek ku,dan aku memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Brian McKnight yang telah menyelesaikan study nya di oxford university,dia miliki wajah tampan yang hampir mirip dengan ku, dia bukanla seorang playboy. Ya aku yakin itu, karena aku jarang melihat dia keluyuran pada malam hari, beda sekali dengan ku, yang memiliki banyak teman laki-laki.
Setela menghabiskan sarapan aku langsung pergi ke sekolah ku, tahun ini aku duduk di kelas 2 SMA, di salah satu SMA terbesar dan terbaik di Jakarta, tentu saja dengan otak einstein tu,aku dengan mudah mendapatkan beasiswa di sekolah ini.
Sesampainya di sekolah aku turun dari mobilku dan melihat seorang laki-laki tengah bersama perempuan yang rok nya kini sangat ketat dan...
"Woy Alena" sapanya, aku malas menjawab dan berlalu pergi.