Find me some job

612 36 10
                                        

Tiffany bangun dari tidurnya apabila perutnya terasa lapar. Dia membuka matanya perlahan lalu segera turun ke bawah. Tiffany ke dapur dan membuka kulkas luhan.

Tiffany melotot. "Wah! Banyak banget makanan. Daebak!" Tiffany mengambil pelbagai jenis makanan di sana dan mengeluarkannya. Sebelum dia menutup kembali pintu kulkas itu, dia ternampak sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Hmm? Jelly? Tinggal satu? Aku ambil ah." Tiffany mengambilnya lalu perlahan membuka penutup jelly itu. Tiffany duduk di meja makan dan memakannya dengan lahap.

"LUHAN! YA XI LUHAN AYO TURUN MAKAN!" Tiffany menjerit memanggil luhan. "Sebentar, bukankah kamar luhan di bawah? Apa aku panggilkan ya?" Tiffany menuju ke kamar luhan lalu mengetuknya.

Tukk tuk tukk..

"Ya luhan! Kau dimana? Bilang tadi kalau ku ketuk kau bakal keluar. Kenapa tidak keluar?" Tiffany masih mengetuk pintu kamar luhan tapi tiada yang keluar. Jadi, terpaksalah tiffany masuk ke sana.

"Luhan? Kau di mana?" Tiffany melihat setiap sudut kamar luhan tetapi tiada siapa pun. Tiffany menghela nafasnya. "Dia sudah berangkat kerja mungkin. Oh aku lupa. Diakan kerja di kantor besar. Pasti tidak bisa telat kan." Tiffany keluar dari kamar luhan lalu kembali ke dapur. Dia membereskan setiap bungkusan plastik makanan yang dia makan lalu dibuangnya ke bekas sampah. Tidak lupa juga tiffany memasukkan kembali makanan yang tidak disentuhnya ke dalam kulkas. Sewaktu dia hendak menutupnya, ada memo di sana. Tiffany membacanya.

Maaf aku tidak bilang-bilang padamu kalau aku sudah berangkat kerja. Tapi sebenarnya aku menulis memo ini untuk mengabarimu," JANGAN MAKAN JELLY DI DALAM KULKAS INI YA! ITU JELLY FAVORITEKU." Tinggal satu dan aku tidak sempat memakannya. Kau boleh mengambil makanan lain tapi tidak dengan jelly itu." AWAS SAJA JIKA KAU BERANI!" Da~

Oh ya, sampai terlupa aku. Jalankan tugasmu sebagai maidku. Tolong basuh baju kotor ku ya. Ada di dalam kamar. "CARI GUNA MATA." Sekali lagi da~

Tiffany membulatkan matanya.
"Jelly? Tapi lu, aku sudah memakan jellynya." Tiffany memegang perutnya dengan wajah yang cemberut. Apa yang harus dia lakukan? Tidak mungkinkan dia mengeluarkan kembali jelly di dalam perutnya? Gila banget.

Tiffany berlari ke kamarnya lalu segera mandi. Dia akan ke toko untuk mencari jelly itu. Dia tau mungkin dia tidak akan ketemu sama dengan jelly yang luhan suka itu tapi, mungkin saja bisa ketemu. Tidak mungkinkan luhan beli jelly itu tidak di korea? Pasti adalah di mana-mana toko.

Tiffany keluar rumah dengan memakai short pant dan t-shirt labuh berwarna kuning. Dia segera keluar lalu menuju je toko-toko yang berdekatan dengan rumah luhan.

'HaPPy ShOp'. Tiffany melihat nama toko itu lalu memasukinya.

"Jelly jelly jelly jelly.." kata tiffany perlahan sambil matanya sentiasa mencari keberadaan jelly. Tiffany sudah berjumpa dengan asal tujuannya lalu segera mencari jelly yang dimakannya tadi.

"Bukan. Ini bukan. Ini juga bukan. Ya! Kenapa semuanya lain? Luhan xi! Kau emangnya beli jelly itu di mana hah?" Tiffany putus asa untuk mencari jelly yang luhan suka itu lalu keluar dari toko itu.

"Baiklah, aku akan mencarinya di toko lain. Mungkin ada." Tiffany bergerak ke toko lain. Tapi kali ini toko yang tiffany masuki lebih besar dari yang tadi. Tiffany yakin pasti ada jelly itu di toko ini. Tiffany mecarinya dan ya ketemu.

"Omo! Tinggal satu. Benar-benar ini rejeki aku." Tiffany segera mengambilnya dan tiba-tiba ada satu tangan yang ingin mengambilnya juga. Tiffany melihat orang itu.

"Maaf. Tapi saya yang mendapatnya dulu. Jadi, sila minggir tangannya ya." Orang itu melihat tiffany dan tangannya masih erat memegang jelly itu. "Maaf juga. Tapi, jelly ini saya yang temuin dulu. So, kamu yang harus minggirkan tanganmu itu." Katanya lalu ingin merebut jelly di tangan tiffany. Tiffany mengecilkan matanya melihat orang yang memakai mask muka itu. Dia aneh kenapa orang itu memakai mask pagi-pagi begini. Tiffany juga merebut jelly itu di tangannya.

SM'S GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang