why?

861 51 6
                                    

Hari itu Izaya sedang berkeliling disekitar Ikebukuro. Tiba-tiba, seorang bartender pirang mendatanginya dengan membawa sebuah rambu berhenti yang batangnya sudah bengkok sana sini. Izaya hanya tersenyum dan berbalik.

"I~za~ya-kun~ yoo~" kata bartender itu dengan teriakan menggelegar.

"Halo, Shizu-chan." Balas Izaya yang mulai berlari.

"KEMARI KAU SIALAN!" Orang itu, Heiwajima Shizuo juga mulai lari dan melempar rambu tersebut namun meleset. Diambilnya lagi satu ditemukannya di pinggir jalan.

"Kejar aku~" Izaya hanya membalas dengan enteng dan mendadak memelankan kecepatan larinya, yang membuat Shizuo bingung.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Kau sendiri, bukannya menyuruhku kemari? Kau mengkhawatirkanku ya? Awh, Shizu-chan perhatian sekali~"

"Siapa yang perhatian padamu HAH?!" Shizuo melempar rambunya dan kembali meleset. Mereka berlarian sampai matahari terbenam. Izaya yang melihatnya berhenti.

"Ah, sudah malam Shizu-chan. Besok main lagi ya." lalu berlari pulang. Meninggalkan Shizuo yang menunduk dan mengepalkan tangannya.

........ WHY? ........

Izaya kembali menunggu di jalan itu. Jalan yang memang biasa mereka gunakan untuk berlarian sepanjang hari di Ikebukuro. 5 menit akhirnya Shizuo datang tanpa sapaan atau teriakannya yang khas memanggil Izaya. Membuat pemuda hitam itu heran.

"Kenapa Shizu-chan? Apa kau sudah tua untuk mengejarku?" Izaya memprovokasi Shizuo. Namun yang ada hanya gerakan Shizuo yang berubah mengepalkan tangan.

"Izaya-kun..."

Ini dia. Izaya mengambil ancang-ancang lari. Namun dirinya kembali menyadari hal yang mengganjal.

'Shizu-chan tidak membawa sesuatu untuk memukulku?' Batinnya.

"Izaya..." Panggil Shizuo lagi.

"Ha-hai? Doushita Shizu-chan?" Mengambil keberanian, Izaya mendekat. Ketika ia sampai tepat dihadapan bartender itu, alangkah terkejutnya ia ketika Shizuo memeluknya langsung dan erat.

"Gomen." Satu kata yang makin membuat Izaya penasaran. Ada apa dengan protozoa ini?

"Ka... Kau kenapa Shizu-chan?"

"Maaf, aku sudah sering membuatmu terluka. Kini aku berjanji tidak lagi melakukannya. Kemarin adalah kenangan. Tidak usah diungkit tapi jangan dilupa." Izaya makin bingung.

"Apa maksudmu Shizu-chan?" Mendadak perasaannya tidak enak.

"Aku.. Aku baru sadar ketika adikku yang mengatakannya. Aku... Mencintaimu."

DEG

Muka Izaya kini menjadi merona.

"K-kau se-se-serius.. Shizu-chan..?"

"Aku tidak suka main-main dalam hal ini. Apa kau, menyukaiku?" Tanya Shizuo lagi.

"A-aku... Aku menyukaimu juga, Shizu-chan.."

"Yokatta ureshii na. Tapi aku tidak bisa. Bukan. Kita tidak bisa bersama. Aku.."

Izaya terdiam.

"Akan pindah ke Kyoto."

DEG! Izaya terbelalak tidak percaya. Dirinya mundur selangkah.

"Kau bercanda kan? Shizu-chan katakan kau bohong!" Izaya mengguncang bahu Shizuo. Shizuo menggeleng.

"Aku serius, Izaya-kun."

"Tapi.. Kenapa? Padahal kau baru saja menyatakan cinta padaku bodoh! Shizu-chan bodoh!" Izaya memukul dada Shizuo bergantian yang dengan segera ditahan si bartender.

"Karena aksi kejar-kejaran kita, banyak fasilitas dikota ini yang rusak sehingga adikku memintaku untuk pindah kembali pulang ke Kyoto, atau alternatifnya ke Akita. Meski kita baikan sekarang, keputusan tidak bisa diganggu. Celty dan Shinra sudah membantu membereskan pindah rumah kami. Jaa, sudah waktunya. Jangan buat masalah lagi. Aku akan selalu mencintaimu. Kalau aku kembali aku akan memberimu sesuatu. Sayonara, Izaya-kun."

CHU

Satu kecupan mendarat di dahi Izaya dengan singkat dan tidak lama sosok Shizuo sudah menghilang.

"Dasar bodoh! Sialan! Kenapa?! Aku membencimu tapi aku mencintaimu juga! Kenapa kau pergi sialan?!" Izaya jatuh berlutut. Disaat itu, Celty menemukannya dan terpaksa menyeretnya pulang ketika ia memberontak. Kakak perempuannya sudah menunggu dirumah.

Sejak hari itu, seorang informan licik dan jahil bernama Orihara Izaya jarang menampakkan dirinya kembali di Ikebukuro.

END

A/N: ff pertama saya disini sudah jadi!
Salam kenal! Saya author baru. Panggilnya terserah. Kalau mau simple Yuu/ Yuue saja bisa kok ^^
Soal jalan dimana mereka biasa berlarian saya belum tahu, makanya tidak disebutkan jalannya. Juga soal masalah Akita atau Kyoto, kedua kota itu lumayan jauh dari Ikebukuro (sumber wiki) jadi mereka akan sulit bertemu ceritanya. Maafkan saya membuat ff yang endingnya gantung dan tidak jelas TwT
Kritik dan saran sangat diperlukan.
Vote & Comment please? :3

Terima kasih sudah membaca!

Why? (Yaoi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang