Prolog

3.3K 172 3
                                    

Naruto hanya punya Masashi-sensei

Mengandung unsur sexual, hanya yang berumur 18+ yang boleh membaca, kalau tetap membaca silahkan tanggung sendiri

SasuFemNaru

Genre:
Romance, Gender swicth, Hurt/comfort, Sex

Naruto Namikaze: 22 thn
Kurama Namikaze: 28 thn
Sasuke Uchiha: 22 thn

Let's go.....
.

.

.

.

.

.

Naruto POV

Memasuki gedung rumah sakit yang menjulang tinggi dihadapanku, entahlah berapa lantai yang terdapat didalamnya, aku tidak tahu. Ini adalah kali keduanya aku kesini untuk melamar pekerjaan, setelah tiba-tiba di telphon tadi pagi untuk menghadap.

"Ada yang bisa saya bantu nona?" Ujar sang resepsionis ketika aku tiba didepannya. "Emm... aku sudah membuat janji dengan Nohara Rin, apakah Nohara-san ada?"

"Ah, iya beliau meminta anda untuk segera datang keruangannya. Anda tinggal berjalan lurus dari sini kemudian ambil jalan di lorong sebelah kanan, hanya ada sebuah ruangan di pojok lorong sana. Disitulah tempat kerja Nohara-san." Setelah wanita resepsionis itu menunjukan jalannya aku langsung mengangguk sebagai jawaban dan berterima kasih kemudian berjalan mengikuti arahan.

Tok..... tok..... tok....

"Masuk!" Mendapat perintah dari dalam kubuka intu itu kemudian masuk dan menutup pintu itu kembali. "Jadi ada perlu apa nona?" "Nohara-san aku Naruto, yang ditelpon tadi pagi untuk menghadapmu." Bagaimana mungkin wanita ini melupakanku begitu saja, padahal baru tadi pagi dia menelpon ku. Dia masih sangat muda mungkin lebih tua sedikit dari umurku.

"Maaf Naruto-san, aku sedang banyak pekerjaan jadi tidak fokus. Sekali lagi aku minta maaf aku tidak bermaksud melupakanmu!"
"Tidak apa-apa! Jadi... Nohara-san bagaimana keputusannya? Aku siap untuk kau tes bila memungkinkan aku pantas diterima di sini."

"Kau sangat bersemangat sekali Naruto-san, aku senang mendengarnya! Tidak perlu di tes kembali." Mendengar itu aku langsung lemas seketika, apa maksudnya mengatakan itu. "Jadi aku ditolak begitu maksudmu Nohara-san?"
"Sepertinya kau salah paham Naruto-san, aku ingin memberitahukan bahwa kau diterima. Lulusan dari Universitas Konoha memang tidak bisa diragukan lagi kemampuannya mengingat orang-orang yang dihasilkan disana sangat berbobot. Kebetulan kami sedang membutuhkan asisten dokter yang sedang kosong saat ini. Kau akan di tempatkan disana menggantikan asisten terdahulunya."

"Aku inikan masih baru Nohara-san, aku juga belum mengerti apa tugasku. Bagaimana kalau dokter ini tidakbisa menerima hasil kerjaku, buakankah disini masih banyak senior yang lebih berpengalaman?" Bagaimana mungkin aku langsung ditempatkan di bagian itu. Berkecamuk berbagai pikiran tentang posisi ini. "Kaulah satu-satunya harapan kami, cobalah dulu Naruto-san aku mohon!" Ya tuhan bagaimana bisa aku menolak tawaran ini begitu saja, kapan lagi aku bisa mendapatkan gaji yang besar. Mencoba dulu tidak masalah bukan?.

"Baiklah Nohara-san aku terima tawaranmu, terima kasih banyak." Setelah itu wanita itu tersenyum manis sekali terhadapku "Sama-sama, tapi kau jangan terlalu dekat dengannya, kau bisa jatuh cinta." Senyum usil terpampang diwajahnya sambil berkata seperti itu. "Eh apa maksud Nohara-san?" Aku tidak mengerti dengan maksudnya berkata seperti itu. "Sudah lupakan! kau bisa bekerja mulai besok, jam 8 kau sudah harus berada disini dan bersiap." Baru saja ingin bertanya lebih lanjut telepon kantor itu berdering, kulihat dia buru-buru mengangkat dan berbicara dengan orang diseberang sana beberapa menit berlalu setelah itu dia menutup telponnya dan menaruh gagang itu kembali ketempatnya.

"Adakah yang mau kau tanyakan lagi Naruto-san?" "Kulihat kau sangat sibuk, aku tidak mau menganggumu. Untuk itu aku pamit Nohara-san!"

"Baiklah kalau begitu, ingat jangan terlambat besok." "Siap, aku tidak akan mengecewakanmu!" Dengan gaya hormat ala perajurit dan senyum lebar aku segera berpamitan kamudian keluar dari ruangannya.

Dilorong aku berpapasan dengan seseorang, sekelebat aku seperti melihat 'orang itu' ah, tidak mungkin dia disini. Dia sudah pergi jauh dan aku tidak tau keberadaannya sekarang, seballl!!!. Kenapa aku jadi memikirkan 'orang itu'. Dengan wajah yang merengut aku mencoba mengenyahkan pikiran tentang orang itu dari otakku dan meneruskan perjalananku yang sempat tertunda.

Naruto POV End

Tak disangka setelah kepergian Naruto, orang yang berpapasan dengannya dan memperhatikan Naruto sedari tadi keluar dari tempat persembunyiannya. Mendengus dan menyeringai kemudian berbisik "kau semakin cantik"

TBC

Terima kasih yang sudah sempatin membaca cerita gaje ini.
Minta vote dan komennya reader!

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang