"Ma, kenapa desa kita selalu di serang?" Tanya Bevlin dengan polos.
"Mama juga tidak tahu, belum ada yang berani menghentikan penyerangan" Jelas Netta.
"Siapa yang berani ngelakuin ini semua ma? Kenapa pelakunya tidak pernah tertangkap?" Bevlin makin penasaran dengan semua kejadian seminggu terakhir ini.
Desa maganda adalah desa paling damai di negeri ini. Tepat seminggu lalu, desa ini masih mendapat julukan itu. Sekelompok penyihir jahat menyerang negeri maganda dengan tatapan tanpa ampun. Mereka menyihir beberapa penduduk desa yang terlihat oleh nya. Mereka juga merusak sebagian dari desa itu sebelum meninggalkan desa ini.
"Penyihir jahat, siapapun yang terlihat olehnya akan disihir, sehingga sampai saat ini belum ada orang yang mencoba menangkapnya" jelas Netta lagi sambil tersenyum ke arah anaknya.
"Nak, sudah tidak usah dipikirkan lagi" kata Nico, ayah Bevlin yang sedang memotong kayu melihat anaknya yang terlihat ketakutan mendengar penjelasan ibunya.
"Bevlin, yuk tidur hari sudah malam." Ajak Netta.
"Ma, aku takut kalau malam ini desa kita diserang bagaimana?" Tanya Bevlin yang masih memikirkan kejadian itu.
Kejadian itu begitu membuat takut dan trauma bagi Bevlin yang berumur 5 tahun.
Flashback ON
"Ma aku senang, dihari pertama ku sekolah aku mendapat banyak teman" kata Bevlin kegirangan.
"Wah benarkah? Bagus nak, kamu memang hebat" kata Netta memuji anaknya.
Anaknya pun tambah kegirangan mendengar pujian dari ibunya. Tiba tiba Bevlin terdiam dan tampak bingung.
"Ma, itu bunyi apa?" Tanya Bevlin polos.
"Tidak ada bunyi apa apa nak. Mungkin itu bunyi ayah memotong kayu" kata netta dan langsung mengelus pipi Bevlin.
"Tidak ma, bunyinya tidak seperti biasanya" kata Bevlin panik. Bevlin memang memiliki pendengaran yang cukup tajam.
"Tidak ada nak, ayo mama antar ke kamar. Mungkin kamu capek seharian di sekolah" kata Netta yang langsung menuntun Bevlin ke kamar mereka.
Netta sedikit terkejut melihat Nico sedang tidur dikasur, ia sempat berpikir 'jadi suara yang di dengar Bevlin?' Ia sedikit panik memikirkan hal hal aneh, terlebih lagi dia tahu bahwa anaknya dapat mendengar suara dari jarak kejauhan.
Bevlin melepaskan tangan ibunya yang sedari tadi memeganginya dan langsung berlari keluar.
"Bevlin, mau kemana kamu?" Kata Netta panik.
Bevlin tidak menjawab pertanyaan ibunya dan terus berlari keluar rumah. Netta ikut berlari mengejar Bevlin. Sampai tiba di tikungan, Netta berhenti sejenak sambil mengatur napas.
"Ma, cepat balik ke rumah, gawat!" Teriak Bevlin yang tiba tiba lari kembali ke rumah sambil menarik tangan ibunya.
Netta masih tak mengerti apa yang diucapkan oleh anaknya ini, tetapi dia menurut untuk kembali ke rumah.
Bevlin langsung duduk di sofa dan menaikan kedua kakinya sehingga sejajar dengan seukuran tubuhnya.
Netta tanpa basa basi mendekati anaknya yang seperti orang ketakutan itu "ada apa nak?" Tanyanya.
Bevlin tidak menjawab apapun. Ia menutup matanya dengan wajah panik membuat ibunya makin penasaran. Setelah bunyi itu berhenti, Bevlin akhirnya angkat bicara.
"Sepertinya penyerangan sudah berhenti" jelas Bevlin.
Netta tambah bingung apa yang dimaksud Bevlin.
Tring tring....
Netta langsung membuka hp nya, ia melihat notif berita baru tentang desanya. Tanpa basa basi, Netta langsung membukanya.
"Hah?" Netta bergumam kecil yang mengagetkan Bevlin dari lamunannya.
