Empat

22.4K 232 0
                                    

Pukul 10.00 aku sampai di kantor, bos ku memang
santai mau masuk jam berapa saja kerja, terserah,
bebas. 30 menit memantengi komputer membuat
aku bosan, aku berdiri dan memutuskan akan ke
pentry dan membuat segelas teh hangat agar lebih
tenang sedikit. Melihat tingkahku, ratna yang
duduk di samping meja ku berdiri dan mengikuti
pula, sedikit mengejarku "mau kemana sahabat ku
tersayang" tanyanya sambil merangkul ku "bikin
teh" jawabku sekedar nya "kenapa sih..?" tanyanya
lagi, ratna memang akan terus bertanya sampai
aku memberi tahunya, ini kadang membuatku
geram. Bayangkan saja kami sahabatan dari SD,
bagaimana repotnya memiliki dia, namun dia pula
yang paling mengerti ku. Sesampainya di pentry
aku langsung saja memeluk ratna dan menangis,
"dy....kamu kenapa" tanyanya panik "aku putus"
jawabku sambil terus meringis. "benar kan apa kata
ku, jangan pacaran terlalu lama lah, dia bosan sama
kamu dy. Kamu udah pernah nanya kan kenapa dia
gak lamar-lamar kamu. Sekarang sudah jelas
jawabannya, karena dia bosan, atau mungkin
selingkuh" jelas ratna tanpa koma, dan
menyebalkan. Diandra mencubit ratna keras-keras
dan semakin menangis, namun ratna malah
tertawa, dan hal ini lah yang seringkali membuat
diandra nyaman disamping ratna, Akhirnya mereka
pun tertawa berdua. "hmmt, dy" tampang ratna
kini serius, dan menatap diandra "2 february
minggu depan aku akan tunangan," diandra sedikit
tersentak, bagaimana tidak, ratna baru pacaran
dengan kekasihnya 4 bulan lalu dan akan segera
menikah, sedangkan aku? Tuhan, namun aku harus
bahagia. Tunggu, 2 february? Ini kan tanggal ulang
tahun ku, Tuhan...panggil ku lagi. "selamat sayang,
tapi kenapa tanggal 2" tanyaku "kekasihku yang
minta 2 bulan 2 adalah angka yang bagus" jelas
ratna. "Baiklah, aku pasti datang " ucapku "ia lah
bodoh, nanti aku pertemukan pada seseorang yang
di jamin akan membuatmu bahagia yah dy"
hmmmmt terulang lagi, ratna kembali menjadi mak
comblang tiap kali aku putus "terserah" jawab ku
"awas gak datang aku gantung kau."ancam ratna.
"dy, ayo kita pergi. Temani aku melihat-lihat
cincin" hhhha anak ini memang selalu mengajak ku
untuk jadi seseorang yang bandel, sejak dulu namun
selalu aku iya kan "ayo, jawabku."

N E X T

02-02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang