Author POV
"Jangan ngambek dong Ta,malu sama jakun....kalo punya jakun" Ananta mengepalkan tangannya. Semua anak yang pernah satu kelas dengannya pasti tau sifat Ananta yang mudah marah.
"Lo gak ada kerjaan lain? Jadi cewek jangan berisik, bikin ilfeel tau gak." Melita mematung melihat pemilik suara itu.Nauafal Vileindi, siapa yang gak kenal sama anak paling hits di sekolah ini? Mungkin cuma anak anti sosial seperti Ananta.
Naufal menatap Melita dengan tatapan dingin yang membuat Melita langsung meninggalkan meja Ananta dan duduk di bangkunya.
"Hhh" Ananta menghela nafas, sebenarnya ia tidak mengerti kenapa Melita tiba tiba pergi, apa dia tersinggung dengan kata-kata Naufal? Sebenarnya Ananta tidak terlalu perduli,yang penting wanita itu tidak menggagunya lagi. Ia menoleh kesamping, Naufal masih memerhatikannya. Sebenarnya ia sudah menyadarinya sejak tadi dan itu membuatnya merasa tidak nyaman, akhirnya Ananta mencoba untuk membuka pembicaraan.
"Thanks"
"Buat apa?"
"Karna lo udah buat dia pergi."
Naufal tersenyum, ia tidak menyangka ada yang berterima kasih padanya hanya untuk hal seperti itu. Ia merasa teman sebangkunya ini sangat aneh. "Nyantai aja lagi, gue emang gak suka ngeliat cewek teriak-teriak begitu.Ngomong-ngomong, lo homo?" Ananta terkejut Naufal bisa bertanya seperti itu dengan sangat santai seakan-akan itu adalah hal yang biasa.
"Kaga lah!" Jawab Ananta dengan sedikit menaikkan suaranya.
"Jangan marah dong, gue kan cuma mastiin aja" kata Naufal sambil menepuk-nepuk bahu Laki-laki berkulit Albino itu.
Ananta baru ingin membuka mulutnya saat seorang guru memasuki kelas mereka dan memulai pelajaran. Walaupun baru hari pertama, Ananta sudah sangat serius dalam pelajaran. Berbeda dengan siswa lainnya yang terlihat bosan, termasuk Naufal yang selama pelajaran sibuk dengan smartphone-nya.
*kriiiinggg*
suara bel istirahat membuat wajah para siswa yang lesu berubah menjadi segar. Hampir seluruh siswa keluar kelas untuk pergi ke kantin atau sekedar mengobrol dengan temannya di kelas lain. Tapi Ananta lebih menyukai duduk di kelas sambil memainkan smartphone-nya ."Nanta, lo gak ke kantin?" Naufal yang sudah berdiri berniat untuk mengajak teman sebangkunya itu, sebenarnya ia tidak pernah melakukan ini, ia tidak pernah mengajak bicara atau pergi dengan siapapun kecuali teman-teman dekatnya saja, biasanya orang-orang yang mendekatinya dan berusaha untuk menjadi temannya. Namun, karena sifat Ananta yang sangat berbeda dengan orang-orang yang pernah ia temui, Naufal jadi ingin mengenal Ananta lebih dekat.
"Gak" jawab Ananta singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
Naufal tersenyum kecil melihat kelakuan Laki-laki itu. Keanehan Ananta membuatnya penasaran. Ia pun melangkahkan kakinya keluar kelas untuk menemui teman-temannya yang ternyata sudah menunggunya di koridor.
Naufal POV
Gue jalan ke kantin bareng sama Jody, Edwin, dan Ardo. Seperti biasa orang-orang pasti pada ngeliat ke arah kita, gue udah terbiasa sama suasana kayak gini bahkan sejak SD. Gue emang udah lama bertemen sama Jody, Edwin , dan Ardo ,walaupun gak sekelas tapi sekolah kita selalu sama. Mereka emang keliatan sombong dan milih-milih temen, tapi mereka selalu asik kalo sama gue. Mungkin karena kita punya banyak kesamaan. Kita duduk di meja paling pojok setelah mesen makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Charming Seatmate
RomansYAOI-boyxboy Ananta geovanni, siswa SMA yang ganteng tapi jomblo sejak lahir a.k.a belum pernah pacaran. Julukan homo sudah sangat melekat pada dirinya. Awalnya dia tidak masalah dengan ejekan teman-temannya itu, namun semua berubah saat orang itu d...