Netta langsung menatap Bevlin serius, "nak? Tadi kamu lihat apa?""Aku takut ma, aku melihat sekelompok orang dengan menggunakan baju seperti jubah berwarna biru gelap dengan topi berbentuk kerucut. Orang tersebut duduk di atas sapu yang melayang. Ia memegang sebuah tongkat kecil berwarna hitam dan di ayunkan ke arah seseorang, seketika itu orang tersebut mati dengan luka yang parah seperti terbakar. Selanjutnya aku langsung berlari pulang" jelas Bevlin.
Netta terkejut, Netta percaya apa yang dikatakan Bevlin itu benar. Bevlin merupakan anak yang pandai berbicara, selalu bersikap tenang dalam keadaan apapun dan yang pastinya dia selalu jujur.
Tanpa sadar Netta menjatuhkan hp yang sedari tadi dia pegang. Bevlin mengambil hp ibunya dan mulai mengejanya.
"Be-ri-ta ter-ba-ru da-ri de-sa ma-ganda. Se-kelom-pok pe-nyihir menye-rang desa. Se-pu-luh orang me-ninggal, lima orang lu-ka parah, dua lu-ka ring-an. Dua be-las ru-mah rusak." Eja si Bevlin.
Netta tak dapat berkata kata, ia terdiam seperti patung. Ia berpikir 'mengapa desa ini harus diserang penyihir'.
Bevlin tampak tenang di wajahnya, tapi siapa sangka ia ketakutan dalam dirinya dan tak sengaja kejadian itu meninggalkan trauma yang dalam bagi Bevlin.
"Ma, bukannya Mereka itu makluk mitos yaa?" Tanya bevlin polos sambil menghibur ibunya.
Netta tahu bahwa Bevlin ketakutan setengah mati. Tetapi ia bangga pada Bevlin yang bisa menyembunyikan ketakutan itu dan mencoba menghibur ibunya.
"Iya sayang, itu makluk mitos" kata Netta sambil tersenyum. "Bagaimana bisa penyihir itu kembali ke desa ini?" Gumam Netta pelan yang tak sengaja terdengar oleh Bevlin.
"Maksudnya ma?" Tanya Bevlin polos.
"Bukan apa apa" kata Netta menutupi.
Flasback OFF
"Tidak nak, ayo tidur, ini sudah malam" kata Netta menenangkan.
Bevlin melihat ke arah ayahnya yang sedari tadi belum selesai memotong kayu. "Pa, ayo kita tidur. Papa pasti capek, besok pagi lagi papa lanjutkan" kata Bevlin panik mengkhawatirkan ayahnya.
"Tidak nak, papa akan tidur nanti, kamu tidur duluan ya." Kata Nico dengan santai.
"Huaaaaaa" Bevlin menangis. Netta dan Nico menatapnya kebingungan. "Kalo papa tidak mau tidur, aku nangis sampai besok. Huaaa"
"Iya iya papa tidur sekaran, kamu memang ahli membujuk, baiklah kamu menang, ayah akan tidur sekarang" kata Nico sambil membereskan peralatannya.
Bevlin akhirnya berhenti menangis, dan menatap ayahnya seakan ayahnya akan kabur dari hadapannya.
"Nak kenapa kamu menyuruh ayah tidur cepat begini?" Tanya Nico penasaran sambil berjalan ke arah Bevlin dan Netta yang ada di ambang pintu.
"Aku takut kalo ayah tidak masuk rumah, nanti penyihir akan menyerang ayah. Pokoknya Bevlin berjanji akan melindungi papa dan mama dari penyihir itu" jelas Bevlin.
"Baiklah, mari kita tidur" kata netta menimpali.
Hai hai terimakasih yang udah sempetin baca ceritaku ini. Ini cerita pertama ku yang berkategori fantasy. Gimana menurut pendapat kalian? Minta vote dan comment nya dong. Itu sangat berarti buat aku. Jadi aku bisa semangat dengan pembuatan chapter selanjutnya. Oh ya maaf ya kalo ada banyak typo nya.
Byee see you next chapter. Muahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow sparkles
RandomSebuah desa maganda yang damai telah berubah menjadi desa yang paling menderita karena diserang penyihir jahat. Legenda mengatakan hanya seorang tuan putri dari kerajaan peri yang dapat menetralkan keadaan. Bevlin, anak seorang tukang kayu miskin da...