4.Setia

133 4 0
                                    


"Hidungmu berdarah"kata ka Rico

Aku langsung duduk dan memegang hidungku,astaga aku mimisan !

Seketika saja mataku berkunang kunang dan semuanya

Gelap...

Randhi PoV

Triingg...triingg

Siapa yang menelfonku sore sore begini ?

"ka Rico"

"Halo kak?kenapa,hah?benarkah?oke aku dan ka Tama akan segera kesana" jawabku panik

"Ka tamaa ayo cepat kita kerumah ka rico"seruku ke kamar ka Tama

"Ngapain?"tanyanya bingung

"Adadeh ceptetkakk"

15 menit kemudian

Ya..

Aku berdiri dihadapan

Seorang perempuan

yang Terbaring lemah

Dengan matanya yang

Terpejam...

Mukanya pucat

Apakah aku harus

menahan perasaan kekhawatiran ini ?

terhadapmu?

"Rico , eno kenapa ?"tanya ka Tama khawatir

"Tadi dokter baru saja kesini,eno terkena tipes"jawab ka Rico sedih

"Tipes ? Astaga pasti si ganteng ini sangat kecapean" ka Tama mengusap pelan dahi eno
"Ran,tolong jaga eno ya,kami mau beli obat dari resep dokter dan membeli bahan untuk makanan eno" Ka Rico dan ka Tama keluar dari kamar

Aku duduk di bangku sebelah ranjang eno

Memandang wajahnya

Mengapa hatiku terasa

Sakit saat melihatnya tergulai

lemah seperti ini ?

Aku memegang tangan kanannya yang terpasang infus

Aku sangat kangen

Dengan mu eno..

Mungkin kau tak tahu

Aku selalu menanyakan

Keadaanmu selama ini

kepada ka Rico

Baru sebentar saja ...

Aku sudah kangen

Akan tingkahmu

Dan kecerewetanmu

Yang mampu membuatku
Salah tingkah

Aku mengelus pipinya yang dingin

dan seperti ada bekas mimisan dihidungnya

Aku juga ingin

Bisa merasakan

Rebahan denganmu

Sama seperti Alvian

Lakukan padamu....

Eno PoV

Aku membuka perlahan mataku

Dan mengerjap ngerjap

Apa yang terjadi

denganku ?

Aku memegang keningku

dan melihat seseorang

yang tertidur terlungkup

dan dia

memegang

tanganku

Randhi ? Benarkah itu dia ?

"Ran,bangun"ucapku dengan suara parau dan mengelus pundaknya

Randhi menhadahkan kepalanya dan langsung berdiri

"Akhirnya kamu siuman"ucap randhi memelukku

Deggg....

D..dia memelukku ?

Aku menghirup aromanya

Nyaman...

1 kata

Yang mendefinisikan

Perasaan yang

Kurasakan

Terhadapnya..

"Mm..maaf aku refleks memlukmu"kata randhi nepepaskan pelukannya dan duduk kembali

Aku ingin

Merasakan pelukmu

Lagi

Dan

Lagi

Randhi....

"Nggak papa"jawabku tersenyum dan memegang tangannya

"Ehm,nge ganggu gak nih?"seru suara ka Tama sambil membawa nampan

"Nggak kok"jawabku

"Tau gak no? Randhi rela nungguin kamu setelah 1 hari nggak siuman"goda kak Tama

Randhi tampak tersenyum malu malu

"Yaudah,sekarang kalian makanya,si ganteng makan bubur aja,nggak boleh minta tempura randhi" kata ka tamq menjewer kupingku

"Baiklah"

Aku memakan buburku dengan menahan mual,bubur macam apa ini ?

Tidak ada rasanya

Sama seperti

Perasaanku saat ini ....

"Ran,minta dong dikitt aua"pintaku kepada randhi yang sedang mengigit tempuranya

Huh kak Tama jahat

Udah tau aku suka tempura

Malah bikin godaan saat aku sakit -_-

"Nggak boleh,kamu itu tipes,jgn makan yang lain" tolak randhi

"Yahh,dasar pelit"dengusku kesal dan menaruh bubur di nampan

"Ciee yang ngambek" randhi menertawakan ku

Aku hanya diam dan menatap ke arah lain

"Yaudah siniii" randhi mengambil tempuranya

"Makasihhh baik dehh"aku langsung mengambil tempura dari tangannya

Randhi PoV

Huh sebenarnya aku sangat malas sekolah

Aku menghawatirkan keadaan eno ....

"Bro,eno kemana?" tegur suara cowo berponi menutupi setengah matanya

"Emang kenapa?"kata ku sinis

"Telfon,sms gak di jawab"

"Dia sakit tipes"jawabku dan Alvian langsung bergegas keluar kelas

"Gue bolos dulu!" teriak alvian

apa dia gila ?

Padahal hari ini

Ulangan Ekonomi





°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

To Be Continue

Gimana cerita chapter 4 ? Maaf ya kalo gaje

Dan lama update

Akhir2 ini aku lagi sibuk latiha Drumband

Vote & Comment okayy ^^

ThankYouuu

First Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang