Tempus Fugit

69 1 0
                                    

Jadilah penyeimbangku
Dikala jiwa mudaku mulai goyah dan anganku mulai melantur
Tuntunlah aku yang buta dan tuli
Buta oleh kesenangan sesaat dan tuli oleh ekstasi berlebih
Kenangkanlah aku
Tatkala malam mulai nampak dan senjaku mulai pupus
Dalam guyonan sesaat dan desakan pilu teredam

Mungkinkah aku akan hidup lagi?
Bersama kenikmatan yang sama
Tanpa didera oleh jeritan tulangku dan habisnya sumsumku
Berlari lagi di padang rumput
Meniup dandelion agar aku dapat melihat fajar lagi
Sekali lagi menikmati awan berarak
Berjalan bertelanjang kaki
Melintasi aliran sungai sebiru nirwana

Kenangkanlah aku!
Dalam harumnya melati putih dan rindangnya bunga sakura
Bukan dalam merahnya pohon mapel dan hujan rintik gerimis sore
Tatkala kenari mematuk dan bukan bulbul yang bersenandung

Jadilah penopangku
Tatkala lidahku mulai kelu dan mimpiku telah kabur
Jauhkanlah aku dari labirin
Yang memaksaku mencarinya dikala pikiranku telah kabur

Kenangkanlah aku
Dan jangan biarkan bumi merenggutku...

HeterogenitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang