Prolog

33.5K 676 16
                                    

jangan lupa votmeetnya. aku udah post lagi ni sesuai permintaan kalian di tengah2 masa hiatus

/showeran/

--

Hari nampaknya sudah menjelang sore, aku melirik jam tanganku. benar saja, sekarang sudah jam 4.30. seperti biasanya, ruang kelasku sangat sepi bahkan mungkin banyak orang termasuk Office Boy di sekolah ini akan mengatakan ruangan ini sepi dan semua murid sudah pulang. Namun, kenyataanya tidak aku masih disini seperti biasa menunggu jemputan papa yang sangat lama ini ya sudah menjadi kebiasa mungkin nyaris tiga tahun aku selalu setia menunggu selama apapun papa akan menjemputku setiap hari.

Aku bersandar di pojokan ruangan kelasku yang sepi ini. Sepi, berdebu dan dingin tapi entah kenapa aku sangat menyukai suasana seperti ini. Kubuka reselting tas ranselku dan kuraba semua sisi tasku demi mencari hedset milikku, selang beberapa lama aku memenukan benda putih panjang itu tanpa pikir panjang aku menaruh hedset-ku di telinga kanan dan kiriku dan memasukan ke lubang hedset di handphoneku dan sebuah lagu mengalun.

"Baby naramyeon jokesseo geureomyeon jokesseo
Lonely lonely oh naui sarang
Ne sarangdo nayeosseumyeon jokesseo woh oh
Baby naramyeon jokesseo geureomyeon jokesseo
Lonely lonely oh saranghaejwo
Deo isangeun honjaigin sirheunde oh woh
I love you

Ttan saram mannado nan neoman boigo
Ttansaenggageul haedo nan neoman boigo
Dareun nugul bwado gwansimjocha an ga
Naega wae ireolkka babocheoreom

Saranginga bwa hansumdo mot jago
Neol saranghana bwa jakkuman saenggangna
Neol mannal ttaemyeon nan
Eorinaicheoreom haengbokhaejyeo

Baby naramyeon jokesseo geureomyeon jokesseo
Lonely lonely oh naui sarang
Ne sarangdo nayeosseumyeon jokesseo woh oh
Baby naramyeon jokesseo geureomyeon jokesseo
Lonely lonely oh saranghaejwo
Deo isangeun honjaigin sirheunde oh woh
I love you

[FT.Island - I Wish]

Lagu dari band kesukaanku pun terus mengalun di telingaku. Suara meredu dari vokalis band pujaanku ini terus mengalun indah, ah FT.Island sungguh mereka menghipnotisku bagaikan seorang penyihir terutama, si gitaris tampan Song Seung-hyun itu.

"NADIA!" Bentah seseorang membuyarkan lamunanku.

Aku mendongak, terlihat seorang gadis bertubuh ramping dan sedikit lebih tinggi dariku sedang berdiri di hadapanku. Gadis itu menggunakan seragam putih abu-abu lengkap dan rambut cokelat tuanya yang lulus bak di smooting di biarkan tergerai panjang. Itu dia, sahabatku Fena.

"Ada apa, si?" Tanyakku kesal. "Kenapa kayanya gue nggak boleh mojok sembari berkhayal Song Seung-hyun suami masa depan gue gitu?"

Sontak Fena langsung menjitak kepalaku. "Suami suami pikirin tuh UN depan mata masih aja sempet-sempetnya mojok sembari karokeran nggak jelas di sini huh!"

"Suka-suka dong!" Jawabku acuh. "Emang ada peraturan dilarang karokean disini? Nggak kan? Kepala sekolah aja santai aja."

"Ni bocah di kasih tahu malah ngomel!" sindri Fena. "Hey, suara elo keceng banget itu kedengaran sampe kelas gue tau!"

"Kelas lo?" Jawabku, "Berati memang suara lebih mudah cepat ramabtnya di udara ya?"

"Nggak usah bawa-bawa ilmu ke-IPA-an elo di depan gue ya!" Dumal Fena. "Gue nggak ngerti, karena gue bukan anak IPA!"

Aku tersenyum meledek. "Yaudah, maaf maaf. Maafin gue Fena yang sukanya sama Lee Hong-ki."

Seketika susana hening kembali aku asik mendengarkan lagu dari handphoneku dan Fena pun memandangiku hingga aku salah tingkah.

Fake Marriage (but) Real Love [Repost&new edition]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang