Aku mempunyai teman. Ya bisa dibilang sahabat. Namanya Remi. Sekitar empat tahun kita sudah kenal. Empat tahun itu pula kita dekat, sangat dekat. Keluarga kamipun saling mengenal satu sama lain. Kalau ada apa-apa keluarga Remi pasti datang membantuku ataupun sebaliknya.
Setiap ada dia di hari-hariku, bawaannya senang saja. Kalo ada masalahpun jika ada dia rasanya semua itu hilang. Beban yang aku pikul seharian atau berapa lamapun kalau ada dia semuanya tenggelam bak air lautan menyapu bibir pantai. Mungkin karena dia udah dekat denganku sejak lama. Remi itu orangnya bawel banget. Kalo ngomong udah kayak orang kesurupan. Kalo ngomongin sesuatu bisa dari makanan sampai masalah konspirasi. Gak kebayang kan 4 tahun bareng dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perpisahan yang Tak Terucap
Short StoryCerita ini hanya cerita biasa yang diberi tetes kesedihan di dalamnya. Selamat membaca.